Bagian 22: Dimanfaatin?

44 2 0
                                    

-Rumah Loly-
"Bunda, kenapa hari ini pulang cepet?" Tanya Loly pada bundanya yang sedang duduk santai diruang keluarga

"Sengaja, soalnya bunda tau Dirga lagi ada dirumah, dan rencananya besok bunda mau ajak kalian semua ke TransStudio mau gak?" Tanya Bunda

"Wah serius nih Bun?" Tanya Roki yang terlihat sangat antusias

"Iya bener, kita kesana sekeluarga. Ya jarang-jarang kan kita kumpul, liburan bareng"

"Iya juga sih Bun, boleh deh, pasti bakalan rame banget nih kayaknya ke TSB bareng keluarga" ucap Riko

"Tapi Ayah ikut kan Bun?" Tanya Loly

"Kamu ini gimana sih dek, ya yang namanya sekeluarga Ayah pasti ikutlah" ucap Dirga yang kini ikut bergabung diruang keluarga

"Tapi kenapa Ayah gak ikut pulang cepet sih Bun?" Lanjut Dirga

"Ayah lagi dijalan kejebak macet katanya, palingan bentar lagi sampe"

"Oh"

Loly berdiri berjalan kearah tangga

"Mau kemana dek?" Tanya Riko yang melihat pergerakan adiknya itu

"Ke kamar bentaran doang" ucap Loly dan berlari kearah kamar

-Kamar Loly-
Loly mencari ponselnya, dan langsung mengetik nama "Tasya Andara".

"Halo?"

"Tasya"

"Oh my god! My Lolyta.. kenapa lo baru nelfon gue sekarang hah?"

"Maaf, gue sibuk belakangan ini, banyak banget tugas"

"Gitu.. pasti nelfon mau curhat nih ya? Dari pada pulsa lo abis, mending sekarang lo bukain pagar rumah lo biar gue bisa masuk"

"Maksud? Lo lagi didepan rumah?" Tanya Loly dan mengintip sedikit lewat kaca jendela kamarnya

"Iya buru! Panas nih"

"Iya iya"

Loly berlari menuruni tangga setelah memutuskan panggilan telfon, terburu-buru berjalan kearah pagar rumahnya, semua keluarganya yang berada diruang keluarga hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Loly..

"Oh my god! Tasya Andara!!" Teriak Loly histeris saat melihat sahabat nya kini berdiri dipagar rumahnya

"Lolyta Prasetya!! Sahabat gue tercinta!" Teriak Tasya tak kalah histeris

"Udah ah, kamar gue yuk"

"Yuk"

"Eh ada Tasya, udah pulang Sya?" Tanya Bunda

"Iya bun"

"Rencana mau menetap atau balik lagi Sya?"

"Kayaknya sih menetap bun, paling mau ngelanjutin karir model di Indonesia aja gak usah keluar negeri lagi"

"Bagus, mending di negara sendiri aja, ya walaupun dinegara orang lebih enak, tapi bagaimanapun ini negara kita sendiri"

"Iya bun"

"Bun, Loly sama Tasya ke kamar dulu ya, ayo"

Loly menarik tangan Tasya dan berlari menaiki tangga

-Kamar Loly-
"Tasya banyak banget yang mau gue ceritain sama lo" ucap Loly sambil menidurkan dirinya dikasur, Tasya duduk disofa single didekat jendela kamar Loly

"Eh itu foto siapa Ly?" Tanya Tasya sambil menunjuk kearah frame foto disebelah fotonya dan Loly

"Dimas, Dimas Setya Rizaya yang waktu itu pernah gue ceritain sama lo"

"Kayaknya gue pernah kenal siapa dia"

"Ya emang pernah, dia Dimas yang waktu SMP sempet gue taksir, yang selalu lo jodoh-jodohin sama gue, sekarang malah jadi sahabat gue di SMP"

"Wah serius ini Dimas yang itu? Kalian emang jodoh ya kayaknya, oh iya apa yang mau lo ceritain ke gue Ly?"

"Gini Sya, ada kakak kelas yang deketin gue, dia itu baik banget sama gue. Gue bisa kenal dia gara-gara kita 1 eskul, tapi Dimas kayaknya gak suka banget gue deket sama Devan kakak kelas gue itu. Emang sih Devan terkenal playboy, tapi kan setidaknya Dimas gak usah mara-marah kan tiap Devan deketin gue"

"Itu karena Dimas sayang sama lo Ly, dia cinta sama lo, dia cemburu. Dia gak mau lo sakit hati karena dia udah tau sifat Devan yang sebenarnya Ly"

"Terus nih ya Sya, Dimas udah nyatain perasaannya ke gue, dan Devan juga, gue bingung Sya"

"Pilih salah satu Ly, dan jangan cepet percaya ke oranglain, apalagi kakak kelas yang notabene nya baru lo kenal gak kayak Dimas, jangan gampang percaya"

"Iya sih, lagian gue tau dia itu emang playboy, apalagi mantan terakhir dia itu Salsa, orang yang selalu gangguin gue"

"Tuh bisa aja lo cuman dimanfaatin"

"Dimanfaatin?"

"Iya, bisa aja dia deketin lo biar mantannya itu balik lagi ke dia"

"Bisa gitu ya?"

"Aduh lo itu polos banget Ly, iya bisa lah. Bisa aja Salsa itu mantan terindah buat Devan dan dia jadiin lo umpan biar dia bisa dapetin balik si Salsa itu"

"Masa sih Ly?"

"Iya. Tapi kata-kata gue lo jadiin pewaspadaan aja"

"Iya. Makasih sarannya Sya"

"Iya sama-sama lo kayak ke orang baru aja Ly"

"Yelah--"
Ucap Loly terpotong saat melihat nama "Dimas Setya Rizaya" terteta di layar handphonenya

"Dimas nelpon nih" sambung Loly

"Angkat, kalo bisa loudspeak"

"Oke"

"Halo Loly"

"Hai Dimas" balas Tasya

"Tasya" ucap Loly

"Eh sebentar kok ada 2 suara sih, lo lagi sama siapa Ly?"

"Lo masih inget gue gak? Tasya, Tasya Andara"

"Oh Tasya, iya iya gue inget sama lo, gimana kabar lo?"

"Baik-baik aja Dim"

"Dim?"

"Oh baguslah, iya Ly?"

"Ada apa nelfon?"

"Gue mau kerumah lo Ly, mau nanyain tugas Fisika nih ada yang gue gak ngerti"

"Oh yaudah dateng aja"

"Sebenernya gue udah didepan rumah lo sih, baru aja sampe sebenernya"

"Yaudah tunggu bentar ya"

"Iya Loly ku"

Dimas memutuskan panggilan telfon, Loly kembali menuruni tangga untuk mempersilahkan Dimas masuk.

"Dimas?" Tanya Dirga

"Iya kak"

"Mau ngapain ke sini?"

"Mau ngerjain tugas bareng aku kak, Dimas lo duluan ke taman belakang ya, gue mau panggil Tasya dulu" ucap Loly

"Iya"

-Taman Belakang-
Kini mereka bertiga berkumpul ditaman belakang, ya mereka berkumpul lagi setelah sekian lama tidak bertemu, ya kecuali Loly dan Dimas..

"Pada sibuk sama tugas nih, princess mau dibiarin aja nih? Yaudah deh mending Princess selfie selfie sendiri aja ah" ucap Tasya lalu mengambil kamera Loly dan memakainya untuk Selfie

"Kebiasaan dari dulu, selfie. Pantes aja sekarang jadi model" ucap Dimas

"Iya" timpal Loly

---------------------------------------------------------------------

Hallo guys..
Tasya Andara balik lagi nih disini..

Kira-kira gimana kelanjutan ceritanya ya..
Keep waiting guys :*

Camera LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang