Part 22 - Semoga ini langkah yang tepat!

6.1K 620 119
                                    


Budidayakan VOTE sebelum MEMBACA!

Enjoyed Reading :*

♥♥♥

Author POV

Tita terus saja mengaduk-aduk jus mangganya, tanpa berniat ingin meminumnya sama sekali.

"Woy neng.." Tita pun tersentak akibat tepukan keras dibahunya, "Ngelamun aje lu, lu butuh uang buat nyicil utang lagi?" lanjut Rania memasang wajah prihatin.

"Hah?" cengo Tita,

"Butuhnya berapa? Gue sedia ngebantu kok" ujar Nanda ikut-ikutan prihatin.

"Heh!! Gila lo berdua ya?! Siapa yang ngutang kelles! Gak banget orang kaya ngutang!" ujar Tita sewot, dan teman-temannya pun terkekeh.

Akhirnya mereka bisa mengalihkan perhatian Tita, dari lamunan yang entah apa itu.

"Hahaha.. gitu dong.. gak lucu tau Ta, kalo lo jadi pendiam-pendiam gitu, dan gak ngeluarin kecerewetan lo itu" ujar Sheila sambil membawa 5 mangkuk bakso, dan membagikan kepada teman-temannya.

Ya, setiap jam istirahat anak-anak Geng Sambalado selalu bersama-sama kekantin.

"Gue Cuma kepikiran sesuatu aja" ujar Tita pelan.

"Apa gunanya kita-kita Ta? Kamu bisa curhat ke kita, siapa tau kita bisa bantu masalah kamu" ujar Citra, Citra yang akhir-akhir ini sudah mau nimbrung kedalam percakapan, walaupun logat aku-kamunya masih gak ketinggalan.

Rania, Sheila dan Nanda yang sedang meneguk jus jeruknya pun mengangguk setuju kepada Citra.

"Cerita dong Ta.." ucap Sheila.

"Gue bakal mau cerita, asal Nanda di usir dulu dari sini" ucap Tita melirik Nanda, Nanda yang sedang meneguk jusnya pun tersedak mendengar ucapan Tita.

"Lah? Kenapa gue mesti diusir-usir segala?!" ujar Nanda tak terima.

"Lo masih pake nanya? Lo lupa pangkat lo itu apa, hm? The Gossip Queen of Lauvanti School?" sindir Rania menatap Nanda.

"Hufft.. gue lagi gak mood nge-gossip, tolong! Jadi tersiksa gue kalo lagi ada acara sesi curhat-curhatan gini!" dumel Nanda yang membuat teman-temannya tertawa.

"Gue mau putus sama Ergi" ucap Tita, tiba-tiba menghentikan tawa teman-temannya,

"APAA?!"

"Iya," jawab Tita mengangguk.

"BAGUSS!! Kami dukung seratus persen! Ya 'kan girls??" ucap Nanda cepat, teman-temannya pun juga mengangguk setuju atas ucapan Nanda.

Tita pun memiringkan kepalanya, menatap Nanda heran, "Kok kalian setuju banget gitu? Biasanya 'kan kalian yang demen banget gue jadian sama Ergi?"

"Udahlah Taa.. cowok kayak gitu mah, gak perlu dipikirin lagi, kasihin aja sama yang membutuhkan" ujar Sheila.

"Fara!" sahut Rania.

"Hm betul, kasihin aja sama Fara. Gue yakin dia masih membutuhkan tuh si Ergi kampret. Lagian lo 'kan udah punya si Oom, tajir, ganteng, keren, cool pula. Kurang apalagi coba? Lepasin aja tuh si Ergi, gak ada apa-apanya juga, kalo dibandingin sama Om Adit" lanjut Sheila lagi.

"Iya sih, si Ergi emang gak ada apa-apanya kalo dibandingin sam tuh Om-Om Bangkotan" ucap Tita manggut-manggut,

"ECIEEE.. CIEEE.. EHKEMM, EH TYPO, EKHEM-EKHEM" ledek Rania, Sheila, Nanda, dan Citra hanya tertawa saja melihat tingkah gila ke 3 temannya.

Why Should He??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang