M

25.1K 2.6K 182
                                    

YO! WHATS UP?! PAWS UP!

I just wanna say

HAPPY READING BUDDY

We took a chance, God knows we tried
Yet all along, I knew we'd be fine
So pour me a drink, oh love
And let's split the night wide open, and we'll see everything
We can live in love in slow motion, motion, motion
(One Direction - 18)

"Sialan! Aku nggak bisa berenang tau! Untung saja kolam kamu tidak dalam," gerutu Nath begitu Tritan bergabung mengikutinya masuk ke dalam kolam. Trita berjalan pelan mendekati Nath yang mukanya sedikit memerah karena menelan sedikit air.

"Serius? Kamu tidak bisa renang?" Nath hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban untuk menjawab Tritan. Akhirnya Tritan hanya meminta maaf kepada Nath, karena ia memang tidak tahu. Dan hal itu dimaklumi oleh Nath, mereka belum terlalu mengenal.

Tritan tidak mau membuang waktunya lagi, ia mengambil napas sebanyak mungkin dan membawa Nath mengikutinya masuk kedalam kolam. Mereka berciuman di dalam kolam lama, ketika Nath ingin menaikkan kepalanya untuk mengambil napas maka Tritan dengan senang hati membagi napasnya untuk Nath. Di dalam air, Tritan mencium Nath lembut. Mereka saling melumat satu sama lain, tidak ada yang mau mengalah. Di dalam air saja Tritan masih bisa mengambil kesempatan untuk meraba kekasihnya itu. Dari yang awalnya tangannya berada di tengkuk Nath semakin turun ke punggung, bermain-main sebentar di sana. Hingga tangan besar itu menangkup kedua bongkahan bokong Nath yang cukup padat. Tritan meremasnya pelan, membuat Nath ingin mengerang. Namun jika ia mengerang, beberapa liter air bisa saja masuk ke mulutnya. Nath bingung, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk menyalurkan kefrustasiannya.

Ciuman under water tidak bisa berlangsung lama sebenarnya, maka dari itu Tritan membawa Nath kembali ke atas permukaan air cepat. Tritan sadar jika Nath frustasi, sangat sadar malah. Tapi apa yang bisa dilakukan Tritan, ia hanya bisa membagi napasnya ke Nath. Setelah berada di permukaan, mereka mengambil napas sebanyak yang mereka mau. Tapi sayang, Tritan tidak mengizinkan hal itu lama. Ia menarik Nath mendekat dan menciumnya panas, lagi.

Sementara tangan Nath yang sudah mengalung erat di leher Tritan, justru tangan Tritan tidak bisa tinggal diam. Tangan itu bergerilya keseluruh tubuh Nath, meraba kulit putih mulus Nath hingga meremas bongkahan bokong Nath yang padat lagi, Tritan tidak tahu kapan dirinya akan bosan dengan bongkahan itu. Meskipun kaget, tapi Nath tidak bisa menghentikan semua itu, ia menikmatinya.

Tapi semua itu tidak berlangsung lama, Nath terpaksa melepaskan diri karena ia takut kepergok oleh pembantu-pembantu Tritan. Akhirnya hari itu mereka habiskan di dalam kolam sambil bercerita, bergurau dan bercumbu sesekali.

Katakanlah, Tritan addicts with Nath's lips and kisses. Don't forget too, Tritan also addicts with Nath's curve.

.
》》》
.

"Masakan bibi benar-benar luar biasa, rasanya sangat enak." Tritan memuji masakan ibu Nath antusias. Hari ini Tritan sarapan di rumah Nath. Ibu Nath hanya menyiapkan roti panggang lengkap dengan bacon dan scrambeled egg. Tritan bahkan sangat memuji sarapan yang telah ibu Nath buat, meskipun tidak dipungkiri jika sarapan di rumahnya jauh lebih mewah dari ini.

Hanya saja, pasti rasanya akan berbeda jika kau memakan makanan bersama dengan keluargamu atau tidak. Tritan jarang -sangat jarang- bisa makan bersama keluarganya. Kecuali jika pada sebuah acara jamuan makan malam, maka Tritan akan ikut orang tuanya sesekali. Itupun hanya untuk makan malam bersama saja, tidak lebih.

"Hahaha makanlah yang banyak Tritan, pelan-pelan saja." Ibu Nath juga sangat baik pada Tritan. Soalnya ini untuk pertama kalinya Nath membawa 'teman'-nya ke rumah. Apalagi sampai sarapan bersama seperti ini.

DizzephyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang