Valkirya pulang dari sekolahnya. Ia nampak lesu dan hanya menunduk memandangi langkah kakinya. Ia masih baper dengan kata-kata Rasyad barusan. Untuk apa dia seperti itu? Mengapa ia bisa membuat Valkirya sedikit goyah?
Nggak Val, lo gak boleh kemakan omongan Rasyad. Gak boleh!
"Ya! Dongsaeng?" panggil seseorang. Valkirya menghentikan langkah dan menoleh. Rupa-rupanya iya kelewatan jalan. Langkahnya sudah terlewat lima meter dari gerbang rumahnya yang kecil.
"Ya ampun!" Valkirya kaget. Ia cepat-cepat balik arah dan masuk ke gerbang untuk menghampiri Chanyeol sambil nyengir kuda.
"Kau ini. Apa kau sedang ketempelan?"
"Tidak oppa. Aku cuma bengong tadi."
"Dasar. Kau pasti sedang memikirkan sesuatu bukan? Siapa? Namjachingu mu? Eung?" tebak Chanyeol membuat mata Val membulat.
"Aniya!" sangkal Val cepat.
"Lalu?"
"Aku hanya tidak lihat. Dasar tiang listrik lu."
"Ya! Barusan kau bilang apa? Sepertinya kau mengejekku dengan bahasa alien mu itu ya?"
"Ani. Aku bilang kau tampan! Puas?"
"Dasar. Aku tau kau bohong. Dasar kau penipu kecil.." Chanyeol mengapit leher gadis yang lebih rendah 20 cm darinya itu. "...tadi kau bilang apa huh?"
"Aaahh oppa. Kau mencekik ku dasar raksasa jelek!"
"Ya! Kau yang kerdil seperti kodok. Jangan cerewet."
"Yaaa! Oppa!!" Valkirya melepaskan diri dari Chanyeol tan memukulnya sambil tertawa lebar. Begitu pula Chanyeol yang sibuk menghindar dari pukulan Val. Chanyeol tertawa terbahak-bahak sambil sesekali menyeringai konyol ke arah Val.
"Yaaa! Dasar kau oppa. Sudah ah. Aku lelah."
"Kau sendiri yang mengejarku tadi."
Val tertawa lalu menutup pintu rumahnya dan berbalik lagi untuk menatap Chanyeol.
"Oh ya oppa. Kau tidak kemana-mana kan seharian tadi?"
"Huh? Aku tadi keluar."
"SERIUS? DEMI APA? KAU KEMANA OPPA?!" Pekik Val histeris.
Chanyeol tampak menggaruk kepalanya singkat lalu mulai bercerita, "tadi aku membeli sesuatu di warung depan. Kita kehabisan micin dan aku seperti orang bodoh saat kesana. Ah tidak, tapi ahjumma itu yang bodoh. Dia tak bisa bahasa inggris."
"Ya jelas oppa!" Val hampir menangis mendengarnya.
"Yasudah, jadi tadi aku balik lagi tanpa membawa micin. Aku benar-benar frustasi." Chanyeol menghela nafas berat seolah telah mendapat cobaan paling berat sedunia.
Val pun menarik Chanyeol untuk duduk di sofa. Ia kemudian bilang sesuatu ke Chanyeol. Sesuatu yang penting dan ga boleh ia biarkan.
"Oppa. Bisakah aku meminta sesuatu?"
"Huh? Apa itu?"
"Aku minta, oppa jangan keluar rumah. Bahkan untuk ke warung sekalipun. Setidaknya untuk saat ini. Ya oppa?"
"Huh? Kok gitu? Memangnya aku napi apa?"
"Bukan begitu. Aku hanya tak ingin tetangga kita bilang yang tidak-tidak. Seperti yang kau tau sendiri.. Aku ini gadis yang tinggal sendirian. Kalau mereka tahu ada pria disini, aku akan kena masalah." jelas Val berbuat Chanyeol terdiam sejenak untuk berpikir.
"Hhh. Terus sampai kapan?"
"Sampai.. Emm nanti saja aku beri tahu." Val bangkit dan beranjak masuk ke kamarnya untuk merapikan buku, tas dan mengganti baju seragamnya. Namun gak jadi karena Chanyeol malah ikutan masuk dan berceloteh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fangirl✓ Chanyeol
FanficJadi fangirl itu susah ya? Hanya melihat bias dari layar kaca, kalau ada konser gak bisa nonton, mau beli album ataupun barang-barang yang berbau bias aja susah banget! Belum lagi tanggapan haters k-pop yang bikin greget. Bagaimana jadinya seorang s...