2 hari kemudian..
-SMA Cahaya-"Ly kaki lo udah sembuh?" Tanya Dimas saat melihat Loly datang ke sekolah menggunakan sepedanya
"Ya masih sedikit sakit sih, tapi gak terlalu kayak kemarin"
"Hmmm.. lo masih inget janji gue kan?"
"Yang?"
"Hari ini kan gue janji bakal ajak lo ke Taman Komplek, kita kan bakalan foto-foto disana"
"Oke deh, pulang sekolah bareng aja jadi langsung ke taman komplek"
"Sip"
-kelas Loly-
"Sal, sal tuh si Loly, rencana lo apaan?" Tanya Tika"Gue mau bikin dia celaka, ah pokoknya ngebahayain dia deh, tapi gue belum ada rencana" jawab Salsa
"Yaelah Sal, gue ada ide nih gimana kalo kita ajak si cupu polos itu ke gudang sekolah, terus kita siram dia pake air seember dan kunciin deh di gudang" ucap Fanny
"Boleh, boleh pulang sekolah kita lakuin rencana kita itu" ucap Salsa
-Istirahat-
Loly keluar terlebih dahulu dari kelas, lama Dimas menunggu Loly yang menyuruhnya untuk tetap diam dibangkunya.."Dimas" ucap Loly saat dirinya kembali kekelas
"Dari mana aja sih? Lama tau gak"
"Maaf tadi gue nemuin objek bagus buat difoto jadi lama deh, tapi nih gue bawain minuman buat lo"
"Makasih"
"Jangan ngambek dong Dim"
"Enggak kok Ly, eh nanti ditaman kita sambil belajar aja, kan tadi lo bilang ada sedikit materi yang lo gak ngerti, jadi sekalian gue ajarin"
"Serius?"
"Iya"
"Makasih Dimas" ucap Loly dan memberikan senyuman terbaiknya, Dimas membalas senyuman Loly..
"Permisi, dek ada Loly nya gak?" Tanya seseorang yang berdiri dipintu pada salh satu murid dikelas Loly
"Ada kak tunggu sebentar, Loly ada yang cari nih"
"Siapa An?" Tanya Loly
"Kak Devan"
"Eh iya" ucap Loly, tapi sebelum dia menghampiri Devan, dia berbalik melihat kearah Dimas, Dimas yang seakan bisa membaca pikiran Loly hanya menganggukan kepalanya memberi izin untuk Loly bertemu dengan Devan.
"Hai Loly" sapa Devan saat bertemu dengan Loly
"Kak Devan ada apa?"
"Gak ada apa-apa sih, gue cuma kangen sama lo"
"Maksud?"
"Gue kangen, pengen ketemu lo"
Loly tersipu mendengar kata yang diucapkan Devan..
"Eh Ly gue boleh minta nomor handphone lo gak?"
"Hmmm gimana ya kak, boleh sih ta--"
"Gak usah dikasih Ly, jangan percaya sama Serigala berbulu domba yang satu ini" ucap Dimas yang tiba-tiba berada diantara mereka
"Ikut gue aja yuk ke kantin" ucap Dimas lagi-lagi membawa Loly pergi menjauhi Devan
"Sialan tu orang! Liat aja nanti!" Gumam Devan
-pulang sekolah-
"Ly ayo pulang" ucap Dimas pada Loly yang masih sibuk membereskan buku yang berserakan dimejanya"Iya iya sabar dikit kenapa sih" ucap Loly sambil mengalungkan kamera digitalnya, dan berjalan kearah Dimas yang berada didekat pintu kelas
"Yuk pulang" ucap Dimas
"Yuk"
"Sialan Sal, si Loly bareng mulu sama si Dimas cupu, dasar ya orang cupu itu ngumpulnya sama yang cupu lagi" ucap Fanny
"Kalo gini kita gak bisa lancarin rencana kita Sal" tambah Tika
"Tenang aja, kita masih punya waktu sebelum Loly benar-benar jatuh ke tangan Devan" ucap Salsa menyeringai kearah 2 orang yang jaraknya sudah begitu jauh dari mereka
-tempat parkir sepeda-
"Gue duluan ya" ucap Loly sambil meninggalkan Dimas yang sedang mengambil sepedanya.."Tungguin gue" ucap Dimas, Dimas bisa saja menyusul Loly tapi dia trauma akan kejadian saat dia meninggalkan Loly sendirian menggunakan sepeda..
-Taman Komplek-
"Gue menang" teriak Loly yang baru selesai memarkirkan sepedanya, sedangkan Dimas yang sedang memarkirkan sepedanya hanya menggelengkan kepalanya.."Kita mau belajar dimana?" Tanya Loly
"Dibawah pohon itu aja yuk, biar gak kepanasan nanti pas lagi belajar" jawab Dimas
"Yaudah yuk"
Mereka berjalan kearah pohon yang Dimas maksud, Dimas dan Loly mengeluarkan buku pelajaran setelah mereka duduk didekat pohon itu..
"Kita belajar dulu aja yuk, baru foto-foto jadi biar nanti bisa santai" ucap Dimas
"Yuk"
Dimas mengajarkan materi yang tidak dimengerti oleh Loly dan ajaibnya Loly bisa mengerti materi yang rumit itu hanya dalam 15 menit, ya Loly memang termasuk murid yang pintar disekolahnya..
"Selesai" ucap Dimas
"Hmmm.. makasih ya, Dim gue kesana dulu ya 10 menit aja, gue mau foto-fotoin objek disekitar taman"
"Iya hati-hati ya"
"Okay"
Loly meninggalkan Dimas sendirian..
Dimas meperhatikan Loly yang berjalan bolak-balik kesana kemari untuk mencari objek foto yang bagus, Dimas tersenyum melihat tingkah Loly, dia mengeluarkan kamera dari tas kamera miliknya. Mengarahkan lensa nya kearah Loly, Dimas memotret Loly berkali-kali berbagai tingkah lucu Loly terfoto oleh kamera Dimas. Dimas berdiri dan mengalungkan kameranya, Dia menghampiri Loly dan langsung menggenggam tangan Loly."Eh?" Ucap Loly, dia sangat kaget dengan perlakuan sederhana Dimas
"Gue bosen nunggu lo disana" tunjuk Dimas ke tempat tadi mereka belajar
"Emang gue kelamaan ya?" Tanya Loly dengan wajah polosnya
"Iya lah makannya gue bosen juga karena lo terlalu lama Lolyta"
"Maaf, sekarang kita foto-foto yuk, tapi tempat yang bagus jadi backgroundnya dimana ya?"
"Kita keliling taman aja, terus nanti terakhir kita foto didepan Holly's Cafe"
"Okay"
Mereka mengelilingi taman, dan saat mereka menemukan background yang bagus, mereka akan mengambil foto selfie berdua. Terkadang sesekali Dimas mengacak pelan rambut Loly, atau sekedar merangkul Loly saat mereka sedang berjalan mengelilingi taman, Loly berkali-kali membenarkan letak kacamatanya berusaha menutupi detak jantungnya yang sedari tadi tidak karuan...
"Ly, kalo gue bilang gue suka sama lo gimana?"
Loly langsung menghadap kearah Dimas, Dimas yang melihat tingkah Loly, langsung membuang pandangannya...
"Apa? Gue gak salah denger kan?"
"Lo gak salah denger Ly"
Loly hanya terdiam memikirkannya, dia terlalu bingung untuk sekedar berkata "oh" pada Dimas..
"Ah udahlah lupain aja, yuk ke cafe gue udah haus nih pengen Milkshake, sepedanya kita simpen disini aja, kita jalan aja yuk" ucap Dimas berusaha mencairkan suasana dan dia langsung merangkul Loly dan berjalan kearah cafe dengan tangannya yang tetap merangkul Loly..
'Dimas suka sama aku? Ternyata bener kata Ka Roki, tapi apa yang harus aku lakuin? Aku ngerti aja enggak' batin Loly
--~--~--~--~--~--~--~--~--~--~--~
Hai guys, gimana ceritanya?
Garing ya!!Vote+commentnya ditunggu sayang♥
*peluk hangat ChipFar* :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Camera Love
RandomBerawal dari kecintaan nya terhadap kamera digital yang selalu dibawanya kemana-mana, dia hanya mendapatkan 1 sahabat disekolahnya, dan berawal dari kecintaannya pada dunia fotografi dia bertemu dengan orang yang ditakdirkan untuknya.. Bisa dikataka...