Cemburu

10.8K 918 21
                                    

"Lo gila atau sarap? Ini udah mau maghrib terus lo bawa gue ke kuburan?"

Ali menghela napas nya, kalo bukan karena sayang, ia pasti sudah 'menghabisi' Prilly dengan cara nya sendiri.

"Udah nurut aja sih"

Ali keluar dari mobil, membukakan pintu mobil untuk Prilly. Namun, perempuan itu hanya diam, melipat tangan nya di dada.

"Turun!"

"Gak"

"Yaudah kalo gitu terserah. Gue gak jamin gak bakal ada apa-apa disini" Ujar Ali santai.

"Yaudah gue turun!" Dengan rengekan dan sumpah serapah nya untuk Ali, Prilly turun dari mobil.

Mereka berdua berjalan dengan posisi Ali berada di depan Prilly. Aura disini sudah tidak enak, entah perasaan atau sugesti Prilly. Kini, ia merinding, perasaan nya pun tidak enak.

"Pelan-pelan jalan nya monyet!"

"Kenapa? Takut lo?"

"Ihhh!"

Ali terkekeh geli, setidaknya ia kembali melihat Prilly merengek dan mengeluh. Bukan melihat Prilly marah atau mendiamkan nya.

Ali berjongkok, kini di depan nya ada dua pusara yang sudah di tutupi oleh kramik. Batu nisan yang tertulis nama yang mungkin Prilly kenali.

"Sini deh" Ali melirik Prilly yang masih berdiri menatap batu nisan itu bingung.

"Ini makam siapa?" Ali hanya tersenyum, mengisyaratkan Prilly untuk ikut berjongkok di samping nya.

Prilly menurut dan ikut berjongkok di sebelah Ali, masih menatap dua makam itu bingung. "Ini makam siapa Li?" Tanya Prilly lagi.

Ali mengeluarkan handphone nya, beberapa detik kemudian ia memperlihatkan sebuah gambar di handphone itu pada Prilly.

"Lo tau ini siapa?"

Prilly menggeleng, "nggak, itu siapa?"

"Ini orang tua lo"

"O-orang tua gue?" Seketika kepala nya berdenyut, sekelebat bayangan tiba-tiba muncul di benak nya.

Di foto itu terlihat wanita dan pria paruh baya sedang berdiri. Dalam foto itu mereka berdua saling melempar tawa. Sangat bahagia.

"Ini foto orang tua lo Prill, dan di depan kita sekarang makam mereka" Ujar Ali pelan.

"Ma-makam mereka?" Hati Prilly sesak seketika. Ia tidak mengetahui ini makam siapa tapi rasanya sangat sakit.

Saat itu juga Prilly menangis, entah menangis karena apa, yang pasti sakit sekali.

Ali merangkul bahu Prilly, mengusap bahu itu lembut. Berusaha menenangkan nya.

"Hallo, om, tante, aku Ali. Inget gak? Itu loh cowo kecil yang suka intilin Prilly kemana-mana dulu.."

"Liat deh om, tante, ini Prilly ada di sebelah Ali loh. Dia sekarang tinggal sama Ali, dia tumbuh jadi anak yang cantik walaupun emang bawel"

Prilly sedikit tertawa, kalo boleh jujur, ia tidak mengetahui siapa yang ada di foto tadi. Pemilik makam ini. Namun, saat melihat foto itu ada rasa sedih dan kangen yang muncul di hatinya. Di tambah sekelebat bayangan yang Prilly sendiri tidak tau itu bayangan siapa.

"Udah mau malem, nanti anak om sama tante takut lagi. Ali sama Prilly pulang dulu ya, maaf kalo kita gak pernah kesini"

Ali mengusap kedua batu nisan itu, "Ada yang mau di omongin Prill?"

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang