Bagian 29: I Miss You.

62 3 1
                                    

-SMA Cahaya-
-perpustakaan-
*Loly Pov*

1 bulan berlalu.. sekolah kerasa biasa aja seperti hari-hari biasanya. Tapi bedanya aku disini sendiri, tanpa Dimas.. Dimas yang biasanya berisik, jam istirahat langsung narik-narik maksa ke kantin, itu semua sekarang gak ada. Dirumah, semua keluarga ku lengkap, tapi without Tasya sahabat terbaik aku.

2 sahabat aku pergi, meninggalkan aku demi cita-cita dan karir mereka. Aku disini juga berjuang, mengejar cita-citaku sendiri..

Aku rindu senyummu..
Aku rindu tawamu..
Aku rindu sikapmu..
Aku rindu candaanmu..
Aku rindu wajahmu..
Aku rindu aroma parfum milikmu..
Aku rindu segalanya tentang dirimu..

Dimas, I Miss You.. semoga kita bisa ketemu lagi walau entah kapan hal itu akan terwujud..

Aku menunggu dirimu. Menunggu dirimu kembali untuk menjemput hatiku yang kau tinggalkan disini sendiri.
~~~~

*author pov*

Loly terdiam merenung.. terlihat jelas bahwa sekarang pikirannya sedang kosong entah kemana.. menatap keluar jendela perpustakaan.. melihat hamparan rumput hijau taman belakang sekolah, hal yang paling bisa membuat Loly merasa tenang dengan sendirinya..

Tiba-tiba..

"Loly" sapa seorang laki-laki yang duduk disampingnya

"Eh iya?"

"Lo bener Loly kan?"

"Iya gue Loly"

"Kenalin gue Riva, temennya Dimas"

"Riva?"

"Iya Riva Arsya Fauzan"

"Ah iya.. gue Loly Prasetya"

"Salam kenal ya, dan maaf main duduk aja disini"

"Iya too,  gak apa-apa kali"

"Gue liat di mading sekolah ada pengumuman pertukaran pelajar, ya sekolah ngadain program itu buat keluar negeri. yang gue tau lo lagi nyari program itu kan?"

"Serius? Iya gue lagi nyari program pertukaran pelajar itu"

"Serius, lo bisa cek"

"Makasih" Loly langsung berlari keluar perpus menuju arah mading sekolah

"Kejar cinta lo Ly, Dimas lo bisa ketemu Loly" gumam Riva dan melanjutkan membaca buku yang diambilnya.

-mading sekolah-
Ditatap nya mading sekolah. Teliti nya dia melihat kertas yang begitu banyak tertempel dimading..

"Mana ya?" Gumam Loly sambil mengarahkan telunjuknya
Dan..

"Ini dia, oke sip aku harus langsung daftar buat ikut ujian" Loly langsung menuju ruang guru, Loly bahkan tidak memperhatikan negara mana yang akan dia kunjungi saat dia lulus dan mendapatkan program pertukaran pelajar nanti..

-ruang guru-
"Loly sini.. ada perlu apa?" Tanya bu Sica

"Bu saya melihat selembaran tentang program pertukaran pelajar ke luar negeri, saya ingin daftar, persyaratannya apa aja ya bu?" Tanya Loly sambil menyiapkan buku saku dan pulpennya.

"Paspor, bahasa inggris, dan otak yang cerdas"

"Hanya itu?"

"Iya memangnya apa lagi? Jika mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri, semua kebutuhanmu sudah ditanggung, kamu sudah tau negara mana yang akan kamu kunjungi jika lulus nanti?"

"Ah iya Loly lupa bu"

"London. Kamu akan bersekolah di London. Sudahkan? Sekarang silahkan kembali ke kelas"

"Terima kasih bu"
~~~~

-Kelas-
Loly duduk dibangkunya, bersiap menghadapi pelajaran berikutnya..

Setelah pelajaran selesai, Loly masih terduduk dibangkunya...

dan Loly tersadar akan sesuatu..

"London!" teriak Loly dan untungnya tidak ada siswa lain selain dirinya.

"Apa iya kalau aku pergi ke London aku pasti ketemu sama Tasya dan Dimas?" Gumam Loly..

'Mustahil' pikir Loly, Loly langsung memutuskan untuk pulang kerumahnya.

-RumahLoly-

"Tumben agak lama pulangnya dek?" Tanya kak Roki yang sedang duduk duduk ganteng di sofa ruang keluarga

"Kak, pernah ikut program pertukaran pelajar?" Tanya Loly sambil duduk disamping kakaknya itu

"Eh? Kenapa nanya itu? Kamu mau ikut program pertukaran pelajar?"

"Jawab aja kenapa sih?"

"Iya deh, enggak pernah"

"Oh yaudah deh"

"Tapi setau kakak, yang ikut program itu orang orang pintar dengan IQ tinggi. Kamu yakin bisa?"

Loly reflek memukul lengan atas kakaknya itu dengan sangat keras

"Bukannya dukung adikknya biar semangat malah bikin down. Kakak kandung bukan sih, curiga"

"Enak aja kalo ngomong, yaiyalah kakak kandung, yaudah mau ikut program pertukaran pelajar itu kan? Sana belajar dari sekarang sebelum tes"

"Rese!" Ucap Loly terakhir sebelum pergi menuju kamarnya

-kamar Loly-
Loly duduk dimeja belajarnya..

"mulai dari mana ya? Malah seminggu lagi tes" ucap Loly sambil mengambil semua buku pelajarannya

"Oke semuanya siap. Semangat Loly!"

Setiap hari Loly disekolahnya sibuk belajar, bahkan waktu istirahatnya dia menyempatkan untuk pergi ke perpustakaan. 1 minggu penuh dipakainya untuk belajar menghadapi tes itu.

Dan sekarang saatnya...

"Sukses ya Loly" ucap Sinta

"Makasih ya" ucap Loly, dan Loly memasuki ruangan dimana tes itu akan berlangsung.

1 jam berlalu..

2 jam berlalu..

Selesai.. semua siswa yang mengikuti program pertukaran pelajar itu keluar ruangan, ya karena memang yang mengikuti tes itu adalah orang orang yang memang berprestasi, hampir tidak ada satu pun yang memasang wajah dengan ekspresi stress setelah menghadapi tes..

"Gimana Ly?" Tanya Sinta saat melihat Loky keluar ruangan

"ya gampang-gampang susah"

"Uh pasti yang lo anggep gampang itu susah buat gue, dan yang lo anggap susah...."

"Gampang buat lo?"

"Boro-boro, itu malah seperti berhadapan dengan mantan.. susah banget, banget, banget Ly"

"Ada-ada aja lo, udah ah mau ke kelas aja"

"Yaudah yuk"

-Kelas-
"Oh iya kapan hasilnya diumumin Ly?" Tanya Sinta saat duduk dibangku depan Loly

"Katanya sih 3 hari kemudian baru diumumin"

"Lo nomor urut keberapa?"

"405"

"Diumumin di mading atau?"

"Di mading kok"

"Oh iyaa, semangat Loly!"

"Makasih Sinta"

'Andai lo yang semangatin gue kayak gitu Dim, gue pasti seneng banget dan semangat banget' batin Loly

-----------------
Hallo guys.. aduh maaf pendek ya ceritanya, abisnya udah malem gini ide seret abizz..

Bingung deh jadinya, feelnya kurang dong? Iya gak? Benerkan?

Sudahlah.. oh iya besok chap terakhir loh.. chapter 30 dan next bakal ada cerita "Why You" tokohnya yang barusan lewat namanya Riva Arsya Fauzan..

Wait for the next chapter and new story ya guys..

V+ment nya jangan lupa..

Peluk hangat chipfar;*

Camera LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang