Chapter 18 - Dear Sister

6K 439 19
                                    

Ken POV

Tunggu aku, Georgia..

Aku sampai dimana sumber suara Georgia terdengar. Dan disana, aku melihat Georgia telah mengeluarkan bentuk Lycan nya.

Dan ia melawan Eyeless Jack.

Cih, si buta dari goa hantu(?) itu kuat juga sampai membuat Georgia kewalahan.

Aku berlari dan mengeluarkan pisauku dan dengan cepat menendang dan menusuk Jack itu.

Namun ia rupanya memiliki refleks yang bagus, ia menangkis tanganku duluan.

"Wah wah...lihat siapa yang datang...si cosplay.." kata si buta sambil mengejekku.

"Haha..lucu...lebih baik kita selesaikan ini brengsek!" Ucapku sambil maju menyerangnya. Georgia juga tak tinggal diam. Ia berlari dengan cepat ke arah Jack dan berusaha mencakarnya. Namun cakaran Georgia ditangkis oleh suatu makhluk besar yang menjijikan.

"Thank you, Seedeater!!" Kata Jack. Oh..jadi itu yang namanya Seedeater, hewan--uhm..makhluk peliharaan Jack itu.

Haha, seru juga.

Author POV

Hutan yang sunyi ini kini terasa sangat ramai dengan peperangan antar kelompok pembunuh.

RR yang hampir kehilangan seluruh pasukannya masih berusaha bangkit.

Jason Rose juga masih berusaha melawan meski tubuhnya penuh dengan luka. Disebelahnya, seorang gadis bernama Sarah tengah menembak kepala musuhnya dengan sebuah shotgun.

"Puhahahaha..." suara tawa seorang gadis terdengar. Bukan suara menyeramkan yang ditakuti hampir seluruh masyarakat yang sosoknya selalu mengenakan baju putih, namun suara yang terdengar insane.

Di balik bayang-bayang, terlihat gadis berambut merah, tengah menyantap lengan seseorang. Cukup mengerikan melihatnya.

Jason dan Sarah yang melihat itu langsung memasang posisi siaga.

Gadis itu adalah gadis yang patut diwaspadai. Karena ia adalah salah satu anggota terkuat dalam kelompok KsN.

Namanya adalah Claire.

Sedangkan di lain tempat, Slenderman dan para Proxy tengah melawan sekelompok pembunuh lain.

Tak diketahui apa nama kelompok ini.

Di Mirror, Kina, Jeff dan Ben tengah membicarakan sesuatu. Kina telah mengetahui jika kakaknya adalah anggota RR, dan kini ia mengkhawatirkannya.

Kina meminta Ben untuk menolong kakaknya, walaupun ia tahu, kelompok mereka saling bertentangan.

Ben yang awalnya menolak, langsung menurut karena iba melihat Kina yang hampir menangis.

Kina juga sangat khawatir dengan Ze. Ia bertanya-tanya apa yang dilakukan Ze sekarang. Tubuh Ze masih berada di pelukannya, dan Kina mendekap tubuh Ze itu.

Ze PoV

Aku menatap bayanganku di cermin ini. Tak ada yang terjadi beberapa menit ini. Awalnya aku merasa mungkin cara ini sia-sia. Namun tiba-tiba aku melihat bayangan hitam.

Bayangan itu semakin lama membentuk tubuh yang perawakannya sama seperti ku.

Dan...

Ia menyeringai.

Jujur, aku kaget.

"Ingin melawanku, Ze?" Katanya dengan tatapan mengerikan. Aku tak menggubrisnya dan mengambil ancang-ancang bertarung tangan kosongku.

My Boy Was a KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang