17: Secret Plan

7.5K 677 13
                                    

Valkyria POV

"Annyeonghaseyo. Naega Cahyo-imnida." Chanyeol tersenyum manis kepada dua temanku yang lagi melongo tersebut.

Aku menatap Chanyeol lamat-lamat.
Chanyeol tersenyum manis luar biasa hingga menampakan sebuah lesung pipi yang membuat siapapun akan meleleh seperti keju mozarela.

Ganteng banget. Tolong.

Bahkan tanpa sadar aku mengagumi ketampanan nya walau hanya beberapa detik.

Aku tak mengamati selain wajah Chanyeol sampai aku dengar bunyi sesuatu yang jatuh tapi bukan cinta. Saat aku menoleh aku terkejut bukan main saat melihat Alin tiba-tiba pingsan. Tak hanya aku yang terkejut, Mayra dan Chanyeol juga demikian.

"Ehh? Lo kenapa? Oy Lin? Lin?" Mayra berjongkok, memangku kepala gadis yang pingsan itu, lalu ia terhenyak ketika melihat ada darah keluar dari hidung Alin. Dan bodohnya ia pingsan dalam posisi tersenyum.

Aku berpandangan dengan Chanyeol. Kami seketika melongo menyaksikan hal itu.

"Aduh. Ni bocah kenapaa?" tanya Mayra menepuk-nepuk pipi Alin bingung.

"Ya ampun Lin. Kok tiba-tiba gini sih." Aku gabisa tinggal diam, aku pun bergegas mengambil tisu lalu membantu bersihkan darah yang mengalir di hidung Alin.

"Ya amplop apa lu pingsan karena liat cogan?!" Pekik Mayra betul-betul panik. Kalau sampai benar seperti itu, sungguh berlebihan sekali Alin tak bisa mengontrol kewarasannya sendiri.

"What happened with her?" Tanya Chanyeol ikut berjongkok di hadapan kami.

"I don't know oppa." Jawabku menggeleng-geleng polos lalu menatap Mayra juga yang tampak kebingungan.

"Napas ga sih dia? Apa CPR aja?" usulku menatap Mayra seakan menyuruhnya..

Hm :) maafkan aku.

"Siapa?? Gue?? HAHAHAHA!" Mayra tertawa getir lalu memasang ekspresi datar, "...ogah. Lo aja Val. Buruan." Mayra malah menyuruhku balik.

Aku terhenyak, "hah? Ogah juga gue. Gak doyan cewek."

"Terus lo pikir gue doyan?" Mayra tersenyum datar, namun sedetik kemudian dia tiba-tiba menoleh ke arah Chanyeol dan menatapnya penuh makna.

Dan aku tahu sekali apa isi kepalanya itu.

"Tidak tidak tidak! Gaboleh! Jangan!" Sentakku seketika mencegah bahkan sebelum mengatakannya. Mayra menatapku menyipit seakan sedang menyelidik, sedangkan Chanyeol hanya mengerjap dengan tatapan polosnya.

"Wae?" tanya Chanyeol memiringkan kepala.

"Aniya, ada cicak terbang tadi." jawabku tersenyum kecut. Lalu aku bangkit ke kamar untuk mengambil sesuatu.

"Ya? What happen?" Bisik Chanyeol ke Mayra. Gadis itu lantas tersenyum paksa sambil bilang.

"Gwaenchana gwaenchana!" Ucapnya seperti nada Lee Jungki di film Eulachacha Waikiki.

Baiklah kalau kalian gatau yasudah lupakan saja.

Ok. Aku pun balik lagi dengan membawa sebuah minyak angin yang super pedas. 

"Niih kasih sedikit aja di hidungnya." cepat-cepat aku menyerahkan minyak itu ke Mayra. Mayra menuruti kata-kataku. Tak lama kemudian Alin batuk-batuk lalu tersadar.

"Ughuk.. Ughuk.. Gila bau apa ini! Anjir balsem! Bau nenek-nenek bangke!! Ughuk!" Alin membuka mata dan masih batuk-batuk sambil mengamati kami yang tengah melihatnya dengan tampang bodoh.

Terakhir Alin menatap Chanyeol, dia langsung terbatuk keras sekali karena melihat pemandangan yang super duper mengagetkan jiwanya.

"Eh lo gapapa?" Tanya Val menyentuh pundak Alin. Gadis itu langsung menatap Val seperti orang ingin menangis.

Lucky Fangirl✓ ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang