Jeff POV
Ctang!!
Suara pisau yang saling beradu terdengar memecah malam. Aku dan Dark Ze sedang bertarung sekarang.
Kuharap Ben dan gadis itu segera menyelesaikan diskusinya.
"Hyaa!!" Ze melompat sangat tinggi, mengarahkan pisaunya ke kepalaku. Lompatannya bahkan terlalu tinggi untuk ukuran manusia.
Ah baiklah...yang kulawan kini memang bukan manusia -,-
Aku dengan sigap melakukan salto ke belakang. Dan kakiku menendang jauh pisau Ze sembari melakukan salto.
Sukses, pisau Ze terlempar jauh ke kegelapan hutan.
"Kau tak punya senjata apa-apa lagi, Ze." Kataku dengan semangat dan bahagia(?).
"Nggghr.."
Ze menatapku dalam dengan matanya yang menyala itu. Ia lalu menyeringai dan aku kini bisa melihat semacam dark aura keluar dari tubuh Ze.
Sial. Ia akan menjadi lebih kuat jika begini.
"Hei kalian!! Cepat!! Kita hampir kehabisan waktu!!" Aku berteriak ke arah Ben dan gadis itu. Mereka mengangguk.
"Jeff, tolong tahan tubuhnya!!" Kata Ben. Aku mengangguk lalu dengan cepat aku menghilang di kegelapan hutan.
Dan muncul di belakang Ze. Lalu menguncinya.
"Ben!!" Teriakku
"Baik!! Kina, sekarang!!"
"Haaat!!!!" Gadis itu berlari dengan cepat dan dengan cepat ia menendang wajah menampar Ze.
Tash!!
Suara tamparan menggema di penjuru hutan. Tamparan gadis itu cukup keras.
Mengerikan..
"Sakit.." gumam Ze. Suaranya melunak(?) Dan matanya sudah berubah normal.
Ze celingak celinguk kebingungan(?).
"Ada apa ini?" Tanya Ze polos. Gadis itu menghela napas dan langsung memeluk Ze.
Ze terlihat terkejut dengan wajah memerah.
"Kau membuatku khawatir! Kau membuatku takut!! Sampai di rumah aku akan mencincangmu!!" Gadis itu mengatakan itu sambil menitikkan air mata.
"Ma-maafkan..aku.." gumam Ze sambil memeluk balik gadis itu.
"Ehem..ehem...jadi..kita tak memiliki banyak waktu...kita akan membawamu ke mirror!!" Kataku memecah suasana haru(?) Ini. Ze yang baru mendengarnya tampak bingung.
"Mirror?" Tanya Ze. Aku mengangguk.
Ben POV
"Mirror?" Tanya Ze. Jeff mengangguk. "Ben..jelaskan!" Kata Jeff.
"Mirror adalah tempat sakral yang memisahkan sisi jahat dan sisi baik. Disana, kau akan melawan sisi gelapmu. Jika kau menang, kau akan baik-baik saja. Jika kau kalah..tamat sudah."jelasku. Ze hanya mangut-mangut.
"Jelaskan..apa yang terjadi jika aku kalah...?" Tanya Ze. Ia terlihat serius dan kelihatannya takut.
"Kau akan terjebak dalam kegelapan dirimu sendiri. Alias...mati." kataku. Ze mengut-mengut lagi.
"Jadi..Zelel--"
"Zebel." Ralat Ze, Kina dan Jeff bersamaan.
"Ya..itu maksudku..uhm..Zebel, kau mau ikut kami?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Was a Killer
Mystery / Thriller[TAMAT] "Dia pembunuh yang manis..." [Baca 'Dead End' untuk cerita yang lebih baik]