Part 29 - Perjodohan Konyol itu..

6.4K 526 63
                                    

Budidayakan VOTE sebelum MEMBACA gaess.. :*

♥♥♥

Adit POV

"Pak, ini berkas-berkas yang harus bapak tanda-tangani" ucap Sekretaris gue membawa tumpukan berkas.

"Ya, letakkan saja disitu" ucap gue.

Sekretaris gue pun mengangguk lalu permisi keluar ruangan.

Beginilah kehidupan gue, selalu ditumpuki berkas-berkas penting setiap harinya.

Dan.. sudah seminggu gue pulang kerumah gue, Perancis.

Yang artinya, sudah seminggu juga gue meninggalkan Indonesia, meninggalkan Tita.

Karna bosan dengan kertas-kertas dan kertas-kertas melulu, gue pun mencari hiburan, yaitu membuka sosial media, siapa tau ada hal-hal terbaru yang bisa menghibur gue.

Saat gue membuka Iphone, gue pun mendapatkan notifikasi dari Instagram.

Gue pun membuka notifikasi tersebut.

@Uny.Marisha tagged you in a photo

Uny?

Gue pun membuka foto tersebut, dan terpampanglah foto gue dan Uny dibioskop saat gue masih di Indonesia.

Uny.. Uny.. foto beginian pun di upload.

Eh ada captionnya, gue pun membaca caption tersebut.

You're a liar who can ravage my mood. when you come back and keep your promise?

Hahhaa.. gue pun tertawa membaca tulisan Uny.

Uny.. segitu kecewanya kah lo terhadap gue?

Ini semua karna keadaan yang gak memungkinkan Ny.

"Hai Adit, sibuk?" tiba-tiba masuklah Mama keruangan gue tanpa aba-aba.

"Mamaa?? Bisa gak sih kalo masuk ruangan Adit itu permisi dulu? Ketok dulu kek, salam kek, atau apa kek. Main nyelonong aja" ujar gue ke Mama.

Disini gue perannya emang kurang ajar, kerjaannya selalu nyeramahi emak gue yang sekarang kelakuannya yang kembali menjadi anak abg labil.

Emak gue tuh gaul banget, kekinian banget.

"Udah deh Dit, Mama tuh capek dengerin kamu protes terus. Disinikan Mama perannya sebagai Mama kamu, jadi harusnya kamu yang dengerin Mama, bukan Mama yang dengerin kamu, udahlah, ikutin naskah aja!" ucap Mama yang entah kemana nyambungnya.

"Ma? Kita gak lagi syuting Ma. Naskah apaan?" gue pun menggeleng-geleng.

Lama-kelamaan gue ngerasa Mama bukan kayak Mama gue lagi tau gak!

Tapi kayak Adik perempuan gue yang labilnya minta ampun.

Tapi sayangnya gue gak punya adik.

"Mama boleh duduk?" tanya Mama yang sedari tadi berdiri menunjuk kursi yang ada dihadapan meja gue.

"Mama mau tidur sekalian pun juga gak papa kok Ma" ujar gue jengah, sambil membereskan berkas-berkas yang berserakan diatas meja.

Mama pun tersenyum, lalu mengambil duduk dikursi yang ada dihadapan gue, dan gue hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Mama mau ngomong apa? Tumben Mama datang kekantor Adit?" ucap gue.

"Jadi gini, Mama mau mengakui sesuatu" jawab Mama.

"Sesuatu?"

"Iya, tapi sebelum Mama menjelaskan pengakuan tersebut, Mama tanya-tanya dulu boleh 'kan?"

Why Should He??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang