Chapter 19 - Im Sorry and Goodbye [Ken]

5.8K 389 6
                                    

Ken POV

Aku dan Georgia masih melawan Eyeless Jack dan seedeater. Kurasa pertarungan kita sudah berlangsung dua jam.

Jack kini melompat keatas dan melemparkan beberapa pisau kecil ke arahku tapi langsung ditangkis oleh Georgia.

"Thanks Georgia!!" Kataku.

Kini Seedeater berlari kearahku dan mencoba menangkapku. Tapi aku cukup cepat untuk menghindari tangkapannya.

Tapi tanpa kuduga, Jack, langsung berada di belakangku dan menusuk jantungku dari belakang.

"A-aakkh!!" Erangku. Kini aku merasa sangat lemas dan merasakan sakit yang teramat sangat di dadaku, tepatnya dijantung.

"Habis kau, Ken!" Kata Jack sambil mencabut pisaunya dari punggungku dan membiarkanku jatuh tersungkur ketanah.

"KEEEENNN!!!"  Aku bisa mendengar suara teriakan Georgia. Tampaknya ia sangat terkejut.

Aku menoleh ke arah Georgia, kini ia sudah berada dibatas kesadarannya. Wujud Lycannya sudah sempurna. Dan ia tampak sangat marah.

"Maafkan...aku..Ge..or..gia.." ucapku sambil menghela napas. Pandanganku meremang hingga akhirnya semua menjadu gelap.

Ahaha..tak kusangka aku akan mati semudah ini...

Kurasa ini saatnya untuk istirahat.

Sekali lagi, maafkan aku, Georgia..

Aku tak bisa menemanimu lagi.

Maafkan aku....
.
.
.
.
.
.

Georgia Graven.

Tidak. Tapi..

Georgia Rainstrom

》Flashback《

"Ken!!" Seseorang membangunkanku yang tengah asik berkecimpung di dunia mimpi. Aku menoleh ke sumber suara dan mendapati adikku, Georgia.

"Uhm...ini sudah jam berapa??" Tanyaku pada Georgia. Georgia menatap jam dan menunjukkan angka 3 dengan jarinya.

"Jam tiga? Ya ampun...ini masih malam..kenapa kau membangunkanku??" Tanyaku sambil menutup wajah dengan bantal.

"Aku..mimpi..buruk.., mimpi..serigala jahat yang...mencoba..memangsaku.." jawab Georgia. Aku yang mendengar itu langsung mengelus kepaalanya.

"Itu hanya mimpi buruk. Kalau begitu, tidurlah disamping kakak..." kataku sambil membuka ruang untuknya tidur. Georgia dengan riangnya langsung naik ke kasur dan tidur. Aku juga, langsung kembali ke alam mimpi.
.

.

"KAU BENAR-BENAR SUAMI GAK BERGUNA!!!" Suara menggelegar ibu membangunkanku dari tidurku.

"Ah ya ampun!! Pagi-pagi sudah bertengkar?!!" Umpatku. Aku kembali menutup wajahku dengan bantal dan merasakan ada yang janggal.

"Eh? Mana Georgia?!" Tanyaku pada diriku sendiri. Aku pun dengan terpaksa langsung beranjak dari kasur dan berjalan ke arah pintu.

Aku lalu membuka pintu dan melihat adikku berlindung dibalik meja.

Ayah dan ibuku masih bertengkar.

Aku berjalan santai ke arah Georgia dan menenangkannya.

"Semua akan baik-baik saja..." kataku sambil tersenyum.

"ARRGG!! AKU MUAK DENGANMU!!" Setelah mengatakan itu ke ayah, ibu langsung berjalan ke arahku dan menarik Georgia.

"Ayo Gi, kita pergi dari sini!!" Kata ibu sambil menggendong Georgia.

My Boy Was a KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang