23. Jepang - Fast Raider 1

3.6K 322 6
                                    

Minim 20 vote baru lanjut !!!
Deal ???
Biar gak jomplang ama jumlah reader per part nya guys,,
Masak yg baca lebih dari 50 tpi bintang nya cuma segitu mulu.

Please vote nya biar gak bikin baper si author !!!

Okay guys ????

Now.. happy reading all...




Soekarno-Hatta Airport

Di dalam bandara yang terlihat lebih renggang dari hari biasanya terlihat 2 pemuda dan seorang pemudi sedang berlarian menuju salah satu pintu masuk. Mereka terlihat tergesa-gesa dengan menggendong ransel besar masing2 tapi tidak untuk si gadis karna dia sedang berlari sambil menarik koper pink besar miliknya. Mereka adalah Kevin, Ricky dan Mila.

"Woyy Li... buruan 10 menit lagi bakal terbang tuh pesawat !!!!" Teriak Kevin pada satu temannya lagi yang ternyata masih jauh dari jaraknya sedang berlari menggandeng seorang gadis mungil nan cantik.

"Kalian masuk dulu 5 menit gue masuk !!!" Balas Ali teriak.

Tanpa pikir panjang Kevin bersama Ricky & Mila pun langsung masuk ke pintu yang dituju setelah menunjukan tiket yang mereka pegang masing2 pada petugas. Sedangkan Ali masih berusaha menyusul ketiga temannya itu bersama gadisnya. Dan akhirnya mereka berdua sampai di depan pintu yang dituju.

"Huuhh huhh huuhh.. akhirnya" ucap Ali dengan nafas yang masih tersengal karna berlari. Sedang si gadis hanya tersenyum sambil mengatur nafas tak berbeda dengan Ali.

"Jaga diri baik2 ya ? Makan teratur dan jangan sampai kecapekan ! Ajak Ule kemana pun kamu pergi, jangan sampai sendirian ! Karna aku tak sedang bersama mu seminggu mendatang !" Ucap Ali panjang lebar memperingati sang kekasih.

"Pasti, aku janji akan menjaga diri dengan baik. Kamu juga janji harus bisa jaga diri ya ? Jangan ngebut nanti kalau di sirkuit !" Ucap Prily dengan nada tegas tapi terdengar lucu ditelinga Ali sampai membuat nya terkikik geli.

"Kamu ini,, mana ada balapan gak ngebut bisa kalah donk aku" jawab Ali lembut dengan tangan kiri mengusap pipi Prily dan tangan sebelah membelai lembut kepala Prily.

"Oh iya sih lupa.. tapi tetep ajah harus hati ! Pokoknya kamu harus cepet pulang dengan keadaan utuh tanpa lecet sedikit pun ! Aku gak peduli kamu bawa predikat juara atau enggak yang penting kamu kembali utuh buat aku !!!" Tambah Prily dengan nada melemah sekarang.


"Aku janji akan kembali utuh dan bawa gelar juara untuk kamu" jawab Ali meyakinkan dan langsung menarik tubuh Prily kedalam pelukannya. Dan tumpahlah air mata yang sedari tadi ditahan oleh Prily, hatinya terasa berat melepas Ali pergi. Meski hanya seminggu dan itupun itu meraih cita2 awal Ali tetap saja membuatnya tidak tenang.

"Sssttt jangan nangis pleasee.. aku gak bisa pergi klo kamu kayak gini" ucap Ali lagi sambil mengeratkan pelukannya sampai membuat tubuh mereka menempel sempurna tanpa celah.

"Semoga kamu berhasil" ucap prily serak melepas pelukan Ali.

"Pasti karna itu untuk kamu nanti" sahut Ali meyakinkan Prily.

Kemudian dia beralih pada sebuah gelang coklat bertali yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Dengan cepat ali melepas ikatannya dan memasangnya di tangan kanan Prily.

"Ini jimat keselamatan dari almarhum oma selama ini aku bisa selamat dari segala ancaman karna gelang ini"

"Semoga ini juga bisa menjaga mu seperti dia menjaga ku slama ini" ucap Ali sambil mengikat rapat di tangan Prily.

"Kalau ini gelang keselamatan kenapa kamu kasihkan ke aku ? Kamu yang lebih butuhin ini buat tanding nanti Li" sanggah Prily sambil berusaha melepas ikatan itu tapi Ali menahannya.

"Aku udah janji untuk jaga diri kan ? Anggap ini sebagai jimat pengganti aku buat lindungin kamu selama aku pergi" jelas Ali lagi membuat Prily luluh pada akhirnya.

"Sekarang aku butuh sesuatu dari mu yang bisa membuatku lebih semangat !" Ucap Ali sambil tersenyum lembut pada Prily.

Membuat Prily berpikir sambil mengamati barang2 yang melekat di tubuhnya yang bisa diberikan pada Ali. Detik berikutnya seolah mendapat ide, Prily langsung meraba ikatan rambutnya dan dengan cepat menarik pita yang ada membuat rambutnya jatuh teruari sempurna.

"Nih,,, kamu pakeg ini sebagai ganti aku buat nemenin kamu disana ! Kalau kamu lihat ini kamu akan ngrasa kalau aku selalu disamping mu" ucap Prily sambil mengikatkan pita warna biru laut di tangan kanan Ali.

Membuat Ali tersenyum haru mengamati wajah Prily dalam untuk dia simpan sebagai bekal saat di Jepang.

"Jaga diri baik2 dan selalu doa kan aku" ucap Ali kembali memeluk tubuh Prily erat.

Prily hanya bisa menganggukan kepala dalam pelukan Ali sambil berusaha menahan tangis agar tidak tumpah lagi.

"Aku pergi sayang, I love you" ucap Ali lembut mencium kening Prily lama dan mengecup bibir kekasihnya itu singkat kemudian berjalan mundur ke arah pintu masuk yang sudah menunggunya.

"I love you too.. semoga kamu berhasil dengan selamat" jawab Prily dalam hati.

Tes.

Air matanya pun langsung jatuh setelah melihat tubuh Ali hilang dibalik pintu kaca. Dalam hati dia tak berhenti berdoa untuk keselamatan Ali, sehebat apapun kemampuan yang dimiliki Ali tetap saja jalan yang dipilihnya adalah berkaitan dengan nyawa. Membuat Prily diselimuti kecemasan luar biasa.

"Relakan dia pergi sebentar, loe harus percaya ama Ali ! Biarin dia ngeraih mimpinya dan loe harus mendukung itu ! Karna tanpa dukungan dan doa dari loe, Ali gak bakal bisa jadi juara"

Suara lembut dengan rangkulan di pundak Prily membuat Prily menengok kesamping pada siempunya, kemudian tersenyum lembut sambil mengangguk anggukan kepala.

"Bagus,, sekarang hapus nih air mata dan kita pergi dari sini !!" Tambah si pemilik suara sambil menghapus sisa air mata di pipi chubby milik Prily.

"Hayuukk.. anterin gue ke galeri ya Le dan kamu harus nemenin aku !!!" Ucap Prily semangat dengan suara serak bekas menangis.

"Siap bos !!!!" Sahut Ule tak kalah semangat sambil menempelkan jari tangan kanan ke pelipis membentuk gerakan hormat.

Membuat Prily terkikik geli akan tingkah sahabat karibnya itu yang selalu berhasil membuat dia tersenyum kala sedih. Ya, gadis pemilik suara lembut itu adalah Ule sahabat karibnya sekaligus kekasih tercinta Ricky.



2 Hari kemudian

Drtttt drrrttt drrtttt

"Hallo... iya Mil"

"Pril..."

"Iya Mila ini aku Prily, ada apa tumben malem2 telpon. Oh iya lupa disana pasti masih siang kan?"

"Eh, i.. iya Pril masih siang"

"Heh kenapa suara kamu Mil ?"

"Eh.. i-itu Pril.. Ali.."

"Ali.. kenapa Ali mil !!"

"A.. anu.. ali.. ali..."

"Iya Ali.. ali kenapa Mila ? Dia baik baik aja kan mil ? Mila ayo jawab jangan bikin aku cemas !!!"

"Ali.. ali dia------------"


Sketsa of Love (Hold) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang