Bagian 28: Lembaran Baru

33 2 0
                                    

Keesokan harinya

-Airport-
"Baik-baik ya sayang di London.. di negara orang lain harus waspada ya, jaga diri baik baik disana" ucap bunda Dimas sambil memeluk putra kesayangannya itu

"Jaga diri baik-baik ya kamu disana Dim. Inget kita disini nunggu kamu" ucap Ayah sambil menepuk bahu Dimas pelan

"Iya Yah, Bun" ucap Dimas sambil melepas pelukan bundanya. Dimas menatap kearah Devan yang berdiri tidak jauh darinya

"Dev" panggil Dimas. Devan hanya membalasnya dengan tatapan seakan "apa?"

Dimas memeluk erat kakaknya itu

"Gue mohon jangan sakiti Loly waktu gue lagi diLondon, gue mohon Dev. Dia berarti buat gue" lirih Dimas

Devan merasa seperti terhantam batu yang sangat besar.. dia baru sadar betapa tulus cinta adiknya terhadap Loly

"Gue.. janji" hanya itu yang dapat diucapkan Devan, Dimas melepaskan pelukannya.
~~~~

-rumahsakit-

"Ly" panggil Roki

"Ade ku sayang?" Panggilnya sekali lagi

"Udah lah Ki, jangan diganggu" ucap Riko

Loly tetap terdiam, memandang keluar jendela. Entah apa yang sedang berkecamuk dipikirannya saat ini.. tapi yang pasti Loly sedang tidak baik-baik saja..

"Loly sayang" ucap bunda menghampiri putrinya itu

"Makan dulu ya, kamu belum makan loh dari tadi" lanjut bunda

"Dek kalo kamu ada masalah setidaknya jangan kena ke bunda juga. Dengerin dong bunda itu ngomong apa" ucap Riko

Loly menatap Riko, lalu bunda..

"Maafin Loly bun" ucap Loly akhirnya bersuara

"Iya gak apa-apa sayang, makan dulu yuk" ucap Bunda

"Iya bun"
~~~~

-Plane-
"Kok gue gak yakin ya Loly sekarang baik-baik aja dirumah sakit" ucap Tasya

Ya Tasya memutuskan kembali ke London untuk melanjutkan karirnya, dan berangkat bersama Dimas..

"Gue jahat gak sih?"

"Kalo menurut gue sih enggak Dim, kan lo emang gak salah apa-apa"

"Iya juga sih, tapi gue khawatir sama Loly"

"Udah, kalo jodoh kan gak akan kemana-mana Dim"

"Iya ya"

"Yaudah mending lo istirahat deh"

Dimas membalas dengan anggukan kepalanya dan memutuskan untuk tidur
~~~~

-rumahsakit-
"Bunda, Tasya udah pulang ya ke London?" Tanya Loly yang sudah mau berbicara lagi seperti biasa

"Iya sayang"

"Kalo Dimas?"

"Dimas juga udah berangkat tadi pagi, sebelum dia ke airport tadi sempet kasih kabar ke bunda"

"Oh gitu ya Bun"

"Kamu kenapa sayang? Ada masalah ya sama Dimas"

"Bunda Loly mau cerita boleh? Loly mau nanya ke Bunda"

"Boleh dong, ada apa sih?" Tanya bunda sambil membenarkan posisi duduknya jadi menghadap putri kesayangannya itu

"Bunda.. kalo kita ngerasa nyaman, bahagia, aman, damai dideket seseorang itu kenapa sih bun?"

"Itu karena kita memang udah sering bareng sama dia sayang, jadi kita lama kelamaan nyaman karena kita terlalu sering sama dia, ngerasa aman memang karena kita terbiasa dengan dia yang sering berada disamping kita saat kita pergi kemana pun"

"Tapi bunda, kalau kita melihat orang itu bersama orang lain dan hati kita merasa sakit itu kenapa sih bun? Apa itu cemburu? Apa itu cinta?"

"Merasa sakit saat kita melihat dia bersama orang lain, bukan berarti itu cemburu dan bukan berarti kita itu juga cinta sama dia. Jangan salah mengartikan, bisa saja kita hanya takut jika dia pergi dari kita dan tidak peduli lagi pada kita"

"1 lagi bunda.. kenapa kita itu ngerasa kayak berat banget buat ngelepasin dia pergi jauh dari samping kita?"

"Sayang..." ucap bunda lembut sambil mengelus rambut anaknya itu

"Bukankah setiap perpisahan itu memang terasa berat? Itu hal biasa sayang.. tapi disaat dia memang sudah pergi dari samping kita dan kita merasakan kehilangan yang sangat mendalam.. tidak salah lagi.. itu perasaan cinta"

"......merasakan kehilangan yang sangat mendalam.. tidak salah lagi... itu perasaan cinta" beberapa kalimat terakhir dari bundanya masih terngiang dikepala Loly..

"Kehilangan yang mendalam ya? Kita lihat berapa lama kah waktu yang harus aku lewati sampai aku benar-benar merasakan kehilangan yang mendalam" gumam Loly
~~~~

Keesokan harinya....
"Ayo Roki cepetan bawa tasnya, jangan sampe ketinggalan dikamar" ucap Ayah

"Iya ayah" ucap Roki sambil berjalan dibelakang ayahnya itu

Setelah mereka semua berada didalam mobil..

"Ayo kita pulang!!" Teriak Loly dengan semangat

"Cie yang baru sembuh, semangat banget ya" ucap Roki

"Eh kak Riko kemana ya?"

"Dia ada tugas kuliah jadi diem dirumah"

"Oh iya, yaudah ayo pulang. Kangen sama kamar nih"

"Ih palingan sampe rumah juga tidur lagi"

"Iya dong harus itu"

"Aku harus berusaha tetap semangat. Membuka lembaran baru mulai hari ini.. tanpa seorang sahabat pun yang berada disampingku" batin Loly
~~~~

-rumah Loly-

"Oh my sweet home" ucap Loly sambil melangkah masuk kedalam rumahnya..

"Eh dek.. ngagetin tau.. aku kira orang gila" ucap Riko yang sedang duduk disofa ruang tamu berkutat dengan tugas kuliah yang menumpuk

"Eh ada kak Riko" ucap Loly polos sambil melihat kearah Riko

"Polos banget sih adikku ini"

"Kalian tuh ya, kenapa lagi sih?" Ucap Ayah

"Gak ada apa-apa kok Yah" ucap Riko dan Loly bersamaan

"Jarang-jarang kalian kompak ya" ucap Ayah

"Ayah besok Loly boleh sekolah kan?"

"Ya boleh dong sayang, tapi jangan terlalu kecapean ya"

"Iya Ayah"

------------------------------
Aduh maaf ya semua baru update lagi ceritanya..

Gimana? Garing ya? Feelnya kurang dapet? Uh abisnya bingung nih.. idenya lagi seret.

V+commentnya yaa..

Peluk hangat chipfar:*

Camera LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang