Keesokan harinya seperti biasa Keluarga Prasetya bersiap-siap memulai kegiatan mereka..
Tak terkecuali anak kembar yang berada ditengah-tengah mereka, Ya Roki dan Riko..-Kampus-
"Bang lo pulang jam berapa?" Tanya Roki"Jam 1 kali, enggak pasti juga sih jam pulangnya. Emang kenapa?"
"Ah enggak, gue.. eh maksudnya aku mau ngomongin sesuatu sama Abang"
"Ngomongin apa sih dek?"
"Sesuatu yang amat penting Ka"
"Yaudah jam 1 tunggu aku ditaman"
"Iya Bang"
Mereka berpisah dilorong kampus..
#SkipTime
-Taman Kampus-
"Bang" panggil Roki pada Riko yang tampak sedang mencarinya, Riko menghampiri Roki yang sedang duduk dibangku taman"Mau ngomongin apa sih dek? Kayak nya penting banget"
"Bang, gimana perasaan lo ke Adriana?"
"Eh, Adriana udah gue anggep sebagai adik gue sendiri kok"
"Gak usah boong deh lo Bang"
"Lo sendiri, emang perasaan lo ke Adriana gimana?"
"Gue suka sama dia bang, gue cinta sama dia!" Ucap Roki dengan suara yang cukup tinggi
"Apa?"
"Gue cinta sama dia" lirih Roki
"Tapi disisi lain gue gak bisa ngejar Adriana gara-gara gue tau kalo LO SUKA SAMA ADRIANA!"
"Lo gak usah khawatir, pada akhirnya gue yang bakal ngalah tentang hal ini, gue yang bakal ngelepas perasaan gue"
"Apa Adriana tau?"
"Gue tau" ucap seorang perempuan yang berdiri tidak jaub dibelakang mereka
"Gue udah tau semuanya" lanjutnya
"Adriana?" Ucap Roki dan Riko bersamaan
"Emang ini waktunya, Lo harus pilih gue atau Riko?"
"Kasih gue waktu, gue masih bingung sama perasaan gue, gue mau mastiin perasaan gue"
"Okay"
"Kasih gue waktu 3 hari, setelah 3 hari kita bertemu disini di jam yang sama"
"Baiklah" ucap Riko
~~~~
-Rumah keluarga Prasetya-
Roki dan Riko sampai dirumah bersamaan, mereka tidak bicara satu sama lain, kebiasaan Roki yang selalu bawel pada kakaknya itu hilang.."Kak Riko" sapa Loly, tapi Riko hanya melewatinya
"Kak Roki" sapa Loly lagi, Roki hanya mengelus pucuk kepala Loly
'Apa yang terjadi pada mereka? Jangan-jangan soal Ka Adriana lagi? Wah gawat bisa-bisa mereka musuhan terus' batin Loly
Loly memutuskan untuk menonton tv di ruang keluarga, sendiri ah tidak berdua ya dia berdua dengan bayangannya sendiri..
Kedua kakaknya tidak keluar dari kamar mereka masing-masing semenjak pulang sekolah, mereka melewatkan lunch dirumah hari ini,tadi saja hanya Loly yang makan siang di ruang makan..
Loly sudah tidak tahan dengan keadaan ini, Loly memutuskan untuk mendatangi kamar Kak Roky..Tok.. tok.. tok..
"Masuk"
Loly masuk kedalam kamar Roky.."Kak sebenernya ada apa sih?"
"Gak ada apa-apa kok Ly"
"Boong banget, Kak cerita dong ke Loly, siapa tau Loly bisa cari jalan keluarnya atau ya setidaknya jalan tengahnya"
Roky memeluk erat adiknya itu, seolah berusaha menyalurkan kesedihannya pada adiknya itu, pertahanan Roky runtuh dia tidak mampu menahan air matanya, dia menceritakan semua kejadian tadi di kampusnya..
Loly hanya mengusap punggung kakak laki-lakinya itu.."Kak, kakak sama kak Riko itu kan udah cukup dewasa, kalian harus berpikiran dewasa juga kak, kalian harus menerima apapun keputusan kak Adriana nanti dengan tulus ikhlas, kak.. kasian kak Adriana kalo terlalu ditekan, Kak Adriana pasti sulit memilih salag satu diantara kalian.. berpikir dewasalah Kak, kakak pasti gak mau kan berantem diem-dieman kayak gini mulu sama Kak Riko?"
Roki melepaskan pelukannya
"Kamu bener dek"
Loly tersenyum..
"Tumben kamu bijak kayak gini? Biasanya kan kamu suka lemot kalo mikirin kata-kata"
"Ah kakak mah lagi sedih juga masih sempet-sempetnya rese!"
"Cie marah cie, yang lagi jatuh cinta marah ni cie cie"
"KAK ROKI!!"
~~~~
"Loly bener, kenapa aku gak bisa bersikap lebih dewasa? Kenapa aku tidak berpikir sampai situ? Aku harus membicarakannya dengan Roki besok" gumam Riko yang sedari tadi berdiri didepan pintu kamar Roki
~~~~
'Aku harus bicara sama Bang Riko' batin Roki"Riko, Roki, Loly ada telfon nih dari Dirga" teriak Bunda yang baru saja sampai dirumah"
"Bang Dirga?" Ucap Roki dan Loly bersamaan mereka langsung berlari menuju telfon, namun Loly baru menyadari kakinya belum terlalu sembuh, Loly terjatuh saat menuruni tangga..
"Dek kamu gak apa-apa?" Tanya Riko
"Duh Loly jangan lari-lari gitu dong jadi jatoh kan?" Ucap Bunda
"Maaf Bun" ucap Loly
"Sini Kakak bantu berdiri" ucap Riko membantu adiknya berdiri dan berjalan sampai telfon rumah
"Bang Dirga, gue kangen sama lo" ucap Roki
"Kak Dirga Loly kangen, cepet pulang ya Kak" teriak Loly
"Iya iya adik-adikku tercinta, 2 minggu lagi kakak ada liburan nih, nanti kakak pasti pulang deh, Loly kamu mau kakak bawain apa dari Amerika?"
"Hmmm... lensa kamera yang fish eye"
"Siapp nanti aku bawain dek, yang cowok-cowok mau nitip apa nih bro?"
"Gue kertas foto lagi aja bang yang banyak!!" Teriak Roky
"Aku buku novel baru aja bang, yang asli no translate oke"
"Siap deh siap.. kalian baik-baik aja kan disana?"
"Baik-baik aja bang, kecuali Loly" ucap Riko
"Eh adik gue itu yang cewek kenapa?"
"Dia ketabrak mobil waktu naik sepeda, jadi kakinya belum terlalu bisa dipake jalan jauh sama lari"
"Aduh kok bisa sih dek.. lain kali hati-hati, liat kanan kiri makannya kalo nyebrang pake sepeda"
"Iya Kak Dirga"
"Udah dulu ya tagihan telfon mahal yo, bye"
"Bye Kak, Bye abang" ucap Riko, Roki dan Loly bersamaan
Loly memutuskan untuk pergi menuju kamarnya...
"Roky, gue mau ngomong sesuatu sama lo"
"Ngomongin apa lagi?"
"Duduk dulu"
Merek duduk disofa dengan jarak berjauhan..
"Kita harus bisa nerima apapun keputusan Adriana nanti, entah gue atau lo yang dipilih dia, kita harus bisa ikhlas" ucap Riko
"Iya, sebenernya lo berpikir gak sih bang kalo sikap kita terlalu kekanak-kanakan? Terutama gue sih"
"Lo gak kekanak-kanakan, tapi kurang dewasa aja"
Mereka tertawa ringan
"Kita harus bisa ya bang"
"Iya, satu lagi"
"Apa?"
"Jangan lo gue deh manggilnya balik lagi aja kayak dulu"
"Siap"
--~--~--~--~--~--~--~--~--~--~--~
Apaan sih ini cerita aneh banget!! Ya memang seperti ini adanya..Jangan lupa vote+commentnya guys♥♥
*peluk hangat ChipFar* :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Camera Love
RandomBerawal dari kecintaan nya terhadap kamera digital yang selalu dibawanya kemana-mana, dia hanya mendapatkan 1 sahabat disekolahnya, dan berawal dari kecintaannya pada dunia fotografi dia bertemu dengan orang yang ditakdirkan untuknya.. Bisa dikataka...