Kina P.O.V
Apa yang kulakukan? Kenapa aku malah menyelamatkan Ze? Harusnya ia ditangkap!! Ada apa denganku ini?!
Aku melakukan tindakan bodoh.
***
"Hah...hah..." aku ngos-ngos-an setengah mampus setelah lari cukup jauh dan lama. Begitu juga Ze. Aku tak tahu mengapa aku menyelamatkannya, padahal aku berniat melaporkannya pada polisi.
"Kau ini, ada kelainan ya?" Tanya Ze polos padaku. What the? Kelainan? Hahahaha....
Ya ._.
"Aku tidak tahu...aku tadi reflek.." jawabku asal. Entah jawabanku masuk akal atau tidak.
"So,... mau dilanjut?" Tanya Ze lagi.
"Lanjut apa?" Tanyaku balik.
"Kau kubunuh...tadi kan ketunda gara-gara polisi bangsat itu..." jawab Ze polos.
Mau lanjut bunuh aku pake nanya segala? What the hell?! -_- dia ini pembunuh macam apa sih?
"Well,...gak! Aku masih mau hidup.." jawabku santai. Ze hanya ber-oh ria. -_-
"Untuk sekarang kau kulepaskan karena menyelamatku dari polisi meski itu aneh karena kau tadinya calon korbanku.." kata Ze sambil menyeka keringatnya. Aku menghela napas syukur(?) Karena bisa bebas dari bantaian pembunuh ini.
"Nama.."
"Apa?" Tanyaku bingung.
"Namamu!!" Lanjut Ze dengan sedikit nada memaksa(?).
"Kina Rose..." singkatku. Dan lagi-lagi, ia hanya ber-oh ria -_-
Kami kini berada dalam keheningan hutan. Hanya suara burung berkicau dan suara daun yang bergesekan terkena angin.
Beberapa menit berlalu. Aku mengeluarkan handphoneku berniat untuk membuka sosmed dan update status tentang apa yang ku alami. Tapi handphoneku di rampas oleh Ze. Dan saat aku ingin mengambilnya,..
"Jangan coba-coba menghubungi polisi, ataupun update status tentang kejadian hari ini. Jika kau melakukannya, aku akan mencincangmu..." kata Ze dingin dengan tatapan sadisnya. Aku menelan ludah. Dan mengangguk. Bagaimana ia bisa tahu apa yang akan kulakukan di sosmed? T-T
Ia lalu menyerahkan handphoneku dan mengusap kepalaku.
"Anak pintar!" Katanya. Heh? -_-
***
"Um...Ze?"
"Apa?" Jawabnya singkat.
"Kau ini....benar-benar pembunuh ya?" Tanyaku polos.
Ia menggeleng. Eh? '-'
"Aku ini pembunuh amatiran...dan masih belum profesional..." kata Ze sambil memegang lehernya.
Aku ber-oh ria. Ia tampak tak puas dengan jawabanku. Hehe...itu balasan Ze!!
Hening lagi. Sebenarnya aku ingin menanyakan beberapa hal pada Ze, tapi karena takut dibunuh, aku diam saja T-T.
"Ayo pulang!!" Kata Ze tiba-tiba sambil beranjak berdiri.
"Eh?"
"Kenapa? Ayo pulang!! Apa kau mau kutinggal disini dan menjadi santapan binatang?" Kata Ze lagi. Dengan cepat aku berdiri dan bersembunyi di belakang Ze.
"Eh? Kenapa kau?" Tanya Ze yang bingung melihatku bersembunyi di belakangnya.
"Takut..." jawabku singkat. Ia hanya mengangkat bahu. Ia memegang lenganku dan menarikku dengan kencang sambil berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Was a Killer
Mystery / Thriller[TAMAT] "Dia pembunuh yang manis..." [Baca 'Dead End' untuk cerita yang lebih baik]