3| Pertemuan Pertama

56.3K 6.2K 385
                                    

Tujuh bulan sebelumnya: Malki semester tiga, Sacha semester satu.

         

BYUUUR

"Tangannya kurang lebar, Jon!" teriak Malki di samping kolam, membuat Jono yang sedang berlatih di dalam air itu langsung melebarkan kepakan pada tangannya.

"Ki!" Suara lain membuat Malki menoleh dan mendapati Irfan, teman seangkatan Malki yang juga anggota klub, datang menyapa. "Lo bukannya hari ini gak ada jadwal latihan? Rajin amat dateng ke sini."

Malki tersenyum. "Iya, Fan. Hari ini kan banyak yang latihan. Gue sekalian ikutan aja. Kemarin latihan gue gak puas gara-gara hujan angin."

"Weits. Lo selalu paling rajin."

"Jon terus Jon, ambil napasnya dua nyelam sekali aja biar gerakanya lebih cepet!" Malki kembali berteriak ke arah kolam ketika melihat Jono yang gerakannya melambat.

Priiit

Seseorang membunyikan peluit, membuat Malki, Irfan, juga anggota lain menoleh ke arahnya, meninggalkan fokusnya pada Jono yang masih berenang di kolam. Malki mendapati Farhan, kakak senior yang juga sekaligus ketua klub, datang dengan segerombolan orang.

"Mereka calon anggota baru klub kita ya, Ki?" Irfan menyenggol lengan Malki.

Laki-laki berhidung mancung itu hanya bergeming.

"Guys, mereka ini mahasiswa baru sekaligus calon anggota baru kita." Farhan memberikan pengenalan singkat ke arah anggota klub, lalu kembali melemparkan senyum pada calon anggota. "Kenalin ya, nama gue Farhan. Gue ketua dari klub renang ini. Anak lain biasa manggil gue Bang Farhan. Kalian juga boleh ikutan manggil itu."

"Nih ya kalau gue, gue manggil dia Bang Fara, biar agak imut dikit gituuu." Irfan menyindir ke arah Farhan. "Oh iya, kenalin dulu, gue Irfan. Cowok paling super di klub ini. Saking supernya, gue paling sering disuruh-suruh. Disuruh ambilin ban, disuruh ambilin handuk. Untung aja gue gak disuruh ambilin daleman mereka," oceh Irfan membuat para calon anggota terkekeh.

"Lo kan masih belajar. Masuk klub aja gak bisa renang. Harus mau bantu senior lain buat pemanasan," balas Farhan membuat yang lain semakin cekikikan. "Oh iya," Farhan berdehem, "jadi, masuk klub ini emang gak perlu yang udah jago renang. Kita sama-sama belajar kok. Nanti setiap hari apa gitu kalian punya jadwal latihan. Dilatih sama anggota lain yang udah lebih jago."

Calon anggota banyak yang mengangguk.

Farhan kembali menjelaskan. "Oh iya. Tiap bulan, kita selalu punya Man of the Month. Bukan yang paling jago renang yang dapet predikat itu, tapi yang paling rajin. Dan ... kalian tau gak berbulan-bulan yang menang selalu siapa?"

"Bosen gue bosen denger namanya, Bang. Bosen." Irfan berceloteh.

Farhan tersenyum. "Tuh," ujar Farhan sembari menunjuk ke arah Malki, "anak itu tuh yang selalu menang. Namanya Malki. Malki Gardhani. Jurusan Teknik Kimia, semester tiga. Sering menang olimpiade renang tapi masih aja rajin banget latihan."

Malki tersenyum sembari menunduk. "Gue Malki. Salam kenal, Guys." Sapaan Malki membuat para calon anggota perempuan tersenyum terpesona.

"Bang!" Sebuah tangan terangkat di tengah gerombolan calon anggota. Tangan putih dan kecil, terlihat sekali pemiliknya merupakan seorang perempuan. "Bang Farhan, boleh nanya gak?"

Farhan, Malki, juga Irfan menoleh, kemudian mendapati seorang gadis dengan rambut cepol sedang tersenyum sangat manis ke arah mereka.

DEG

Mata Malki membulat sempurna. Jantungnya berdegup lebih kencang secara mendadak. Kaget, satu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan Malki saat ini. Gadis itu mungkin sudah banyak berubah, namun memori Malki masih bisa sangat jelas mengingatnya. Kenapa dia ada di sini? Malki bertanya dalam batinnya.

"Oh. Boleh kok, umm ...," ucapan Farhan terhenti seperti memikirkan sesuatu.

"Sacha, Bang. Nama gue Sacha Fidalia." Bibir Sacha masih tersenyum. "Abang boleh panggil Sacha."

"Oh iya, Cha. Kenapa? Lo mau nanya apa?" tanya Farhan.

Sacha berdehem pelan. "Gue mau nanya, kalau kita ..., umm, pilih sendiri pelatihnya mau yang mana, boleh nggak?"

Dahi Farhan bertautan, bingung. "Pilih sendiri?" tanyanya yang dibalas anggukan oleh Sacha. "Lo emang udah tau mau dilatih sama siapa?"

Sacha diam, menggaruk-garuk tengkuknya yang padahal sama sekali tidak gatal. "Mau sama Malki. Boleh gak, Bang Far?"

Semua mata orang-orang yang berada di sana sukses membulat, termasuk Jono yang ternyata sudah ikut-ikutan nimbrung seusai naik dari kolam tadi.

Prok prok prok

Irfan menepuk tangannya lambat. "Gils, gils, gils, Malki. Nambah satu lagi nih cewek yang kesemsem sama Malki."

Sacha menggigit bibirnya sendiri. "Bukan gitu, Bang. Umm ..., anu, kan Malki rajin latihan. Siapa tau aja gitu gue jadi kebawa rajin juga kalau dilatih sama dia."

Farhan mengangguk-angguk sembari berpikir. "Gak!" Suara Malki membuat Farhan yang baru saja akan menjawab pertanyaan Sacha tadi terkaget.

"Gue mau ngelatih siapa aja di sini yang mau bareng gue, kecuali cewek satu itu!" Ketus, Malki menolak dengan suara lantang, membuat semua orang yang ada di sana langsung terdiam. Termasuk Sacha.         

   

---------------

part 3, yeay!

ada yang makin kepo dan excited gak sama ceritanya? /aku aku aku/ /yang nulis emang selalu heboh sendiri, maklum aku seneng/ hahaha

jangan lupa vote sama komennya :3 makasiiihhh







Splash [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang