-Author POV-
Paris, 07.00 AM.
Kyuhyun dan Junhee memasuki kamar hotel yang dipesankan khusus untuk mereka oleh perusahan majalah nomor satu Korea tersebut. "Thank you." Ujar Junhee pada sang pelayan dan menyusul Kyuhyun masuk ke dalam kamar. "Bagaimana kamarnya?" Tanyanya antusias.
"Me.Na.Rik!" Kyuhyun membuang nafasnya kesal melihat kamar bertipe honey-moon yang dipesankan khusus untuk dirinya juga Junhee.
"Astagahhh!" Histeris Junhee. "Ini apa-apaan, hah?" Paniknya melihat seluruhan kamar. Kamar yang memiliki tempat tidur king size lalu ada sebuah meja makan kecil di ujung ruangan menghadap balkon dengan dua kursi mengelilingi meja dan jendela besar yang memisahkan balkon dengan kamar. "Tidak ada sofa...! Aku tidur di mana?" Bingungnya. "Donghae oppa..."
"Kau masih memikirkan tidur?" Ketus Kyuhyun.
"Lalu apa..."
"Lihat sebalah kanan mu."
Junhee memutar kepalanya dan lagi, kaca besar tembus pandang dan itu adalah kamar mandi. Junhee membulatkan sepasang matanya. Shower yang berdekatan dengan bath-tub dan toilet juga wastafel yang 'transparan'. "Kita ganti kamar." Tegas Junhee.
"Kau gila?" Kesal Kyuhyun."Iya, aku gila, keadaan ini membuat ku gila!" Jujur Junhee. "Bagaimana bisa ada kamar mandi yang memiliki tembok kaca bening seperti itu, eoh?" Histeris Junhee. "Bagaimana kalau nanti mandi, BAB? Aish... Ini gila..." Suara Junhee memenuhi ruangan itu. "Dan oh my gosh, bahkan menghadap lurus ke tempat tidur dan lemari pakaiann..." Teriak Junhee, memekakan telinga.
Kyuhyun menarik nafasnya. "Kita tidak bisa pindah. Eommanim juga eomma ku yang merekomendasikannya." Ujarnya pasrah. "Yang jelas tempat tidur itu milik ku. Terserah kau tidur di mana." Tegas Kyuhyun tajam menatap Junhee. "Saat aku mandi, kau pergi ke balkon, aku pun begitu."
Junhee pun pasrah tapi tunggu, tidur di lantai? Ulangnya dengan ucapan Kyuhyun dalam hati. "Yah, kenapa kau kejam sekali, eoh? Membiarkan aku tidur di lantai? Apa kau begitu membenci ku?" Hampir menangis Junhee mengutarakan isi hatinya.
Kyuhyun terdiam mendengar suara parau Junhee. "Em..." Gugupnya. "Tidak... aku tidak membenci mu tapi kontrak itu."
Junhee terdiam dan menarik nafasnya. Mencoba meredakn rasa sedihnya.
"Jam 8 kita di tunggu untuk sesi foto pertama." Kyuhyun sudah membuka kopernya, mencoba mengabaikan Junhee.
***
--Junhee POV--
Kami melakukan sesi foto pertama di bawah menara Eiffel dan yah, pemandangan yang indah benar-benar menggantikan rasa sedih ku akan kenyataan yang memaksa ku tidur di lantai. Aku sudah tampil dengan make-up dan tentunya gaun pengantin, bersiap untuk foto pertama, menunggu para kru bersiap. "Ini..." Aku menyodorkan botol air mineral ke arah tuan Cho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mischievous Wedding
Fanfiction"Entah perasaan apa ini tapi perlahan aku merasa nyaman di dekatnya. Bahkan aku bisa gila jika tidak melihatnya. Pernikahan konyol ini sukses menjungkir balikkan kehidupan ku." - Cho Kyuhyun "Dirinya perlahan mampu menggantikan sosok lain di hatiku...