-Author POV-
Suah mengangguk. "Iya..." Ujarnya tersenyum. "Dan sesuai dengan poling yang ada lokasi pemotretan berada di Paris jadi besok pagi kita akan terbang ke Paris."
"Paris?" Kyuhyun terdengar tidak senang. Sialan kalian para orang tua, makinya. "Berapa lama?"
"Seminggu. Atau kurang dari seminggu."
"Astagahhh, bahkan baru dua minggu yang lalu kami baru kembali dari Maldive dan sekarang akan ke Paris..." Junhee mem-pout-kan bibirnya manja.
"Bukan sekarang tapi besok, nyonya Cho." Koreksi Suah. "Anggap saja honey moon untuk ke dua kalinya. Ini akan sangat mengasyikkan..." Antusiasnya. "Dan gratis."
"Kau pikir kami tidak bisa pergi ke Paris sendiri?" Ketus Kyuhyun dengan wajah begitu kesal.
"Maaf bukan maksud ku menghina." Suah terdengar serius saat mengatakan permohonan maafnya. "Em... Photographer yang kami gunakan merupakan yang terbaik di Korea Selatan begitu juga dengan busana yang akan kalian gunakan." Menyodorkan sebuah booklet ke arah Junhee dan Kyuhyun. "Kalian bisa lihat modelnya."
Kyuhyun membuka dan melihat beberapa pakaian pria yang begitu menawan tapi tetap tak mampu menarik senyuman di wajah Kyuhyun.
"Apa ada yang ingin di ganti atau tidak sesuai dengan keinginan mu, tuan Cho?" Tanya Suah.
"Tidak." Saut Kyuhyun, ingin cepat menyelesaikan semuanya.
"Bagaimana dengan nyonya Cho, tuan? Biasanya para suami akan sangat posesive... Terutama di awal pernikahan..." Suah mencoba mencairkan suasana yang sempat tegang sebelumnya.
"Tidak." Lagi, saut Kyuhyun.
"Tidak apa?" Bingung Junhee.
"Tidak perlu di ganti!" Kyuhyun menekan suaranya dengan tegas.
"Tapi aku belum lihat..." Manja Junhee.
"Aku sudah lihat." Ujar Kyuhyun, bahkan dirinya pun sama dengan Junhee, belum melihat isi booklet pakain tersebut. "Mana kontraknya?" Junhee menyerah dengan sikap Kyuhyun.
Sama seperti Junhee, Suah pun menyerahkan sebuah kontrak ke arah Kyuhyun. "Ini... Tidak ingin membacanya?" Tawaran Suah.
Kyuhyun dengan cepat menandatanganinya tanpa membaca. "Selesai." Ujarnya kembali menyodorkan kontrak tersebut. "Ayo." Menarik Junhee untuk keluar.
@ Mischievous Wedding @
Di lobi utama Junhee dan Kyuhyun keluar dari dalam lift bersamaan. "Jam makan siang." Ujar Junhee dan yah, dia lapar saat ini sudah jam 1 siang. Ayolah, semenjak semalam saat dia muntah dan pagi ini, belum ada makanan yang mengisi perutnya.
"Makanlah." Kyuhyun mengambil dompetnya dan menyerahkan berlembar-lembar won. Ya, Kyuhyun ingat betul Junhee tidak memiliki uang sepeser pun. "Aku ada janji dengan Hara." Tegas suara Kyuhyun.
Cih, sial... Dia pikir aku pengemis? Kesal Junhee dan melempar pandangannya, enggan melihat Kyuhyun yang masih meyodorkan uang ke arahnya. "Wow..." Junhee terbinar-binar melihat sosok yang selalu di panggilnya. "Donghae oppa." Kaki pendeknya berlarian menghampiri oppa kesayangannya itu dan menghempaskan tubuhnya masuk ke dalam pelukkan Donghae. "Aku merindukan mu, oppa..." Manja nada suaranya.
"Aishh... kau hanya tidak bertemu seminggu lebih dengan diri ku, Junhee-ahh." Memeluk erat adik kesayangannya. "Ingat, kau ini sudah memiliki suami. Kurangi sifat manja mu." Nasehat Donghae. "Apa kabar Kyuhyun-ahh?" ramahnya.
Kyuhyun hanya tersenyum kecil.
"Oppa, aku lapar..." Manja Junhee. "Ayo... Kita makan siang ya?" ajak Junhee langsung pada keinginannya menatap sinis Kyuhyun. Oppa ku lebih banyak uangnya dari mu, tuan Cho menyebalkan. Kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mischievous Wedding
Fanfiction"Entah perasaan apa ini tapi perlahan aku merasa nyaman di dekatnya. Bahkan aku bisa gila jika tidak melihatnya. Pernikahan konyol ini sukses menjungkir balikkan kehidupan ku." - Cho Kyuhyun "Dirinya perlahan mampu menggantikan sosok lain di hatiku...