20. Latihan

4K 333 3
                                    

Yuuhuuu Iam back !!!! :-D
Ok yg minta update cepet nih tak kasih,, klo agak lama y harap maklum aja broo.
Ngerjain 2 judul agak ribet lanjut sini lanjut sono dua2 nya minta lanjut lanjut mulu,
Sedangkan gue nulisnya juga nyuri2 waktu.
Klo bosen di kantor nulis dikit, ntar nyampek rumah di lanjutin klo si mommy udah thekdung. Hahaha..
Klo gk gitu ntar ngomel2 gegara anak prawan kesayangannya nih mantengin terus ama hp.
So.. yang sabar2 ajah ya nunggu kelanjutannya.

Ookk.. rasanya sekian dulu cuap" nya dan sekarang waktunya...

Eh lupa,
Vote ntar jangan ampe ketinggalan yak !!!

}}}}}}}} H@pp¥ r€@d!nG {{{{{{







Kabar SIC hari ini berbeda dari kabar2 sebelumnya. Pasalnya berita Ali yang hampir membunuh Steven kemarin sudah sampai di telinga semua mahasiswa. Tidak hanya itu, kabar pemicu perkelahian Ali dan Steven juga ikut menjadi Hot News di SIC hari ini. Nama Prily dan Lee masuk sebagai pembawa perkelahian berdarah tersebut. Steven sampai hari ini masih di rawat di rumah sakit karna luka2 di tubuhnya membutuhkan perawatan intensif. Sedangkan Lee entah dimana dia sekarang. Sejak pertemuannya dengan Ali kemarin dia tidak kelihatan berkeliaran lagi di SIC. Banyak yang bilang dia sudah resign dari kampus tapi itu juga belum pasti karna tak ada info sama sekali. Kepergiaanya seolah sudah direncanakan dan ditutupi rapat2 oleh pihak keluarga.

Lain nama lain pula beritanya, berbeda dengan Steven si Ali malah bisa melakukan aktivitasnya di kampus seperti biasa. Meski ada beberapa luka lebam di wajah tak membuat dia malu untuk ke kampus. Bahkan bisik2 mahasiswa yang membicarakannya pun tak dianggap. Seakan tak pernah terjadi apa2 dia tetap berjalan dengan gaya cool nya membelah koridor dan memasang wajah datar tidak perduli dengan tatapan aneh orang yang mengamatinya. Ya inilah Ali, dingin, datar, cuek tapi tetap tampan dan keren.

Lalu Prily, gadis lembut dan pendiam itu merasa sangat tidak nyaman berada di kampus. Hujatan dan hinaan membanjiri gendang telinganya. Disini dia jadi korban pertama tapi dimata semua orang seakan dirinya lah pembawa masalah ini.

"Woiii biasa ajah donk ngelihatnya, gue congkel juga tuh mata nyahok nyahok dah" bentak Ule pada semua mahasiswa yang berada di koridor.

Sebagai sahabat tentu dia tak suka jika ada orang yang menatap Prily dengan tatapan jijik dan mencemooh.

"Bubarrrrr" tambah Ricky sakartik. Dia benar2 geram dengan tingkah semua murid disini.

"Dasar gak mutu loe semua" sahut Mila.

"Kalau gak tau faktanya gak usah sok2 an, percuma kuliah mahal2 klo otak masih pada kosong" marah Kevin.

Mereka berempat sekarang memang bersama Prily. Mereka tau keadaan seperti ini akan terjadi, maka dari itu mereka berempat sepakat menemani kemana pun Prily pergi sebagai benteng perlindungannya. Dan sikap mereka semua saat ini adalah salah satu bentuk perlindungannya.

"Udah.. gak usah di peduliin buang tenaga ajah"

Suara berat itu membuat mereka berempat menoleh ke asal suara kecuali Prily. Sejak tadi dia hanya diam menundukan kepala mendapati hujatan dari banyak mahasiswa, bahkan saat keempat sahabatnya berteriak teriak marah pun tak merubah posisinya sama sekali.

"Iyee loe mah bisa woles lah kita gak mungkin donk diem aja lihat Prily di bulli kek gitu" ucap Ule tak setuju dengan Ali.

"Bener tuh,, lihat noh si Prily dari tadi ampek gak brani dongakin kepala" tambah Mila dengan pandangan mengarah pada Prily.

Ali yang mengikuti arah pandang Mila pun hanya manggut2 mengerti. Dengan langkah tenang Ali berjalan menghampiri Prily dan langsung menarik lembut tangan Prily agar mengikuti nya. Prily yang kaget karna sikap Ali pun hanya pasrah tak ingin berontak.

Sketsa of Love (Hold) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang