Twenty-Seven

9.1K 524 28
                                    

-Author POV-

Bar Milik Jaejoong, 09.38 AM

Prang!!!

Botol Vodka baru saja terlepas dari genggaman Jaejoong. Ya, saat ini dirinya sedang kacau. Entah sudah botol keberapa yang di pegangnya lalu terlepas tanpa di sadarinya. "Hey... Sebaiknya kau pulang dan istirahat." Saran Woobin pada Jaejoong. "Kau berantakan." Komentarnya.

Jaejoong menarik nafasnya. "Kalau aku pulang dan sendiri, aku bisa lebih berantakan dari ini, Woobin-ahh." Jujurnya. "Rasanya aku sulit bernafas." Lirih Jaejoong dengan sepasan mata berkaca-kaca.

"Kalau begitu, lepaskan dia..."

Jaejoong juga Woobin menoleh ke arah sumber suara yang baru di dengarnya. Kau? Kaget Jaejoong melihat sosok Kyuhyun berada di bar miliknya. "Kau ke sini?" Kagetnya. Kyuhyun semakin melangkahkan kakinya dan saat ini mereka sudah berdiri berhadapan. "Apa kau ke sini karena ingin menertawakan keadaan ku sekarang?" Kesalnya sudah seutuhnya tertutup emosi.

"Tidak." Tenang Kyuhyun menjawab Jaejoong. "Aku ke sini hanya ingin meminta mu melepaskan Junhee juga meminta restu mu." Jelasnya dan Jaejoong terlihat semakin penuh emosi. "Tapi... Sekalipun kau tidak merestui kami, aku dan Junhee tetap akan bersama karena pada akhirnya kami ini suami istri." Tegasnya.

"Dasar brengsek!" Pekik Jaejoong melangkahkan kakinya selangkah, membuat jarak dirinya dengan Kyuhyun semakin dekat. "Apa hebatnya suami istri, eoh?"

"Mulai sekarang aku sendiri yang akan menjaga Junhee." Jelas Kyuhyun, mengabaikan emosi Jaejoong.

"Kau pikir kau mampu menjaga Junhee-ku? Bahkan setelah semua hal buruk yang sudah kau lakukan padanya, eoh?" Tangan Jaejoong sudah menarik kerah kemeja Kyuhyun.

"Kalau aku brengsek... Dari awal aku sudah menidurnya. Dari awal aku menikmati tubuhnya dan saat tau dia hamil, aku akan meninggalkannya tapi..." Kyuhyun menatap lekat sepasang mata milik Jaejoong. "...aku bahkan melepas Hara untuk tetap bersama Junhee-ku juga bayi kami."

Apa? Kau dan Hara sudah selesai? Tak percaya Jaejoong. Tidak... Tidak... Aku dan Junhee.... Sakit perasaan Jaejoong dengan kenyataan yang baru di sadarinya. Junhee hanya milik ku... Dia milik ku. Lirihnya. Hanya Junhee yang kupunya. Hati Jaejoong terasa perih. "Kau..."

"Aku jatuh cinta dengan Lee Junhee." Pengakuan Kyuhyun yang berasal dari lubuk hatinya.

Kalian sama-sama saling mencintai. Pengakuan Jaejoong yang tertahan di lubuk hatinya. Pengakuan yang menyakitinya. "Cinta? Apa pria angkuh seperti mu mampu untuk jatuh cinta dengan keluguan Lee Junhee? Kau brengsek!!! Berani sekali kau jatuh cinta dengan wanita ku?" Dirinya berusaha keras menyembunyikan kesakitan hatinya, menatap tajam Kyuhyun.

Kyuhyun membalas tatapan Jaejoong. "Aku tidak tau datang dari mana keberanian itu..." Jujurnya. "Yang aku tau aku hanya membutuhkan dia di dekat ku. Di sampingku. Aku membutuhkan Lee Junhee di dalam kehidupan." Tegasnya. "...meski pun mungkin kau jauh lebih besar dari pada diri ku di hatinya." Ya, Kyuhyun tidak tau apa Junhee sudah mencintainya atau belum tapi saat ini itu tidak penting baginya. "Jadi... Lepaskan Junhee."

Jaejoong menahan nafasnya. Apa bisa aku melepaskan seseorang yang sudah memenuhiku? Seseorang yang selalu ku harapkan menjadi pendamping hidup ku? Frustasinya. Tapi... Jika aku menahan Junhee... Jaejoong membuang nafasnya. "Woobin-ahh, bisa kau suruh security untuk mengusir pria ini sebelum aku membunuhnya." Melengking suara Jaejoong.

"Aku harap kau merestui kami." Kyuhyun pun memutar langkah kakinya dan meninggalkan bar Jaejoong.

Kyuhyun sudah pergi dan hanya Jaejoong dengan Woobin yang berdiri dibelakangnya. "Jun...hee..." Air matanya terlepas sempurna di wajahnya. Rasa sakit menamparnya. Tangisnya di tahannya, membuat tubuhnya bergetar. Sekuat tenaga Jaejoong menahan isakannya. Woobin pun memegang pundak Jaejoong yang bergetar. Seakan memberikan tenaga untuknya. "Junhee-ku..." Lirihnya, suaranya berlomba dengan isakannya.

Mischievous WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang