Bagian 14: Cinta?

34 3 0
                                    

-kamar Loly-
Loly terdiam duduk disofa single dekat jendela kamarnya, Loly memikirkan sikap Dimas tadi disekolah...
"Ada apa sih sama Dimas? Segitu gak sukanya liat aku deket sama Devan" gumam Loly..

Tok~ Tok~ Tok
"Masuk aja"

"Kenapa kamu dikamar dek? Gak biasanya. Biasanya kamu kan nonton tv di ruang keluarga, duduk disofa single sambil mainin handphone" ucap Roki

"Lagi gak mood nih kak" ucap Loly

"Ada masalah ya sama Dimas?" Tanya kak Roki duduk dipinggiran sofa itu

"Gak kok kak, cuman aku aneh aja sama sifat Dimas tadi"

"Kenapa emangnya dia?"

"Dia itu tadi sedikit-sedikit judes, sedikit-sedikit baik, terus bisa tiba-tiba marah waktu aku deket Ka Devan"

"Devan? Siapa tuh?"

"Dia kakak kelas aku, sekaligus pengurus eskul photography yang aku ikutin ka"

"Kakak kelas kamu? Kok bisa kenal gitu?"

"Pertanyaan bodoh, ya jelas bisa kenal lah kak, kan 1 kelas 1 eskul"

"Maksudnya kok bisa akrab sampe bareng gitu?"

"Oh dia yang ngedeketin aku kok Ka, cuman temenan doang"

"Pantes aja si Dimas itu ngambek sama kamu, terus jadi moody gitu. Dia cemburu dek sama kamu"

"Cemburu?"

"Iya cemburu itu perasaan gak bisa nerima, atau gak rela orang yang dia cinta sama orang lain"

"Masa iya Dimas cemburu sama aku? Gak mungkin kali kak" ucap Loly sambil merebahkan tubuhnya dikasur, Roki pun merebahkan tubuhnya disebelah Loly..

"Bisa aja lo dek, bisa aja si Dimas itu cinta sama kamu, jadi saking cintanya dia gak rela kamu sama Devan"

"Ih kak itu gak mungkin, dia kan temen aku"

"Mungkin aja Loly, cinta itu gak memandang pada siapa rasa itu tertuju, dan gak memandang kapan waktu perasaan itu muncul, mungkin Dimas udah lebih dulu suka sama kamu"

"Udah ah kakak keluar aja sana, kakak bukannya bikin pikiran aku tenang malah bikin makin rumit tau gak, sana keluar" ucap Loly mendorong tubuh kakaknya itu menuju pintu kamarnya

"Tapi Loly perkataan kakak itu fakta, Dimas itu Cin--" ucap Roki terpotong saat Loly langsung menutup pintu kamarnya

"Ada apa sih Ki? Kamu berantem sama Loly?" Tanya Riko yang sedang berjalan menaiki tangga dengan segelas coklat panas ditangannya

"Bang lo aneh deh, masa tengah hari gini minum cokelat panas"

"Idih!! Serah gue keles.."

"Bahasanya alay lo"

"Udah jangan merubah topik pembicaraan Roki"

"Ah itu gak kok, gak berantem sama Loly, gue tadi lagi bantuin dia tentang masalahnya sama Dimas"

"Jangan didengerin Kak Riko, Aku gak ada masalah apa-apa sama Dimas!!" Teriak Loly dari dalam kamarnya yang langsung membuat kedua kakaknya melihat kearah pintu kamarnya

"Kayaknya kita masuk kamar aja deh Bang, sebelum si kucing males itu cakar kita" ucap Roki

"Kak Roki!!!" Teriak Loly, yang membuat mereka langsung masuk kedalam kamar mereka masing-masing..

-kamar Loly-
'Argh! Baru kali ini aku mikirin sesuatu sampe pusing kayak gini, capek capek sumpah' batin Loly

~hot pink, hot pink, hot~
Ringtone handphonenya berdering, Loly menatap layar handphonenya yang terdapat nama "Dimas Setya Rizaya"
Loly mengangkat panggilan telfon itu..

Camera LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang