B

53K 5.2K 438
                                    

Seneng banget rasanya ternyata ada juga yang dengan baik hatinya menyempatkan diri untuk membaca cerita ini (: I say really really really big thanks for y'all (:

I love you so much, muach *ketjupbasah

So, its time to say

HAPPY HAPPY READING FELLAS ;)

Young James Dean, some say he looks just like his father
But he could never love somebody's daughter
Football team loved more than just the game
So he vowed to be his husband at the altar
(Halsey - New Americana)

Nath pamit kepada ibunya sebelum ia keluar dari rumah untuk berangkat ke sekolah. Sekolahnya yang megah dan mewah, sesuai dengan harganya yang sangat mahal memang. Dari rumahnya, dia hanya perlu naik bus satu kali untuk bisa sampai ke sekolahnya. Nath duduk di bangku belakang yang paling dekat dari jendela.

Pada saat traffic lamp menunjukkan warna merah dan bus berhenti ternyata di samping busnya itu juga berhenti sebuah mobil Lamborghini silver yang sangat mewah. Tapi bukan itu yang membuat Nath kaget, tapi seseorang yang mengemudikan mobil itu. Meskipun pria itu mengenakan kacamata hitam, tapi Nath tahu jika pria itu sedang menatapnya. Tritan sedang menatapnya.

"Gosh! Ternyata dia masih belum menyerah tentang tantangan bodohnya itu." Gumam Nath dan membuang arah pandangannya dari luar jendela kearah seseorang yang ada di sampingnya. Ternyata seorang nenek berkonde tinggi menatap ke arah luar jendela, tepat kearah dimana Nath tadi menatap.

"Permisi nak, pemuda itu memanggilmu." Nenek itu menunjuk kearah luar jendela, akan sangat tidak sopan rasanya jika Nath mengabaikan nenek itu. Dengan sangat terpaksa Nath memutar arah pandangannya kembali kearah Tritan. Karena Nath tahu, pemuda yang dimaksud oleh nenek itu pasti Tritan.

Hal yang dilakukan Tritan membuat Nath malu, sangat malu bahkan. Tritan memberikan sebuah kissbye kearah Nath, membentuk bibirnya seolah-olah ia sedang mengecup Nath. Hal itu tentu saja mengundang kekehan dari nenek yang ada di sebelahnya. Nath hanya bisa menundukkan kepalanya tanda ia malu, benar-benar malu. Sementara Tritan sudah pergi setelah memberikan Nath sebuah kissbye seksi tadi, karena lampu sudah menyala menjadi warna hijau.

"Anak muda zaman sekarang suka mengumbar kemesraan yah?" Nenek itu masih sibuk terkekeh kecil melihat kejadian tadi.

"Hahaha maafkan dia Madam, dia memang orang gila. Maaf jika Anda merasa terganggu karenanya." Nath tertawa hambar dan segera meminta maaf kepada nenek itu, seketika nenek itu berhenti terkekeh.

"Tidak, sama sekali tidak. Aku bukanlah seorang homophobic. Bahkan tetangga di sebelah rumahku adalah seorang gay, aku sering melihatnya membawa pasangan prianya kerumah, bahkan sampai sekarang aku tidak pernah direpotkan oleh mereka. Yang ada pasangan prianya itu sangat baik kepadaku, kapan hari dia membawakanku setoples kue kering, rasanya sangat enak." Ini memang bukanlah jawabannya yang dibayangkan oleh Nath. Tapi rasanya topik ini sangat menarik baginya.

"Benarkah? Jadi bagaimana tanggapan Anda tentang gay?"

"Hmm, entahlah. Aku adalah tipe orang yang taat beragama, aku selalu mengikuti perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Maka dari itu, awalnya aku selalu berpikir bahwa LGBT adalah salah, karena mereka menyimpang dari apa yang telah Tuhan tentukan."

Nath hanya mengangguk guna merespon perkataan nenek itu, karena memang apa yang dikatakan oleh nenek itu tidaklah salah.

"Namun lama kelamaan aku kembali berpikir bahwa pasangan yang normal saja sering mendapatkan masalah, pertengkaran kapan dan dimanapun, bahkan tidak sedikit dari mereka yang berujung perceraian. Tapi yang membuatku bingung adalah apa hal yang melatarbelakangi pasangan LGBT sehingga hubungan mereka itu biasanya terbilang sangat lama atau bahkan ada yang sampai mereka tua bersama hingga meninggal?"

Nath yang awalnya menunduk kini menatap wajah nenek itu. Bisa dilihat dari guratan wajah nenek itu yang terlihat sangat bingung dan arah pandangannya itu kedepan, seolah-olah menerawang beberapa kejadian yang pernah dilihatnya.

"Memilih pasangan hidup itu sebenarnya ada ditangan setiap insan dan semua itu pasti sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Sekarang aku tidak merasa keberatan dengan pasangan LGBT disekitarku. Itu adalah pilihan mereka, selama mereka bisa mempertanggungjawabkan keputusan atau pilihan mereka dan tidak memberikan pengaruh buruk apalagi merugikan orang lain, aku rasa itu tidak apa-apa. Mereka sama seperti pasangan normal pada umumnya, mereka menyukai seseorang, mereka menikah, dan mereka menjalani hidup bersama pasangannya. Hanya saja pasangan mereka itu berbeda dari pasangan yang normal pada umumnya."

Nenek itu mengarahkan pandangannya kearah Nath, dia terseyum lembut kearah Nath. Yang tentu saja senyuman itu dibalas oleh Nath dengan senyuman juga meskipun Nath tidak tahu apa maksud dari seyuman nenek itu.

"Setiap orang memiliki hak, entah itu hak berbicara, hak mengeluarkan pendapat hingga hak memilih pasangan. Setiap orang memiliki takdir tersendiri ketika mereka dilahirkan, orang itu sendirilah yang harus mencari dan menemukan takdirnya masing-masing. Setiap orang memiliki pasangan yang telah Tuhan tentukan, maka dari itu cintai pasanganmu dan jaga dia, jangan sampai dia pergi dan kau akan menyesal karena jika dia kembali lagi, dia akan menjadi sosok yang berbeda."

Nath merasa sangat senang mendengar cerita hingga nasehat-nasehat yang nenek itu berikan kepadanya. Belum sempat Nath bercerita banyak kepada nenek itu, ia keburu sampai disekolahnya. Terpaksa ia harus pamit kepada nenek itu dan berharap suatu saat dia akan bertemu kembali dengannya.

Begitu turun dari bus, Nath melangkahkan kakinya masuk menuju ke sekolahnya. Kebetulan halte bus tidak terlalu jauh dari sekolahnya. Hanya berjarak 15 meter. Belum sempat kaki Nath menginjak jalanan bagian depan gerbang sekolahnya, hal yang paling dihindari Nath justru datang menghadangnya.

"Monster sialan."

______________

*pict mulmed : Lucky Blue Smith as Nathaniel Drew

Yup, chap 2 was doneee (: Can I collect ur votes and comments? So, give me pleaseeeeeee

SAY NO TO PLAGIAT, PANTESAN BANYAK PENULIS BAGUS TUTUP AKUN GEGARA CERITANYA DI PLAGIAT. DASAR PLAGIAT TUH BENER2 BIKIN GUE GONDOK!

Tuesday, December 29/2015
04.45 WITA

DizzephyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang