34. Prilly (x) Rayer 2

2.8K 201 9
                                    

Darah segar yang merembet deras di lengan nya membuat nafas Prilly mulai tersengal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darah segar yang merembet deras di lengan nya membuat nafas Prilly mulai tersengal. Sekuat tenaga dia mencoba bertahan dan terus menghindar dari serangan Rayer. Jiwa yang dianggap normal kini semakin menampakan kebenaran yang sesungguhnya. Pancaran mata Rayer bukan lagi pancaran yang memikat melainkan pancaran kilat yang siap menghungus siapa pun di depan nya.
Dan malang nya kini Prilly lah satu2 nya target yang ingin dia singkirkan. Gadis polos dan lemah yang mulai berevolusi menjadi gadis yang tak mudah gentar dengan apapun. Sejak kedekatan nya dengan Ali, Prilly mulai memperlihatkan titik keberanian nya. Bukan lagi Prilly gadis lemah, tapi Prilly gadis yang penuh tekad. Perlahan tapi pasti keberanian nya begitu terlihat saat dengan ketegasan nya mampu mempertahan kan apa yang telah jadi milik nya. Dengan keteguhan hati nya berani melawan segala ancaman. Tak perduli nyawa sendiri jadi taruhan nya, Prilly tak gentar. Kehadiran Ali lah yang mengubah semua hidup nya. Begitupun bagi Ali, kehadiran Prilly telah merubah jiwa dan pikiran nya menjadi lebih terarah. Saling memberi dan melengkapi, keduanya bak pasangan yang memang telah digariskan untuk menjadi satu. Dan yang terjadi kali ini mungkin akan menambah satu lagi bentuk kebersamaan mereka. Di atas rofftop yang teramat tinggi Prilly berjuang untuk mempertahan kan Ali lagi. Sebelumnya dia menpertahan kan demi cinta dan hati Ali, dan sekarang dia mempertahan kan demi kejiwaan dan kebebasan Ali dari belenggu awan hitam yang slama ini menyelubungi seluruh akal sehat nya. Susah payah dia mengangkat Ali dari sumur masa lalu dan memperbaiki semua nya. Dan sekarang dengan seenak nya Rayer mengingikan Ali yang terdahulu ? Tidak akan. Prilly bersumpah dia tidak akan membiarkan itu terjadi. Maka dari itu dia mencoba melindungi dirinya sendiri demi menjaga Ali. Jika sampai hari ini nafasnya habis di tangan Rayer. Bisa di pastikan saat ini juga Ali akan kembali menjadi Ali yang dulu. Bahkan mungkin bisa lebih parah. Ali berdarah dingin dan mematikan. Sungguh bukan itu keinginan Prilly. Sudah cukup kematian Ale dan mama nya yang membawa Ali pada dunia gelap. Kali ini Ali tidak akan kehilangan dirinya. Itu janji Prilly.




"Dengar ! Kau tak kan bisa membunuh ku Rayer!"geram Prilly dengan nafas memburunya.


Lagi, rayer tidak menjawab. Dia hanya tersenyum dan kembali berlari menyerang Prilly dengan pisau lipat di tangan nya.

Sreekk

Buuukkk


"Sial !"
Umpat batin Prilly saat dirinya lengah dan berakhir di jaring2 besi pembatas rofftop.


Kedua bola matanya nyalang mencari jalan keluar. Di depan nya Rayer tengah tertawa gila melihat wajah kacau mangsanya.


"Tenang lah Prilly, jangan panik" seru batin Prilly. Lari ke kanan atau ke kiri Rayer pasti akan dengan mudah menyerang nya. Sedangkan kaki nya sudah menginjak pembatas rofftop. Sedikit saja lengah sudah pasti tubuh nya berakhir di halaman rumah sakit lantai terbawah.

"Pilihan ada di tangan mu ! Pergi atau bertahan !" ucap Rayer pelan dengan mata tajam nya.

"Pergi dan membiarkan mu merusak Ali lagi ! Itu.tidak.akan.terjadi."

Sketsa of Love (Hold) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang