05 : payung

10.2K 1.1K 24
                                    

Siang ini langit begitu mendung. Hujan yang tak diharapkan mengguyur deras membuat siswa yang baru pulang sekolah takut untuk mengarunginya.

Beberapa siswa berdiri di pintu utama sekolah untuk menunggu mobil jemputan nya masing-masing karena memang sekolah ini kebanyakan isinya anak-anak elit dan menengah keatas.

Dari dulu Valkirya berharap  bisa masuk ke sekolah favorit ini. Dan syukurlah sekarang harapan nya itu terkabul meski ia bukanlah dari kalangan orang-orang berada seperti halnya murid yang lain.

Valkyria, ia hanya tinggal di sebuah rumah kecil yang berada di pinggir kota. Ia tinggal sendiri karena ayahnya kini sedang menjadi TKI di korea dan hanya pulang setahun sekali. Sementara ibunya sudah meninggal beberapa tahun lalu ketika Valkyria masih kecil.

Setiap hari Valkirya bekerja paruh waktu di sebuah minimarket dari haru hingga jam 10. Valkirya berupaya untuk mencari kerjaan sampingan karena uang yang ditransfer ayahnya kadang-kadang  masih belum cukup untuk menutupi kebutuhannya.

Sudah setengah jam Valkirya berdiri di depan pintu utama. Namun hujan belum juga reda. Ia mulai cemas karena ia harus segera siap-siap berangkat kerja. Hujan ini akan membuatnya terhambat.

Siswa lain juga sudah pulang ke rumah masing-masing. Yang tersisa cuma dirinya, dan mungkin siswa lain yang masih ada kegiatan.

Valkirya mulai bosan karena hujan tak kunjung reda. Ia pun mengeluarkan ponsel dan headset dan mulai mendengarkan lagu. Ia buka daftar lagu yang tertera di ponselnya dan menekan tombol untuk memutar sebuah lagu..

"The way you cry the way you smile, naege eolmana keun uimiin geolka.. Hagopeun mal, nohchyeoborin mal, gobaekhal tejiman geunyang deureoyo I sing for you.."

Valkirya terbawa aliran lagu sambil mengamati hujan yang masih turun dengan derasnya.

Sampai-sampai ia tak menyadari kalau seseorang datang dan berdiri tak jauh darinya. Orang itu adalah Rasyad, sempat cowok itu mengamati Valkirya yang sedang bengong, sambil mendengarkan lagu yang terpasang melalui headset yang ada di telinganya.

Diliriknya lagu yang sedang diputar di layar .

Exo-sing for you_korean.ver.

Rasyad menghela nafas dan mengamati hujan yang masih deras. Ia sendiri tidak membawa payung untuk pulang ke rumah, sehingga ia juga berdiri disana menunggu hujan berhenti.

"Geunyang I sing for you.. Sing for you.." terdengar nyanyian-nyanyian kecil yang terdengar dari mulut gadis berambut panjang tersebut.

Suaranya lembut, dilantuni suara hujan. Rasyad menoleh dan mengamati gadis itu..

Gadis itu sedang mengusap wajahnya. Dan tangan nya itu menjadi basah..

Valkirya menangis?

Rasyad bertanya-tanya dalam hati. Ia tak tahu mengapa gadis itu menangis. Ingin rasanya ia menanyakan hal itu pada gadis yang sudah menjadi mantannya itu.

Namun ia malu, sekaligus tak ingin mengganggu Valkirya.

Tiba-tiba datang seorang cewek berambut pirang keriting yang tak lain tak bukan adalah Tania yang langsung menghampiri Rasyad.

"Hai kakk?" sapa Tania pada Rasyad. Tangan nya membawa payung berwarna merah muda.

"Oh.. Hai.." sapa Rasyad kaku mengetahui Valkirya menoleh. Sepertinya ia sudah menyadari kehadiran Rasyad yang tak jauh darinya.

"Eumm.. Kakak gak bawa payung?"

"Enggak. Makanya daritadi nunggu hujan berhenti."

"BTW, aku bawa payung nih kak. Mau pulang bareng?" tawar Tania dengan senang hati.

Valkirya memegang handphone nya dan pura-pura tidak menyadari kehadiran dua mahkluk itu.

Namun tiba-tiba handphonenya lowbat. Dan lagu yang diputar ikut berhenti. Kini ia bisa mendengar jelas pembicaraan Rasyad dan Tania.

"Nggak usah. Trimakasih, kamu aja yang pake."

"Terus kakak mau nunggu nyampe kapan?"

"Sampai hujan reda." ucap Rasyad singkat.

Tania menghela nafas dan berdiri di posisi antara Valkirya dan Rasyad. Ia melipat tangan nya ke depan.

"Kalo gitu, Tania temenin sampe reda."

"Gak usah. Kamu pulang aja.."

"Kakak jangan ngusir dong. Oo.. Apa kakak mau berdua-duaan sama cewek korengan itu?" lirik Tania ke arah Valkirya. Valkirya pura-pura tidak melihat.

"Ssst, jaga ucapan kamu Tania."

"Hahaha gak apa kali kak. Lagian dia lagi pake headset kok. Pasti lagi dengerin lagu korea." ucap Tania sibuk. Namun Rasyad hanya diam tak menanggapinya.

"Kak.. Tau gak. Ternyata banyak boyband korea yang kaya banci. Kakak mau gak ngerubah gaya kakak jadi kekoreaan gitu?"

"Haha, ya enggak lah," Rasyad tertawa canggung.

"Eneg tau kak liat nya. Idih.. Ganteng aja nggak diidolain. Ada ya orang kaya gitu?"

"Udah,Tan. Gak usah di perpanjang. Gak baik.." ucap Rasyad mulai kesal juga. Karena pada kenyataan nya rasyad takut hal itu dapat menyakiti Valkirya.

Tak lama dari situ, sebuah mobil jenis BMW berhenti tepat di depan mereka. Dan seseorang menurunkan kaca jendela tersebut.

"Non, ayo pulang. Papa non sudah nunggu di rumah." ucap seorang paman di dalamnya, ia adalah supir pribadi Tania.

"Yah.. Tapi.." Tania keberatan. Ia langsung melirik Rasyad.

"Eumm.. Gimana kalo kita bareng aja kak? Ayo kuantar kakak sampai rumah," ucap Tania sambil memegang lengan Rasyad.

Valkirya menoleh sedikit ke arah mereka. Ada sedikit rasa kesal yang menyelubungi hatinya.

"Mmm.. Gak usah. Kamu pulang aja, Tan. Papa mu pasti sudah menunggu," ucap Rasyad seraya melepaskan tangan Tania.

"Hmm yaudah deh.." ucap Tania agak sedikit kecewa, "..tapi, kakak bawa ini aja ya. Langsung pulang lho kak. Jangan kelamaan di sini. Yasudah.. Bye kakak!" seru Tania sambil melambaikan tangan. Dan masuk ke mobilnya.

Selang beberapa waktu mobil itu sudah hilang dari pandangan.
Rasyad mengamati payung di tangan nya.

Lalu kemudian ia melirik ke arah Valkirya. Ia mendapati Valkirya sedang menatapnya lalu berpaling.

Rasyad mendekati Valkirya dan meraih tangan nya. Ia memberikan payung itu ke genggaman Valkirya.

"Pulanglah," ucap cowok itu kemudian melepas tas nya dan menaruh nya diatas kepala. Cowok itu langsung pulang menerobos hujan dengan tas di kepalanya.

Valkirya speechless melihat payung milik Tania di tangannya. Ia tersenyum karena pada kenyataannya Rasyad lebih memperhatikannya dari pada Tania yang selalu memberi perhatian ke Rasyad.

Ia membuka payung itu dan segera beranjak pergi.

Hujan hari itu memberinya sebuah pertanyaan.. Dan payung adalah jawabannya..

🥀🥀🥀

To Be Continued

Lucky Fangirl✓ ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang