Bagian 9: Holly's Cafe Coffee dan Kecelakaan kecil

54 4 0
                                    

Minggu. hari yang cukup membosankan bagi Loly, perempuan itu hanya berbaring disofa dan menonton acara kesukaannya "After School Club" . Tiba-tiba handphonenya berdering..

"Hal..lo?" Ucap Loly sengaja dipanjangkan

"Ngomongnya kok gitu sih? Pasti lagi males ya?"

"Siapa nih?"

"Dimas Setya Rizaya, Lolyta"

"Eh Dimas, ada apa?"

"Main yuk"

"Kayak anak kecil aja main"

"Yaudah kata nya gue ganti, ketemuan yuk"

"Boleh, dimana?"

"Kafe deket taman komplek"

"Okay, 20 menit lagi gue sampe"

"Lama banget, kan deket Ly masa 20 menit?"

"Gue belum mandi"

"Pantes baunya sampe sini"

"Rese! Gak jadi deh ketemuannya"

"Jangan ngambek dong, gue cuma bercanda Loly, gue udah di kafe cepetan ya"

"Iya deh"

Panggilan telfon itu terputus, Loly langsung bersiap-siap. Dia memakai sweater berwarna cokelat muda dipadukan dengan jeans, tas kecil berwarna senada, dan juga sneakers. Tak lupa kamera miliknya dan sepeda kesayangannya..

-Holly's Cafe-
Loly mengedarkan pandangannya kedalam cafe itu dan dia melihat seorang laki-laki menggunakan kemeja berwarna cokelat sepertinya yang dilipat sampai siku..

"Hai udah lama nunggu?" Tanya Loly saat duduk didepan Dimas

"Menurut lo?"

"Oh ceritanya ngambek nih, yaudah deh gue balik lagi aja kalo gitu" ucap Loly sambil bersiap akan berdiri tapi Dimas menahan tangannya

"Ih jangan pulang, kalo lo pulang sama aja lo ngebuang waktu gue"

"Ih lepasin tangan lo Dim"

"Sorry lo mau pesen apa?"

"Lo minum apa?"

"Cappucino latte, lo mau?"

"Boleh"

"Yaudah, mba cappucino lattenya 1 lagi ya makasih"

"Iya Kak, mohon ditunggu" ucap Pelayan di kafe itu

"Oh iya kenapa ngajakin ketemuan?" Tanya Loly

"Ah ya gue pikir dari pada sibuk ngelamun dirumah mikirin lo, mending gue ketemu langsung sama lo"

"Eh?" Ucap Loly dengan wajah merona dia menundukan kepalanya

"Cie cie yang pipinya jadi kayak tomat gara-gara gue"

Loly mendongakkan kepalanya..
"Ih rese!!" Teriak Loly sambil memukul-mukul lengan Dimas

"Ih jangan teriak-teriak bikin malu tau"

"permisi, ini Cappucinonya" ucap pelayan itu sambil meletakkan gelas cappucino.

"Terima kasih mba" ucap Loly

Loly meneguk Cappucino miliknya, dia merasa risih saat Dimas memerhatikannya terus menerus

"Gak usah merhatiin gue kayak gitu Dim"

"Geer banget sih lo"

"Ih siapa yang geer, lo emang ngeliatin gu--" ucapan Loly terhenti saat dia melihat kearah Dimas, Dimas menatap Loly dengan lembut sangat lembut, seolah berkata "gue cinta sama lo Ly"

Camera LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang