Hai Gays,
Gini, aku sekali lagi mau peringatin kalian kalo cerita ini tuh BOYSLOVE, dari synopsis pun aku sudah tuliskan? So, bagian mana lagi yang kurang jelas? :---(SO, KALO KALIAN MERASA HOMOPHOBIC? ATAU KALIAN TIDAK SUKA HAL-HAL YANG BERBAU GAY, HOMOSEKSUAL, BOYSLOVE ATAU APAPUN ITU. JANGAN BACA CERITA INI--
Terima kasih :---)
So,
HAPPY READING HONEY
That nobody understands you
I'm so mean cause I cannot get you outta your head
I'm so angry cause you'd rather MySpace instead
I can't believe I fell in love with someone that wears more makeup than...
You're so gay and you don't even like boys
(Katy Perry - Ur so Gay)"Nath, kamu ditunggu temanmu di luar nak." Mendengar teriakan super ibunya, Nath segera mencium pipi ibunya dan berlari keluar dari rumahnya. Tidak lupa dia mengambil perlengkapan sekolahnya di atas meja belajarnya dan kembali berlari kearah pintu depan dimana Tritan berada.
Luka yang ada di wajah Nath membuat ibunya khawatir, awalnya. Ibunya terus saja menanyakan dan berpikiran yang tidak-tidak tentang luka Nath. Tapi Nath hanya bilang kalau kemarin ia itu jatuh dari tangga. Setiap ibu pasti tahu jika anaknya sedang berbohong. Tapi ibunya Nath tidak ambil pusing untuk itu, akan ada masa dimana anaknya akan menceritakan penyebab yang sebenarnya. Ia yakin tentang itu.
"Sudah lama? Kenapa nggak masuk?" Tritan berdiri dengan menyandar pada bagian pintu mobilnya yang lagi-lagi tidak beratap. Hanya saja mobilnya kali ini berbeda dengan mobilnya yang kemarin. Jika kemarin dia mengendarai Lamborghini silver, hari ini dia mengendarai Ferrari merah. "Hari ini ganti mobil yah?"
"Nggak, nggak terlalu lama juga kok. Hmm? Aku emang suka ganti mobil sih. Kenapa? Kamu nggak nyaman dengan ini?" Tanya Tritan sambil membuka pintu mobilnya untuk Nath. Orangtua Tritan saja belum tentu bisa duduk semobil dengan Tritan, tapi Nath dengan begitu mudahnya bisa duduk di dalam mobil Tritan. Bahkan Tritan yang menyuruhnya duduk di dalam mobilnya, Tritan juga rela menjemputnya. Ada apa dengan Tritan sebenarnya? Kenapa ia bisa begitu baik ke Nath? Status Nath tidak ada bedanya dengan mantan-mantan Tritan sebelumnya kan? Lantas kenapa Tritan memperlakukannya... eum... sedikit spesial? Bisakah Nath bilang seperti itu?
"Bukan, bukan seperti itu. Hanya saja, sebenarnya mobilmu itu ada berapa sih? Sampai-sampai harus ganti mobil tiap harinya. Kamu terlalu boros, Tan." Mendengar itu membuat Tritan sadar, memang benar apa yang dikatakan Nath. Tritan yang bodoh memang tidak pernah memikirkan hal itu, mantan-mantannya saja bakalan ngambek kalau Tritan tidak ganti mobil keesokan harinya. Nath memang berbeda bagi Tritan.
"Hahaha, sorry sayang. Ini juga bukan mau aku kok, yang suka beli mobil itu bokap. Dia suka beliin aku mobil sebagai permintaan maafnya karena setiap aku ulang tahun dia itu nggak bisa pulang ke rumah. Yeah, sebagai hadiah ulang tahun juga sih." Tritan mulai menjalankan mobilnya perlahan, membelah jalan raya menuju ke sekolah mereka.
"It's ok, kamu fokus sama jalan saja dulu." Nath kemudian mengeluarkan ponselnya untuk mengecek apakah ada notif-notif penting yang masuk ke ponselnya. Sedetik kemudian Nath sadar, ia baru ingat kalau ia sama sekali belum punya kontak dari Tritan. Jangankan nomor hape, akun sosmednya saja Nath tidak tahu. Nanti dia akan menanyakan ini ke Tritan.
.
》》》
.Setibanya di sekolah, banyak murid yang memperhatikan mereka. Selain itu, banyak juga yang melihat ke arah mobil Tritan. Nath tahu kalau mobil Tritan itu luar biasa keren, tapi tidak perlu sampai sedetail itu kan melihatnya. Bahkan sampai ada yang melotot-melotot?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dizzephyr
Teen FictionZephyr Series [Trilogy] #1 Tritan Howard, pemuda tampan dan terkenal sebagai bad boy di sekolahnya. Tritan adalah tipe orang yang akan memacari siapapun berdasarkan dari sebuah tantangan. He loves challanges by the way. Nathaniel Drew, seorang pria...