Valkyria nampak cemas. Raut wajahnya menggambarkan kekhawatiran yang luar biasa. Bagaimana bisa setelah semua perjuangannya itu ia malah terjebak masalah begini?
Bisa-bisanya bis yang ditumpanginya malah pecah ban di saat-saat penting seperti ini. Matanya tak lepas memandang ke depan, mengamati jalan yang dilalui oleh bis yang dinaikinya yang masih diperbaiki oleh dua orang montir.
Sebenarnya apa sih yang kurang sial di dunia ini?
Valkyria nampak tak sabaran dan merutuk-rutuk dalam hati. Karena satu jam lagi pasti tiket konser exo sudah ludes terjual. Dan lima jam kemudian barulah konser akan dimulai.
Demi tiket itulah Valkirya berangkat pagi-pagi, menggedor pintu rumah Mayra untuk memintanya berbohong.
Jahat.
"Pliss demi gue. Ini penting banget!" ucap Valkyria dengan mata berkaca-kaca sangking keras kemauannya untuk menemui idolanya. Siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol. Cowok bertelinga peri yang membuat ia tergila-gila itu.
"Yaudah deh, beruntung deh elu sahabat gue. Kalo bukan, gue mah ogah."
"Thanks banget, May. Gue utang budi sama lo. Thanks bangetttt."
"Iya. Iya. Nah.. Terus gue kudu ngapain ni, sama karya tulis lo?" tanya Mayra sambil mengamati makalah yang ada di tangannya.
"Lo kasih aja ke guru fisika. Bilang kalo gue lagi sakit. Oya.." Valkirya mengeluarkan sesuatu dari kantongnya, "...ini surat keterangan dokternya."
"Gila lu! Niat amat boong nya! Dasar lu polos-polos otak kriminal juga ya!"
"Aduuh bukan gitu, masalahnya ini penting banget nget nget. Kesempatan ini hanya dateng sekali."
"Iya deh iya gue ngerti. Haha, lo pasti minta surat keterangan dokter punya tetangga nya Alin kan? Gila lu, sakit demam. Ntar beneran gimana cobaa."
"Iya bener. Gue lagi demam nih!" ucap Valkirya dengan sungguh-sungguh.
"Hah? Lo kayanya sehat gitu?"
"Demam exo chinguyaaaaah hahaha. Yaudah ya gue cabut dulu ya. Ntar tiketnya keburu ludes. Babay sayang akooh!"
"Oalah. Dasar lu jigong piranha. Hati-hati woi di jalan!" teriak Mayra pada sahabatnya yang mulai menjauh itu.
"Assssshhh," Valkyria mengacak rambutnya dengan frustasi. Kini ia sudah sampai seperempat perjalanan lagi. Ia terus memburu waktu dan sesekali mengamati jam di pergelangan tangan nya.
Entah setan apa yang membuat Valkyria berdiri. Ia segera turun bis dan berlari menuju trotoar jalan.
Ia celingak-celinguk. Barangkali ada kendaraan yang bisa ditumpangi. Tapi ia harus rela uang sangunya kandas. Terpaksa ia harus puasa demi menonton konser itu.Aisss michigetta jinjja!
Rutuknya dalam hati.
Tak lama Valkyria berjumpa dengan taksi kosong dan langsung mencegatnya. Ia menelan ludah sebelum membuka pintunya.
Semoga saja uangnya cukup. Demi Chanyeol.. Tak apa lah!
Ia sangat lega ketika mobil taksi itu melaju kencang menuju tempat penjualan tiket exo yang limited sekali itu. Ia tersenyum- senyum membayangkan ia bisa memandang wajah Chanyeol walau hanya dari kejauhan sekalipun. Apa boleh buat. Memang resiko sebagai penonton kelas ekonomi ya memang harus begini.
Tapi tak apa. Memandangi Chanyeol dengan bantuan terpong itu sudah lebih dari cukup bagi Val.
Beberapa saat kemudian ia sampai di gedung megah yang terletak di jakarta pusat. Gedung itu dihimpit oleh hotel berbintang dan bangunan megah lainnya. Dari kejauhan sudah terpampang besar poster exo dimana-mana. Membuat jantung Valkyria berdebar dengan cepat.
"Gue gak percaya bisa ngewujudin impian gue selama ini, sebentar lagi, gak lama lagi!" teriak Valkyria dalam hati.
"Pak. Berhenti di depan gedung itu ya?" pinta Valkyria.
Tak lama ia turun dari taksi tersebut. Ia sibuk dengan isi dompetnya.
"Huft.. Untung aja masih cukup!" ucap Valkirya menghapus peluh di dahinya. Yah.. Walaupun ia harus menahan lapar dan haus.
Apa boleh buat. Semua ini demi Chanyeol. Fighting!
Valkyria terus menyemangati dirinya wakaupun kini perutnya sudah mulai keroncongan.
Sambil menyusuri jalan pintu masuk menuju gedung ia terheran-heran mengamati banyaknya orang yang nampak menggenggam selembar kertas tebal berwarna silver. Mungkin itu tiket nya. Dan.. Ia sungguh tak percaya begitu banyak orang yang berkerumunan disini demi membeli tiket konser itu.
Mereka adalah EXO L! Mereka sejenis sepertiku!!
Pikir Valkirya terharu. Segini banyak kpoper namun kenapa di sekolahnya tak ada satupun Kpoper seperti dirinya?
Mungkin karena Valkirya yang menyebabkan orang-orang di SMA menjadi phobia sama Kpoper. Soalnya Kpoper disana cuma dijadiin bahan bullyan dan tertawaan saja.
Namun, mereka mana tau sih kalo semua orang berhak menyukai sesuatu bahkan yang mereka benci sekalipun? Kita mau nyukain sesuatu itu tidak bisa disangkal dengan mudahnya. Pendapat adalah pendapat. Dan semua orang berhak memilikinya. Begitu juga dengan Kpoper. Apapun yang orang katakan. Tak perduli jika itu memang disukainya. Mereka tidak bisa seenaknya menghakimi. Ya. Seharusnya kan begitu.
Namun lihatlah kenyataan. Masih banyak di luar sana yang kurang terbuka terhadap perbedaan. Orang-orang seperti itu lebih cocok tinggal di pelanet sendiri dan membuat peradaban sendiri yang sesuai dengan selera mereka agar tak mengusik hidup orang lain.
Oke. Balik lagi ke TKP.
Valkyria berlari menuju tempat penjualan tiket dengan langkah yang tidak sabaran. Jantungnya berdebar-debar. Betapa senangnya jika bisa membawa tiket itu di genggaman.
Valkyria akhirnya sampai di outlet penjualan tiket. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti. Nafasnya tertahan dan matanya melebar.
"Apa?" lirihnya pelan ketika melihat bacaan yang tertera di dinding kaca loket tersebut.
TIKET HABIS
🥀🥀🥀
To Be Continued
Kalian jangan sider ya. Kasian aku :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fangirl✓ Chanyeol
FanfictionJadi fangirl itu susah ya? Hanya melihat bias dari layar kaca, kalau ada konser gak bisa nonton, mau beli album ataupun barang-barang yang berbau bias aja susah banget! Belum lagi tanggapan haters k-pop yang bikin greget. Bagaimana jadinya seorang s...