"Hey bajingan tengik! Berani sekali kau membuat pacarku menangis!"
Aku terkejut setengah mati setelah Chanyeol bicara begitu. Kulihat ekspresi rasyad, dia terkejut bukan main. Apalagi aku yang nyaris mencair menjadi liquid ini.
Apa-apaan maksud Chanyeol bilang aku pacarnya?😭
"Hey, kamu ini bicara apa hah? Lepas!" Rasyad langsung menepis Chanyeol dan membalas dengan tatapan yang sama tajamnya. Detik itu aku pun sadar bahwa Chanyeol baru saja bicara dalam bahasa korea, sehingga tak ada siapapun yang mengerti kecuali aku.
"Ya! Michinnya?!" Sentak Chanyeol membulatkan matanya hingga nyaris menggelinding dari kantungnya.
"Gajelas lo!" Sahut rasyad jengah sambil melempar tatapan sinis.
"Ehh udah udah! Kok malah pada berantem gini sih??! Duhh sorry Val! Tadi Cahyo ngotot banget mau keluar. Gabisa dihadang!" Seru Alin panik melihat situasi yang makin memanas.
"Udah-udah. Masalah kaya gini jangan dibawa emosi dong. Kan bisa diselesein secara kekeluargaan!" Seru Mayra ingin menengahi, namun Alin malah menyahut dengan bodohnya.
"Tapi kan mereka bukan keluarga, May."
Saat itu juga Alin mendapatkan tatapan membunuh dari Mayra.
Oke, Mayra sepertinya malas ribut dengan Alin, jadi dia abaikan saja celetukan anehnya itu dan beralih bicara lagi dengan Rasyad.
"Kak, kita mohon jangan sebarin berita ini dulu. Ini bisa bikin masalah gede loh. Terlebih buat Valkyria. Ntar kalo dia dituduh nyulik bintang dunia gimana?? Mampus aja bisa diserang Eri sebumi!"
"Heh!! Disensor dong! Jangan nyebut merk!!" Alin disitu panik dan buru-buru negur Mayra. Sementara Val hanya mengigit bibirnya sambil melirik Chanyeol yang tampak bengong seperti orang bodoh mendengarkan orang-orang bicara bahasa Indonesia.
"Makanya kita tunggu dulu sampai ingatannya pulih biar kita bisa mastiin sebenernya Cahyo orang itu atau bukan." Tambah Mayra lagi diangguki sama Val.
"Udah lo bawa Chanyeol ke dalem. Dia gaboleh stres." Perintah Mayra kepadaku. Akupun mengangguk dan segera membawa Chanyeol masuk ke kamarnya.
"Ya? Neo gwaenchana?" tanya Chanyeol dengan raut khawatir setelah kami masuk ke kamar. Aku duduk memeluk lutut di pinggir tembok. Sedangkan Chanyeol duduk di sebelahku.
"Gwaenchana oppa." Jawabku lemah.
"Tadi kenapa kau menangis? Dia menyakitimu ya? Apa kau terluka? Eodi appheo?" tanya Chanyeol terlihat super khawatir.
"Aninya oppa. Aku tidak terluka. Aku hanya agak bingung. Seharusnya saat ini kamu tidak bertemu dengannya."
Chanyeol memandangku dengan kening yang mengernyit.
"Kenapa aku tak boleh bertemu dengannya? Kenapa aku tak boleh bertemu orang asing juga? Hey, apakah aku ini aslinya buronan?"
Aku menggeleng. Entah ingin tertawa atau sedih, aku bingung.
"Lantas ada apa denganku hingga kau super posesif seperti ini heung?"
"Aku cuma ingin melindungimu, oppa."
"Ya, dongsaeng! Seharusnya akulah yang melindungimu! Apalagi dari bajingan tengik sepertinya! Bahkan aku sudah tak suka sejak pertama kali melihatnya. Ya! Dia lelaki yang pernah kita temui di persimpangan, bukan?"
"Ne, maja oppa. Tapi aku tak menyangka masalahnya akan jadi serumit ini."
"Rumit bagaimana?"
"Ah sudahlah. Biar aku saja yang memikirkan ini. Kau belum sepenuhnya pulih. Kau harus banyak istirahat. Kalau sudah sembuh total, baru aku beri tau yang sebenarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fangirl✓ Chanyeol
Hayran KurguJadi fangirl itu susah ya? Hanya melihat bias dari layar kaca, kalau ada konser gak bisa nonton, mau beli album ataupun barang-barang yang berbau bias aja susah banget! Belum lagi tanggapan haters k-pop yang bikin greget. Bagaimana jadinya seorang s...