Ada banyak hal yang terjadi selama dua minggu masa liburan kenaikan kelas. Waktu yang singkat memang. Tapi buatku, empat belas hari saat liburan membuatku 'agak tersiksa'.
Satu hal baru yang aku ketahui setelah liburan berakhir adalah : Dico dan Sammy bersahabat.
Mereka memiliki banyak kesamaan. Mulai dari klub sepakbola, penyanyi favorit, juga adik perempuan mereka yang semakin dekat.
Bayangkan saja, sekarang Cicha sudah seperti Diana. Mereka sama-sama menyukaiku, sama-sama mengajakku jalan-jalan, sama-sama minta aku ajarkan ini-itu, dan banyak hal lagi yang mereka lakukan agar bisa bersamaku.
Sehari setelah pertemuan kami di mall waktu itu, Dico mulai banyak menghubungiku. Terkadang memang Diana yang menggunakan handphone-nya untuk berbincang denganku, tetapi Dico juga mulai kembali seperti dulu.
Ia kembali hangat, layaknya es yang mencair. Aku ingat pertemuan pertama kami di supermarket. Ia hanya sesekali tersenyum, dan apa yang dilontarkan dari mulutnya hanya beberapa kata pendek. Sekarang ia sudah seperti teman kecilku yang aku rindukan, rasanya seperti aku dan dia sudah menghabiskan hampir enam belas tahun bersama-sama.
Awalnya, Dico - Diana sebenarnya - mengirimiku chat bahwa ia mengajakku untuk menginap dirumahnya hari Sabtu.
Dico : Kak Emily!
Emily : Kenapa, Na?
Dico : Kapan kita ketemu lagi? Aku baru diajarin sama mama cara ngepang rambut!
Emily : Wah asik tuh! Kapan-kapan kamu kepangin rambut kakak ya;)
Dico : Oke deh, Kak!
Dico : Kak, gimana kalo hari Sabtu kakak nginep dirumahku aja?!
Emily : Sabtu ini?
Dico : Iyalah, Kaaak!
Dico : Jadi aku kepangin kakak hari Sabtu nanti, hihi
Emily : Kakak tanya mama kakak dulu ya, Na. Kalo boleh, nanti kakak kasih tau, oke?;)
Dico : Oke, Kak. Jangan lama-lama yaaa!
Aku tersenyum membayangkan Diana mengepang rambutku asal-asalan. Aku buru-buru keluar dari kamar dan menghampiri Mama.
"Ma, aku mau nanya sesuatu dong!" Mama sedang memasak di dapur ketika aku datang padanya.
"Mau nanya apa sih, hmmm?" Mama menoleh kepadaku beberapa detik, lalu memandang sup yang sedang diaduknya lagi.
"Kita kan gak kemana-mana nih liburan," aku memasang wajah seceria mungkin, agar Mama mengizinkan niatku kali ini. "Jadi, aku boleh dong nginep dirumah Dico?"
Sejenak, Mama langsung menoleh padaku dengan tampang heran. "Kamu mau nginep dirumah cowok gitu? Nanti orangtuanya gimana?"
Aku menghela napas. "Mama lupa kalo Dico punya adik namanya Diana?"
Seusai mendengar balasanku, mata Mama langsung membulat, seperti baru tersadar sesuatu. "Oh iya, Mama lupa! Boleh kok boleh!"
"Beneran, Ma?" aku tersenyum sumringah. "Horeeeee!"
Aku buru-buru kembali ke kamar, mengambil posisi paling nyaman diatas tempat tidur, berbaring, lalu membuka lockscreen benda kotak ditanganku.
Emily : Kakak boleh, Na!
Kupandangi layar handphone-ku beberapa detik, tetapi balasan tak kunjung kudapat.
Lima menit kemudian, chat dari Dico pun masuk ke handphone-ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/43134901-288-k215991.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine in Another Sky
Fiksi RemajaDisaat baru membuka kelopak mata pun, aku sudah tahu. Aku bukanlah orang yang pernah mengisi hatimu. Bukan orang yang pernah membuat perutmu seperti kupu-kupu yang berterbangan ketika kau melihatku, atau membuat jantungmu berdegup lebih kencang dari...