Q

26.5K 2.6K 435
                                    

HAPPY READING GENGS

Died last night in my dreams
Walking the streets
Of some old ghost town
I tried to believe
In God and James Dean
But Hollywood sold out
(Adam Lambert - Ghost Town)

"Gue mau minta maaf sama lo, gue rasa perlakuan gue ke elo selama ini nggak pantas banget." Kalimat ini sukses membuat Nath tercengang, pasalnya Beatrice mendatangi kelasnya dan meminta maaf kepadanya. Tidakkah itu sesuatu yang mengejutkan? "Yeah, awalnya gue nggak mau ngelakuin hal yang senorak ini. Tapi, pacar gue maksa terus sih. Yaudah, setelah gue pikir-pikir nggak ada salahnya juga kalo  gue minta maaf ke elo."

"Pacar?" Tentu saja ini membuat Nath bingung, bukannya kemarin-kemarin Beatrice masih mengejar Tritan yah? Tapi kenapa sekarang dia malah sudah punya pacar baru? Dan kenapa pula pacarnya harus menyuruh Beatrice meminta maaf kepadanya? Memang siapa pacar Beatrice? Apa dia mengenal Nath? Apa mungkin pacar Beatrice yang sekarang adalah teman Nath? Nath sama sekali belum tahu. "Siapa?"

"Tuh! Mereka jalan kemari!" Beatrice mengangkat dagunya seolah dia menunjuk sesuatu yang ada dibelakang Nath.

"Mereka?" Nath tidak tahu apa yang dimaksud dengan kata 'mereka' oleh Beatrice.

Nath menolehkan kepalanya kearah dimana dagu Beatrice tadi menunjuk. Disanalah Ben dan Zen yang berjalan mendekati dirinya dan Beatrice saat ini. Sejenak Nath bingung, kenapa Beatrice menunjuk Ben dan Zen. Tidak ada seorang pun yang berjalan di belakang Ben dan Zen. Atau jangan-jangan...

"Ya, gue pacaran dengan mereka berdua. Meskipun mereka tidak sekeren Tritan, tapi kalau mereka digabung pasti bakalan lebih kerenan mereka. Menurut gue sih hahaha," Itu adalah pemikiran yang paling tidak mungkin bagi Nath. Bagaimana caranya juga mereka bisa digabungkan? Beatrice mulai berfilsafat rupanya. Sekalipun mereka kembar, tapi pasti kan mereka berbeda. They still have many or lil different, Nath doesnt know.

"Hai, Mrs.Harries," sapa Ben dan Zen ke Beatrice. Sementara Beatrice hanya memutar bola matanya dengan Nath di sampingnya yang cengo tanda bahwa mereka adalah pasangan yang aneh. Lagipula 'Harries' adalah marga Ben dan Zen, bukan Beatrice. Tidak hanya Beatrice yang berfilsafat, Ben dan Zen ikut-ikutan memenuhi hari Nath dengan khayalan mereka. Tidak ada Tritan, pasangan aneh pun jadi.

"Marga gue itu Franklin, bukan Harries sayang." Kali ini si kembarlah yang memutar kedua bola matanya menanggapi Beatrice atau yang bisa Nath sebut sekarang sebagai pacar mereka. Bisakah Nath memutar kedua bola matanya juga?

"Jadi... kenapa lo sendiri? Mana si pangeran sekolah?" tanya Beatrice sambil mendudukkan dirinya di atas meja, menampilkan paha mulusnya yang terpampang nyata. Entah mengapa, Ben dan Zen tidak marah melihat hal itu. Bahkan mereka mendekati Beatrice, mungkin untuk menghalangi para mata yang menatap Beatrice seperti 'can we lick that well-fed thighs?' Tapi setelah Ben dan Zen menghalangi pandangan orang lain ke paha pacar mereka, malah tatapan mereka berubah seketika menjadi 'can y'all just fuck off over there?!'

"Dia sudah punya pacar baru, padahal dia belum putus dari Nath. Tidak biasanya dia seperti itu." Zen menggaruk dagunya yang tidak gatal, tanda ia juga sedang berpikir. Mereka yang sudah bersahabat dengan Tritan dari awal masuk sekolah saja bingung dengan sikap Tritan yang sekarang. Dulu, jika Tritan mendapatkan tantangan baru yang lebih menantang maka seseorang yang berstatus sebagai pacarnya pada saat itu harus ia putuskan. The new comes, the old gone.

"Benarkah?" Beatrice membulatkan matanya lucu, Beatrice memang wanita yang sangat cantik. Tapi memiliki pacar dua-apalagi sekeren Ben dan Zen- masih membuat Nath belum bisa percaya, secantik apapun Beatrice. Bahkan Beatrice sendiri saja menganggap berpacaran dengan Ben dan Zen sekaligus adalah hal yang biasa. But come on, they're the Harries brother! The most handsome twins in this school is in the relationship with the most beauty girl in this school? Is that awesome?

DizzephyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang