Bagian 21: Permainan Devan (2)

39 2 0
                                    

-Rumah Loly-
Keesokan harinya..

"Loly" panggil seseorang dari luar rumahnya

"Semuanya Loly berangkat duluan ya" ucap Loly dengan nada yang sangat ceria, dia memiliki feeling hari ini akan jadi hari yang baik dalam hidupnya

"Iya hati-hati dek, nanti Kak jemput pulangnya ya" ucap Dirga pada adik kesayangannya itu

"Iya Kak"

Loly berlari membukakan pagar rumahnya

"Hai" sapa seseorang itu

"Hai" balas Loly dengan senyuman yang sedikit memudar

"Berangkat sekarang?"

'Aku kira Dimas bakal tetep dateng buat jemput aku, taunya emang Devan yang ngejemput aku' batin Loly

"Loly?" Ucap Devan langsung menyadarkan Loly dari lamunannya

"Iya Dev berangkat sekarang"

"Yaudah yuk, pake helmnya dulu"

"Iya"

-SMA Cahaya-
"Loly" panggil Dimas saat melihat Loly turun dari motor Devan

"Dimas, eh Devan gue langsung samperin Dimas ya. By the way thanks tumpangannya" ucap Loly lalu berlari kearah Dimas

"Lo ngapain sih mau-maunya dianterin sama si Playboy cap kapak itu?" Tanya Dimas sambil berjalan menuju kelas mereka

"Ya gue gak enak nolak Dim"

"Ya lo bilang gue kek kalo lo sebenernya gak mau, dan gue bisa bantuin lo nantinya"

"Enggak usah Dim, biar gue aja yang urus semuanya"

"Yaudah, inget jangan sampe lo jatuh cinta sama dia, dia gak baik buat lo. Inget!"

"Iya bawel" ucap Loly sambil mencubit pipi Dimas dan langsung berlari memasuki kelas

"Loly, gue sayang sama lo" ucap Dimas pelan sambil berlari mengejar Loly

-Kelas-
"Ngapain sih lo pake lari segala, cape tau" ucap Dimas sambil menyimpan tasnya dimeja nya dan Loly

"Baru segitu aja cape"

"Baru segitu? Halah lo juga cape kan? Sampe ngos-ngosan gitu lagi"

"Iya sih sebenernya gue juga cape, apalagi lorong kelas disekolah kita itu panjang banget"

"Iya malah kelas kita hampir diujung lagi ya walaupun kelas kita itu kehalang 7 kelas sebelum kelas paling ujung, tapi tetep aja jauh"

"Iya bener, malah sekarang pelajaran matematika lagi"

"Serius? Waduh! Gue salah bawa jadwal pelajaran!" Ucap Dimas panik dan disaat bersamaan Pak Cahyo memasuki kelas

"Anak-anak sekarang kita belajar mengenai bab Aljabar, buka buku kalian" ucap Pak Cahyo dengan suara tegasnya

Dimas menepuk jidatnya.
"Mati gue, Mati!" Gumam Dimas

"Mampus lo" bisik Loly dengan suara penuh kemenangan

-Istirahat-
"Rese lo ah!" Ucap Dimas yang merasa kesal melihat Loly tidak henti-hentinya menertawakannya

"Abisnya kenapa lo bisa salah bawa jadwal pelajaran sih Dim?"

"Kayaknya gue gak fokus waktu baca jadwal pelajaran, terus tadi malem pas beresin buku juga kakak gue gangguin gue mulu jadi aja salah bawa jadwal"
'Gak itu semua gak terjadi Ly, alasan kenapa gue gak fokus karena gue mikirin kenapa Devan bisa deket sama lo? Kenapa harus lo? Dan kenapa dia mengeluarkan kata-kata bullshit itu ke lo?, sumpah gue takut Ly'

Camera LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang