S

28K 2.7K 357
                                    

HAPPY READING DEARS :*

See the arrows carefully hanehhh hihihi :---)

I pick my poison and it's you
Nothing could kill me like you do
You're going straight to my head
And I'm heading straight for the edge
(Rita Ora - Poison)

Kalau bisa mengaku, Nath bukanlah seorang gay. Tidak pernah terbersit sedikit pun dipikirannya kalau ia mengakui orientasi seksualnya adalah seorang gay. Tapi kemungkinan besarnya ia adalah gay, mengingat dirinya yang sulit bersentuhan dengan wanita manapun kecuali ibunya. Kurang gay apa dirinya kalau tidak seperti itu?

Jika dihitung-hitung, hubungannya dengan Tritan tersisa 8 hari lagi. 2 minggu hanya terbuang percuma. Nath berusaha sebisa mungkin menjauh dari Tritan. Tapi lain lagi dengan Tritan, akhir-akhir ini Tritan membuat Nath dilema. Tritan selalu bersama dengan gadis yang bernama Natalie itu. Tapi di samping itu, pria itu selalu memperhatikan Nath, membantu Nath atau apapun itu yang berhubungan dengan Nath. Jika jadwal piket Nath tiba, maka Tritan akan dengan senang hati membantunya. Meskipun pada saat itu tidak ada sedikitpun percakapan yang sedang berlangsung, kecuali di saat Nath mengucapkan terima kasih.

Jika memang mereka putus, Tritan pasti akan mengatakan itu langsung ke Nath. Tapi sampai detik ini Tritan tidak pernah mengatakan hal itu. Ia seolah-olah menggantung Nath dengan status hubungan mereka. Nath bingung, apa sebenarnya yang Tritan inginkan darinya? Tidak bisakah hubungan mereka berakhir sampai di sini saja? Nath lelah, ia capek. Ketika kau digantung seperti ini, rasanya benar-benar sangat melelahkan.

Beberapa hari yang lalu, Natalie mengumumkan hubungannya dengan Tritan. Ia bilang kalau hubungannya telah berjalan 5 tahun dengan Tritan. Tapi lucunya, tidak ada yang mempercayainya. Bahkan banyak dari mereka yang lebih mengakui jika Nath masih menjadi pacar Tritan. Nath senang mendengar hal itu, tapi ia takut. Meskipun banyak dukungan yang datang untuknya, tapi Natalie pasti tidak akan tinggal diam akan hal ini. Bisakah Nath berharap?

Karena Tritan saja belum mengonfarmasi berita putusnya dirinya dengan Nath. Dan sekarang muncullah gadis yang mengaku sebagai pacar Tritan. Nath bahkan tidak sanggup mengatakan apapun tentang hubungan mereka. Nath hanya terdiam jika ia ditanya tentang hubungannya dengan Tritan. Karena Nath tidak tahu apa yang harus ia katakan.

Posisinya sebagai pangeran sekolah membuat Tritan seolah-olah menjadi artis yang beritanya paling dicari-cari. Bahkan majalah sekolah menjadikan beritanya sebagai trending topic, dan me-capslock sekaligus me-bold judul tentang hubungannya besar-besar menjadi pembuka.

"Lo masih ngeladenin mereka?" tanya Beatrice lelah ke Nath yang baru saja duduk bergabung dengan mereka. Nath tadi sempat ditarik oleh pemburu berita di sekolah, ia diwawancarai mengenai perihal hubungannya dengan Tritan yang entah berstatus apa.

"Gue nggak bisa nolak gitu saja," jawab Nath setelah dirinya duduk di sebuah kursi yang kosong di kantin itu, di samping Beatrice. Nath mengelap keringat yang mengalir dari dahinya, pemburu berita itu benar-benar menguras tenaga Nath.

"Kalau lo capek, kan lo bisa bilang ke mereka," saran Ben yang diangguki oleh Zen yang asyik menikmati french fries-nya. Si kembar terlihat sangat prihatin dengan keadaan Nath sekarang. Jika dirimu dikejar-kejar, dicari-cari, dan menjadi pusat perhatia dalam sekajap. Ben dan Zen percaya, bahkan sangat percaya jika itu pastilah sangat melelahkan.

Mereka berempat semakin dekat setelah aksi curhat-curhatan mereka di kantin dulu. Beatrice yang berbeda kelas bahkan rela berjalan ke kelas mereka bertiga hanya untuk menjemput mereka. But Beatrice is Beatrice. Tidak hanya dirinya yang mengidap hypersex, tapi dia juga seorang gadis yang hyperactive dan talkactive. Makanya ia selalu mengonsumsi vitamin untuk tubuhnya sendiri. Takut-takut jika saja ia bisa drop atau pingsan karena kekurangan energi.

DizzephyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang