"Val.. Elo..""Speak in english please!" Seru Chanyeol tampak kepo setengah mati melihat ekspresi Alin yang panik. Alin terdiam sejenak, lalu dengan ragu-ragu ia pun mulai menjawab.
"M-maaf Val.. lo dipecat sama bos.."
"Apa?!" Valkyria kaget hingga mematung untuk beberapa saat.
"Maafin gue Val, gue tadi udah nyoba ngebujuk bos, tapi kayaknya dia gak mau denger alasan dari gue.." Ucapnya tampak begitu menyesal.
Val yang lama terdiam akhirnya menghela napas lalu mulai menyentuh bahu Alin.
"Udah, gapapa Lin. Ini emang salah gue kok karena sering bolos kerja. Wajarlah kalo gue dipecat.." ucap Val mencoba tersenyum namun tetap tak bisa menutupi wajah sedihnya.
Di sebelahnya Chanyeol nampak prihatin mengamati Val. Begitu pula Rasyad. Keduanya tau benar kalau Val tidak baik-baik saja mendengar berita itu.
"Terus gimana nih?" Sahut Mayra dengan ekspresi bingung. Dia tau sendiri kalau saat ini Valkyria sedang panceklik.
"Yah.. yaudah terpaksa gue cari kerjaan lain. Atau... Mulai sekarang, kita benar-benar harus berhemat, Oppa." ucap Val lalu menatap Chanyeol sendu.
"Tak usah khawatir. Aku akan mencari pekerjaan untuk menafkahimu." Chanyeol tiba-tiba mendekat dan berkata begitu.
"Mwo?? Andawe!" Sahut Val tegas seketika.
"Ya waee?! Aku bisa bekerja kok. Aku kan cowok, sudah dewasa pula. Seharusnya kamu yang jangan kerja karena kau wanita dan masih SMA pula!" Sanggah Chanyeol bersikeras.
"Kau masih sakit oppa. Lagipula..." Val menjeda sesaat. Rautnya benar-benar tampak putus asa, "...pokoknya tidak boleh. Aku tak mengizinkan oppa bekerja!"
"Jika kau tak mau orang melihat wajah tampanku. Aku akan memakai masker."
"Ani—"
"Aku akan bermain musik..." Chanyeol bersikukuh. Ia tak ingin Val menghalanginya untuk alasan apapun, "...kau tidak perlu khawatir. Bermain musik tidak akan membuatku gegar otak." Katanya lagi membuat Val speechless, begitu juga dengan yang lainnya.
"Bentar.. Abang Cahyo, kamu serius mau ngamen?" Tanya Alin tampak tertegun.
"Hah? What is ngamen?" Chanyeol mengerutkan dahi.
"Ngamen is when you walk-walk in lampu merah and genjreng gitar sambil singing." Jelas Alin membuat Chanyeol makin melongo tak mengerti.
Sementara Val maju selangkah, mendekat ke arah Chanyeol, lalu dengan tatapan serius dia mulai berkata.
"Andwae oppa! Pokoknya gak boleh!" ucap Val lagi sambil menggeleng keras. Ia tak mau Chanyeolnya melakukan itu. Ia tak akan membiarkan Chanyeol turun ke jalan dan mengekspose dirinya ke hadapan orang banyak.
"Tapi kan main musik nggak harus ngamen..." Mayra kini angkat suara, ia ingin sedikit membela Chanyeol, "...dia bisa bermain musik di kafe atau di pernikahan.. atau.."
"Benar. Dan.. bukankah kau menawariku untuk bekerja di kafe om mu?" Tanya Chanyeol kini menatap ke arah Mayra.
"Aduh.. I'm so sorry bang Cahyo. Ternyata kafe om ku sudah tutup. Mereka pindah cabang ke tempat yang jauh. Jadi.. Kau tak mungkin bisa bekerja disana. Maaf banget.."
"Oh Baiklah. Tapi, Bagaimana dengan adik ku ini? Aku harus segera mencari uang."
"Sudahlah Oppa. Kau tak usah mengkhawatirkan uang. Biar aku saja. Lagipula appa masih mengirimkanku uang setiap bulan. Untuk tambahannya nanti aku akan mencari pekerjaan baru. Oke?" Valkyria tersenyum lalu menepuk-nepuk pelan lengan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fangirl✓ Chanyeol
FanfictionJadi fangirl itu susah ya? Hanya melihat bias dari layar kaca, kalau ada konser gak bisa nonton, mau beli album ataupun barang-barang yang berbau bias aja susah banget! Belum lagi tanggapan haters k-pop yang bikin greget. Bagaimana jadinya seorang s...