HAPPY READING GUYS AND GALS
Little gay looking boy
So gay I can barely say it with a 'straight' face looking boy
You're witnessing a mass-occur like you're watching a church gathering
And take place looking boy, Oy vey, that boy's gay
That's all they looking boy, you get a thumbs up, pat on the back
(Eminem - Rap God)Tritan berjalan pelan menjauhi Beatrice, serta Ben dan Zen yang masih memegangi Beatrice kuat. Sebenarnya tanpa sepengetahuan Tritan dan Nath, Ben dan Zen hanya ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan, kapan lagi mereka bisa menyentuh tangan dari super model secantik Beatrice? Sambil megang, raba dan ngelus-ngelus dikit tidak apa-apalah.
"Ini sebagai permintaan maaf gue karena gue sudah nyumbat mulut elo dengan kain lap busuk itu. Dan juga sudah ngerusak seragam elo. Oh! Serta gue yang sudah buat elo malu dihadapan banyak orang. Dan jangan lupakan juga, karena gue sudah ngebanting elo sampai buat badan elo sakit. Semua itu gue minta maaf!" Tritan berbicara seolah dia sedang meminta maaf, tapi yang ada di matanya hanya sorotan angkuh dan tidak ada penyesalan sedikitpun. Is that an apologizing? Nath doesn't think so.
"So, gue ngizinin elo bareng Ben dan Zen juga buat ikut jadi witness di misi 7 Kisses in Heaven gue," lanjut Tritan sambil menyeringai penuh makna kearah Nath. Mendapat sinyal S.O.S, Nath merasa ia harus siap siaga.
"Tunggu! Kamu nggak-" Belum sempat Nath menyelesaikan kalimatnya, bibirnya telah dipagut duluan oleh bibir Tritan. Mereka berciuman dihadapan Ben, Zen dan Beatrice yang kini menatap mereka terkejut. Bibir Tritan melumat bibir Nath nikmat di atas bibir Nath yang masih mengatupkan bibirnya. Come on, jangan buat Nath tertawa. Ia malu, berciuman di depan orang lain seperti ini membuat Nath malu, sangat.
Pada awalnya Nath memang memberontak karena malu dan ia juga belum siap, siapa yang akan siap jika kekasihmu langsung menciummu cepat? Tapi apa daya, yang ada dihadapannya ini adalah Tritan. Perintah Tritan adalah absolut dan mutlak, tidak ada yang bisa mengganggu gugat. Maka dari itu Nath memutuskan untuk menikmati dan mengikuti alur ciuman dari Tritan. Nath tidak pernah bosan dengan bibir Tritan yang memagutnya lembut sampai kasar sekalipun. Entah karena Nath menyukai ciuman Tritan, bibir Tritan atau mungkin Tritannya?
"Shit! You better get a room right know guys, both of you so fucking hot! Shit! Shit! Shit!" Zen terus saja berbicara kotor sambil melihat adegan ciuman Nath dan Tritan secara live and free. Ia menyesal mengikuti keinginan Tritan dan Nath yang menyuruhnya menjadi saksi di salah satu tantangan bodoh Tritan.
"God! I'm horny! Help me please!" Ben juga ikut-ikutan menyesal karena terjebak oleh tantangan Tritan. Ia tidak menduga jika Tritan dan Nath akan berciuman seseksi dan sepanas itu. Awalnya Ben berpikir jika Tritan adalah homo baru, jadi ciumannya tidak akan jauh berbeda dengan anak TK. But who knows, Ben really really really regrets if he ever thinks about it. Because the fact isn't like that.
Mereka yang melihat adegan ciuman itu benar-benar dibuat terangsang, tidak terkecuali Beatrice. Beatrice hanya bisa melipat kedua kakinya menahan sesuatu yang lengket bisa saja keluar membanjiri celana dalam merahnya. Sebentar lagi, sedikit lagi, Beatrice akan mencapai klimaksnya tapi-
"Sudah cukup! Kalian melihat terlalu banyak. Ayo sayang kita selesaikan di tempat lain. Ohiya, kalian berdua urus wanita itu. Aku pergi, bersama kekasihku ini tentu saja. Bye!" Tritan menarik tangan Nath keluar dari gudang. Tapi sebelum mencapai pintu gudang, Nath menghentikan Trita dan merapikan rambut Tritan yang acak-acakan karena ulahnya. Tritan bahkan juga menyempatkan dirinya untuk menghapus bekas saliva mereka yang masih tersisa di sekitaran bibir Nath. Pasangan yang serasi dan romantis, isn't it?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dizzephyr
Teen FictionZephyr Series [Trilogy] #1 Tritan Howard, pemuda tampan dan terkenal sebagai bad boy di sekolahnya. Tritan adalah tipe orang yang akan memacari siapapun berdasarkan dari sebuah tantangan. He loves challanges by the way. Nathaniel Drew, seorang pria...