Rasyad's POV
Valkyria gadis manis itu tidak pernah luput dari ingatanku. Entah bagaimana aku begitu menyukainya. Gadis lugu, tidak banyak bicara, namun kadang-kadang bisa bertingkah humoris. Namun di antara sifatnya, tak ada yang lebih kusukai darinya kecuali kasih sayang dan kepeduliannya.
Aku ingat sekali dimana dulu ia begitu perduli saat aku jatuh dari tangga. Aku membawa tumpukan buku, dan bahkan menghalangi pandanganku. Saat aku melewati tangga, aku oleng dan jatuh terjerembab menabrak seseorang. Kepala kami berbenturan. Namun aku tahu kepala orang yang ku tabrak itu pasti sakit sekali.
Aku sontak kaget dan merasa bersalah pada gadis itu, ia hampir terhuyung.
"Kamu gak papa?" tanya ku penuh rasa berasalah.
"Gapapa kok." jawabnya menunduk mengamati buku-buku yang berserakan. Lalu memungutinya dan menyusunnya.
Begitu bodohnya aku hingga aku diam saja, terpaku dengan wajah gadis itu.
Cantik.
Namun ia tak sedikitpun menampakan raut 'cari muka' di wajahnya. Bahkan setelah ia selesai memunguti buku, lalu berdiri dan memberikan buku itu padaku.
"Hati-hati." ucapnya singkat lalu pergi begitu saja. Aku terpana dengan perlakuan gadis itu. Tak pernah ada seorang cewek yang tak kagum ketika memandangku. Minimal melirik ku. Ia begitu cuek pergi begitu saja sambil memegangi kepalanya yang mungkin masih sakit. Aku bahkan belum mengucap maaf dan terimakasih.
Sejak saat itu aku mulai memerhatikannya. Ia suka dengan hal-hal yang berbau korea. Ia mungkin agak cuek dengan cowok. Tapi ia begitu tertarik mengajak orang-orang mengobrol tentang korea. Dimanapun, siapapun.
Dasar gadis aneh..
Ia begitu tertarik dengan korea yang menurutku tidak manly sama sekali. Dulu ia agak cerewet memang jika bertemu kawan-kawan perempuannya. Aku tak perduli tentang itu, namun aku terus memerhatikannya.
Memerhatikan ia menyapu halaman depan kelasnya, membereskan sepeda-sepeda yang ambruk di garasi karena ulah anak-anak bandel dan menolong kucing yang terperangkap di atas pohon.
Aku tak menyangka cewek yang kelihatan lugu dan feminim seperti dia rela memanjat pohon demi menolong seekor kucing.
Cewek luar biasa.
Sampai akhirnya aku coba PDKT dan akhirnya aku menembaknya. Aku berusaha se-manly mungkin menembaknya di depan semua murid-murid. Tapi sayang.. Waktu itu ia malah kelihatan bingung. Dan malu. Akhirnya aku menyuruhnya untuk memikirkan dulu jawaban itu.
Tiga hari aku menunggu, tak ada kepastian. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menemuinya ketika ia duduk di taman. Setelah ia berpikir lama, baru ia mengatakan "iya."
Aku senang sekali. Namun hal ini menjadi trending topik di sekolah. Semua orang menentangku. Mereka keberatan kalau aku punya pacar. Bahkan tak sedikit dari mereka menangis. Entah apa yang membuat mereka tergila-gila padaku. Namun yang ku inginkan malah seorang gadis yang cuek bahkan saat kuberikan senyum terindahku.
Saat masa kami pacaran, aku sering sekali mendengar omongan-omongan buruk mengenai Valkyria. Namun aku coba mengabaikan. Kami sering menghabiskan waktu istirahat bersama atau hanya sekedar pulang bareng. Hanya satu yang belum pernah kami lakukan.
Kencan.
Setiap ku ajak kencan ia selalu menolak karena tugas ini tugas itu, boyband comeback, akan melakukan streaming marathon, atau apalah tentang korea itu yang sebenarnya membuat dirinya malas pergi denganku. Yang ku dengar, memang anak K-poper itu cenderung lebih suka main gadget dirumah daripada hangout keluar. Baiklah itu kumaklumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fangirl✓ Chanyeol
Hayran KurguJadi fangirl itu susah ya? Hanya melihat bias dari layar kaca, kalau ada konser gak bisa nonton, mau beli album ataupun barang-barang yang berbau bias aja susah banget! Belum lagi tanggapan haters k-pop yang bikin greget. Bagaimana jadinya seorang s...