"Loly" panggil seseorang dari luar rumahnya
"Bunda, Ayah, Kakak-kakak ku, aku berangkat dulu ya"
"Hati-hati sayang" ucap Bunda
"Loly, hati-hati" ucap Ayah
"Iya Bun, Yah" ucap Loly sebelum melewati pintu rumahnya
"Dimas?" Ucap Loly bingung saat melihat Dimas sudah berdiri didepan pagar rumahnya..
"Loly, ayo berangkat nanti keburu telat"
Saat baru saja Loly akan membuka pagar rumahnya
"Itu Dimas ya dek" terdengar suara Roki tepat dibelakang dirinya
"Kak Roki!"
"Oh jadi ini cowok yang buat adek gu--"
Ucapan Roki terpotong saat Loly mencubit pinggang Roki"Sakit dek!" Ucap Roki sambil menepis tangan Loly
"Udah ah, Dimas yuk berangkat" ucap Loly berjalan kearah sepeda motor yang dibawa Dimas
"Permisi Kak" ucap Dimas
"Iya, eh hati-hati ya jangan adik gue tuh, kakinya belum sembuh bener"
"Siap kak" ucap Dimas sebelum akhirnya pergi meninggalkan Roki
"Siapa Ki?" Tanya Riko yang baru saja keluar rumah
"Itu tuh Bang, Dimas cowok yang udah bikin adek kita ngerasain apa itu CINTA" ucap Roki dengan penekanan di kata 'cinta'
~~~~-SMA Cahaya-
"Makasih, eh tumben bawa motor biasanya sepeda kan?" Tanya Loly sambil memberikan helm yang dipakainya tadi"Kan gue mau jemput lo masa pake sepeda sih? Badan lo berat, kasian dong gue harus bawa sepeda dengan beban berat badan lo itu" ucap Dimas bercanda
"Gila! Gue gak berat-berat banget kali!! Tau ah ngambek nih"
"Idih! Yaudah sana ngambek aja"
Loly berjalan meninggalkan Dimas, tapi karena kakinya yang belum terlalu sembuh alhasil Dimas berhasil menyusulnya
"Kakinya belum sembuh juga pake sok mau ninggalin gue, dah tembem" ucap Dimas lalu meninggalkan Loly
"Dimas!!" Ucap Loly
Loly berusaha secepat mungkin menuju kelas, tapi saat dilorong kelas, Loly terjatuh karena kakinya yang sudah tidak bisa diajak kerja sama..
"Eh lo gak apa-apa?" Tanya Seseorang yang membantu Loly berdiri
"Iya gak apa-apa" ucap Loly, saat membalikkan badan dan melihat siapa yang menolongnya
"Kak Devan?"
"Lolyta? Kenapa bisa jatoh gitu sih?"
"Kaki aku lagi sakit kak, masih belum bisa dipake jalan jauh, jadi tadi jatoh deh" jelas Loly
"Kok bisa sakit? Gue bantu lo jalan ke kelas lo ya" Devan merangkul Loly dan membantunya berjalan menuju kelasnya
"Kemarin aku lagi main sepeda kak ditaman komplek, eh taunya pas aku belok ketabrak sama mobil, ya karena itu kaki aku sakit kak"
"Emang kakinya kena apa?"
"Sempet kena ban mobilnya Kak, tapi untungnya gak terlalu parah"
"Bagus deh, nah sekarang lo masuk ke kelas lo, hati-hati jangan sampe jatoh lagi"
"Makasih kak"
Loly berjalan kearah bangkunya"Eh Sal si cupu dianterin sama Kak Devan lo liat gak tadi?" Bisik Fanny
"Serius lo?" Tanya Salsa
"Ih serius tadi baru masuk, pake dirangkul segala lagi"
"Ih sialan tuh si Devan mentang-mentang baru putus dari gue, padahal gue masih cinta sama dia"
"Lo pasti bisa rebut Devan lagi Sal" ucap Tika
"Ya lo bener gue harus dapetin Devan balik"
~~~~
"Dianterin siapa tadi?" Tanya Dimas pada Loly yang baru saja duduk disebelahnya"Kak Devan, anak eskul photography"
"kenapa lo mau dianterin sama dia?"
"Tadi itu gue jatoh pas lo tinggalin, ya Kak Devan nyamperin gue terus bantuin gue"
"Oh"
"Lo kenapa judes gitu sih Dim?"
'Lo gak tau sih Ly, gue cemburu, gue suka sama lo' batin Dimas
"Ih ditanya malah ngelamun lagi"
"Gue gak apa-apa, cuman lagi badmood doang, abisnya tadi liat 2 orang dateng kesini pake rangkul-rangkulan segala lagi"
Loly terdiam mendengar setiap kata yang diucapkan Dimas, Loly tersenyum tipis sangat tipis sampai Dimas tidak menyadari Loly sedang tersenyum padanya..
-Istirahat-
Dimas mencari keberadaan Loly, ya karena Loly tadi keluar lebih dulu saat bel istirahat berbunyi..
Dimas melihat Loly, ya itu Loly dan disampingnya itu.. Devan"Sialan!" Umpat Dimas sambil menendang kaleng yang ada dihadapannya dan tepat mengenai kepala Devan, Devan berbalik..
"Loly!" Panggil Dimas menghampiri mereka, Dimas menatap tajam kearah Devan sebelum akhirnya dia menggenggam tangan Loly dan membawanya pergi bersamanya meninggalkan Devan sendirian yang masih bingung dengan sikap Dimas...
~~~~
"Dim, pelan-pelan jalannya kaki gue sakit" ucap Loly yang sedari tadi berusaha menyamakan langkah kaki Dimas yang lebih panjang darinya itu
Mereka duduk dibangku lorong sekolah, Loly memijit kakinya yang sudah terasa sangat sakit..
Dimas merasa bersalah saat melihat Loly yang sedang menahan rasa sakit dikakinya itu, Dimas berjongkok dihadapan Loly..Dimas melepaskan sepatu yang dipakai Loly..
"Eh ngapain?" Tanya Loly saat melihat Dimas melepaskan sepatu Loly"Sepatunya dilepas dulu, biar kaki lo sedikit bebas, buat ngurangin sedikit rasa sakitnya" ucap Dimas yang sekarang tangannya beralih menggegam tangan Loly
"Maafin gue ya, tadi gue bawa lo lari. Abisnya gue gak suka lo deket sama dia, dia bukan cowok baik-baik Ly, dia itu Playboy cap akut tau gak? Dan si Salsa itu salah satu mantannya" jelas Dimas, melihat posisi Dimas yang berjongkok dihadapannya dan menggengam tangan Loly, membuat orang yang berlalu lalang di lorong sekolah menganggap mereka sedang pacaran, begitu juga orang yang sedang mengamati mereka berdua dari kejauhan, laki-laki itu Devan..
"Loly, gue bakal bikin lo suka sama gue" gumam Devan
~~~~
"Tau ah! Kesel gue sama lo udah tau kaki gue lagi sakit malah dibawa lari" ucap Loly sengaja tidak melihat wajah Dimas.."Ih lo, gue udah minta maaf juga" ucap Dimas lalu kembali duduk disamping Loly
"Abisnya lo kenapa segitu gak sukanya sih sama Devan?"
"Gue takut lo direbut sama dia, terus lupa sama gue"
Loly terdiam, dia bingung harus berkata apa..
*bel masuk*
"Bel tuh" ucap Loly
Dimas langsung membantu Loly memakai sepatunya, Dimas merangkul Loly membantunya berjalan menuju kelas..--~--~--~--~--~--~--~--~--~--~--~
Hello guys..
Ceritanya Dimas cemburu tuh, tapi tetep aja Loly nya pekanya cuman sedikit..
Ya gak apa-apalah..Penasaran sama apa yang bakal dilakuin Devan di bagian selanjutnya nanti..
Vote+comment nya ditunggu guys♥
*peluk hangat ChipFar*♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Camera Love
RandomBerawal dari kecintaan nya terhadap kamera digital yang selalu dibawanya kemana-mana, dia hanya mendapatkan 1 sahabat disekolahnya, dan berawal dari kecintaannya pada dunia fotografi dia bertemu dengan orang yang ditakdirkan untuknya.. Bisa dikataka...