Bagian 24: Jahat

48 3 0
                                    

-SMA Cahaya-
"Gimana kemarin Ly?" Tanya Dimas yang berjalan disamping Loly

"Rame banget! Lo tau gak sih, gue di beliin 4 novel baru sama Kak Dirga" jawab Loly yang terlihat sangat excited.

"Wah gue boleh pinjem dong?"

"Enggak boleh" ucap Loly sambil memeletkan lidahnya dan berlari meninggalkan Dimas

"Loly tunggu!" Teriak Dimas sambil berusaha mengejar Loly

Bruk~
Loly jatuh terduduk menabrak seseorang yang lebih tinggi darinya

"Lo gak apa-apa?" Tanya orang itu dengan lembut bahkan sangat lembut

"Enggak apa-apa Kak"

"Kak lagi kan? Udah gue bilang panggil gue Devan" ucap dia yang ternyata Devan sambil membantu Loly berdiri, tangan atletis seorang Devan merangkul bahu Loly

"Maaf Dev, eh iya maaf tadi gak sengaja nabrak, gak keliatan"

"Masa aja gak keliatan"

"Iya beneran gak keliatan"

"Ly?" Panggil Dimas yang sudah berada dibelakang Loly dan Devan

"Dimas, tadi gue jat--"

"Gue ke kelas duluan aja ya"

"Dimas" panggil Loly tapi Dimas tetap saja mengabaikan Loly

"Devan, hmmm.. gue ke kelas dulu ya"

"Iya"

-Kelas-
"Dimas lo kenapa sih?" Tanya Loly sambil menyimpan tasnya dibangkunya

"Gak apa-apa"

"Bohong banget"

"Gue gak suka lo deket sama Devan"

"Emangnya kenapa sih Dim? Devannya aja baik gitu kok ke gue, kayaknya dia juga tulus sama gue"

"Lo gak tau siapa sebenarnya Dimas yang asli Loly, gue tau siapa Devan dan gue gak mau lo jatoh ke permainan Devan"

"Tapi Dim, Devan itu tulus. Lo gak bisa liat dimatanya apa? Dia sayang sama gue"

"Lo gak boleh terlalu jatoh sama dia Ly"

"Lo kok jadi ngatur gue gini sih Dim? Gue gak akan jauhin Devan, karena gue yakin Devan pasti tulus sama gue"

"Lo belain Devan?"

"Iya lah emang kenapa?"

"Ly, gue gak nyangka sama lo, ternyata lo bisa lupa sama sahabat sendiri"

"Gue gak lupa sama lo Dim, cuman gue gak suka cara lo ngehalangin gue sama kak Devan"

"Karena gue tau siapa Devan, Loly!"

"Gak usah nyolot gitu dong"
Perdebatan diantara mereka semakin panas, suara Dimas yang meninggi membuat seluruh siswa kelas Dimas itu menoleh kearah mereka berdua.

"Gue gak nyolot sama lo Ly, gue ngasih tau"

"Gue gak perlu lo kasih tau"

"Yaudah lo pergi aja sana sama Devan, jangan peduliin gue"

"Yaudah"

Loly membuang pandangannya, begitu pun dengan Dimas

'Okay mungkin gue terlalu keterlaluan kali ya?' Pikir Loly

'Salah gak sih gue tadi?' Tanya Dimas pada dirinya sendiri

-Istirahat-
"Ly--" belum selesai Dimas ingin menyapa Loly, Loly langsung berdiri dari duduknya dan pergi keluar kelas

Camera LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang