N

29.4K 2.9K 322
                                    

HAPPY READING EVERYONE *ciumsatusatu*

For your eyes only, I'll show you my heart
For when you're only, and forget who you are
I'm missing half of me, when we're apart
Now you know me, for your eyes only
(One Direction - If I Could Fly)

"Apa?!" Nath teriak dengan tidak elitnya dihadapan Tritan, Ben dan Zen. "Lo gila!"

"Ini sudah kedua kalinya kamu ngatain aku gila loh sayang. Oops! Ingat! Kamu nggak boleh ngomong lo-gue sama aku disaat kita masih memiliki hubungan. Kamu pacar aku!" Tritan hanya menggoyangkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri di dekat wajahnya.

"Tapi... ini bener-bener gila... kita langkahi saja yah 7 Kisses in Heaven yang satu ini. Kamu nggak malu apa mau ngelakuin itu?" Nath sudah mengganti panggilan 'lo'-nya dengan 'kamu' ke Tritan. Ia tidak mau jika dirinya akan ditegur lagi oleh Tritan, yang katanya sebagai kekasihnya itu.

"Jadi saksi yah... boleh. Kalo gue sih ok. Kalo lo gimana Ben?" Zen menyenggol kakaknya yang masih bengong. Ia berpikir kalau kakaknya itu bisa saja kesurupan hanya karena permintaan sahabat bodoh mereka. Siapapun yang mendengar permintaan Tritan kali ini entah harus bersyukur atau justru meratapi nasib.

"Jadi kalian kemarin habis nonton di bioskop, terus yang kalian tonton itu film yang judulnya 7 Kisses in Heaven. Karena Tritan yang bodoh, dia minta elo buat niruin yang ada di film itu dengan dia. Dan elo yang pintar berubah jadi bodoh juga karena elo mau-mau saja nurutin permintaan Tritan yang bodoh- Aww! Lo kenapa sih?!"

"Sialan lo! Sekali lagi lo bilang gue atau pacar gue bodoh, gue gampar lo!" ucapan Ben tadi harus terhenti karena kepalanya dipukul oleh Tritan, bisa dibilang pukulan Tritan tadi cukup kuat. Dan yang Nath yakini pasti pukulan Tritan itu cukup amat sangat menyakitkan. Terbukti dari ekspresi Ben yang kesakitan dan mengelus kasar belakang kepalanya. Nath hanya meringis kasihan melihat Ben.

"Iya setan! Lo jahat banget jadi sahabat." Hampir saja Ben dipukul lagi oleh Tritan tapi untung saja ada Nath yang menahan tangan kuat Tritan. "Thank you Nath baby, you save my life."

"Lo benar-benar minta digampar yah? Sekali lo bilang Nath gue baby, gue mutilasi lo!" Tritan adalah tipe pacar yang protektif, or too over maybe?

"Iye badak! Ceilah! Lo apa-apa saja pasti mukul, macam badak ditinggal kawin lo!" Sebelum Ben digampar lagi oleh Tritan, dia buru-buru melanjutkan kalimatnya yang tadi sempat terpotong. "So, kalian mau kita jadi saksi dari 7 Kisses in Heaven kalian itu?"

"Iya, soalnya the sixth kiss itu judulnya witness kiss. Yang dimana gue bakal ciuman panas dengan pacar gue sambil disaksiin oleh orang lain. Sebenarnya di film itu, yang jadi saksinya orangtua mereka. Tapi gue dan pacar gue ini masih waras dan masih pengen hidup, jadi kita manggil kalian saja buat jadi saksi. Gue juga sebenarnya nggak suka ngumbar adegan intim gue dengan orang lain, tapi ini demi 7 Kisses in Heaven. Astaga! Gue nggak tau kenapa gue bisa suka banget sama film itu," jelas Tritan panjang lebar.

"Lo alay! Gue baru tau, ada bad boy bodoh macam elo yang sukanya nonton film romance!" Zen berkata sarkas yang cukup kuat untuk mengundang deathglare dari Tritan.

"Yaudah sih yah, lagipula gue belum pernah lihat homo ciuman secara live. Kita setuju buat jadi witness kalian." Ben hanya menambah kemarahan Tritan. Kini urat yang awalnya hanya muncul dua di kening Tritan malah bertambah menjadi empat, membuat sebuah perempatan fi sana.

"SIALAN KALIAN!" Nath tidak mau lagi mendengar dan melihat perkelahian kecil tiga bersahabat yang sebenarnya juga sama-sama bodoh itu. Nath meninggalkan ketiga sahabat yang kini sedang beradu mulut di kantin, mereka bahkan tidak malu ditatap oleh banyak orang.

DizzephyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang