Kina Pov
Aku sudah berada di depan rumah Ze dan dengan berani(?) Mengetuk pintu rumahnya.
Tok..tok..tok..
"Iya..sebentar!" Suara seorang ibu-ibu, ibunya Ze terdengar dari dalam dan langkah kaki nya terdengar.
Cklek.
"Hi tante.." sapaku. Ibu nya Ze tersenyum.
"Eh..., Kina. Ada perlu apa ya?" Tanya Ibu Ze. Aku tersenyum. "Aku ingin menjenguk Ze..Katanya dia demam ya?" Tanyaku. Ibunya mengangguk. "Baiklah..masuk sini! Langsung ke kamar Ze aja gak apa-apa!" Kata ibunya Ze masih dengan senyum.
"Hi Ze.." sapaku pada Ze yang sedang duduk di kasurnya sambil memainkan laptopnya. Ze melirikku dan ia seperti..
Terkejut?
"A-oh..eh...Hi Kina!" Sapa Ze balik dengan gugup. Ada apa dengannya? Bukan seperti Ze yang biasa, yang sifatnya dingin.
Apa demam penyebab perubahan sifatnya? '-'
***
Aku duduk di sebelah Ze sambil melihat apa yang sedang dilakukan. Dan rupanya, ia sedang bermain game. Aku tahu game ini..uhm..apa ya namanya? Oh! Legend Of Zelda - Majora Mask!! Game kesukaan kak Jason, meski ia lebih suka yang Ocarina of Time.
Entah karena bosan(?) Atau apa, aku iseng bertanya pada Ze.
"Katakan, kenapa kau bisa sakit?" Tanyaku. Ze menatapku malas.
"Aku ini manusia Kina, bisa dengan mudah kena virus.." jawab Ze. Benar juga sih.
Aku menutup mata. Ze sedang asik berkutik dengan laptopnya. Namun tiba-tiba terdengar suara aneh dari laptop Ze.
"Hei hei..kenapa lagi ini?!!" Ucap Ze sambil mengguncang pelan laptop nya.
Emang bakal ngaruh ya? ._.
Aku yang penasaran langsung melihat laptop Ze.
Layar laptopnya bergoyang. Atau lebih simpel dijelaskannya, mirip saluran TV yang mengalami gangguan sinyal.
Aku tak tahu menahu soal laptop, karena setiap laptopku rusak, kak Jason akan memperbaikinya.
Ze terlihat kesal. Entah karena laptopnya rusak atau karena ia belum meng-save gamenya.
Aku menatap layar laptop Ze. Tunggu ada yang aneh! Kenapa--kenapa lama kelamaan aku bisa melihat wajah seseorang disitu? Bukan pantulan wajahku atau wajah Ze! Dia berambut blonde, mata seperti Ghoul dan topi kurcaci hijau.
Ia lalu..tersenyum!!
Aku spontan langsung menutup mataku dan bersembunyi di pundak Ze yang langsung membuat Ze terkejut.
"Ada apa Kina?!" Tanya Ze bingung. Aku tak menjawabnya. Terlalu takut.
Ben POV
Hahaha!! Melihat ekspresi gadis barusan sangat menyenangkan!
Oke. Kembali ke pekerjaan.
Ternyata benar kata Slendy, ia sangat berbahaya. Aura nya bahkan sangat gelap.
Aku tak tahu, bagaimana caranya gadis di sebelahnya ini sangat akrab dengannya. Tunggu, mata dan caranya memandang...sangat mirip dengan orang dari RR itu. Ah siapa ya namanya?
Ah sudahlah. Tak penting juga.
Tapi...kurasa aku ada ide untuk memancing Ze ke Mirror, sesuai seperti apa yang Slendy perintahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Was a Killer
Mystery / Thriller[TAMAT] "Dia pembunuh yang manis..." [Baca 'Dead End' untuk cerita yang lebih baik]