Jalanan begitu ramai. Butuh waktu sekitar tiga jam agar Ken bisa sampai dirumahnya, biasanya juga 15 menit.
Daripada menunggu 1000 tahun lamanya. Ken memutuskan untuk mampir di cafe andalannya.
Setelah duduk ditepi jendela Ken memesan segelas minuman kesukaannya. Hot chocolate. Kebetulan cuaca agak mendung.
Lalu Ken teringat Dev. Teringat Daffa. Dua orang seakan berputar dikepalanya.
Ken teringat sesuatu. Surat Daffa.
Dibuka tasnya cepat dan mengacak-acak isinya.
"hahh" desah Ken setelah beberapa menit gelagapan mencari amplop berwarna biru tua itu.
Disobeknya ujungnya.
"Daffa sok-sok-an ngirim surat gini" Kata Ken sambil membuka suratnya.
I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me.Handphone Ken berdering, menandakan adanya panggilan masuk.
Ken tak mengenal nomornya, dengan cepat Ken mengangkatnya
"Niken, kamu dimana? " suara lelaki itu begitu jelas ditelinga Ken. Saat kelas 5 sd terakhir ia mendengar suara lelaki itu melalui telepon, saat Ken tidak pulang hingga larut malam.
Ken tak menjawab apapun. Terlalu muak.
" Niken kamu dimana?! " lelaki itu semakin keras membuat Ken terkesiap.
" mama kamu udah mau disemayamkan dan dikubur besok pagi" katanya lagi lalu memutuskan sambungan telepon.
Ken mencerna setiap kata yang keluar dari speaker handphone-nya.
Seketika Ken membereskan barang-barang yang tadi diacaknya termasuk surat biru tua itu.
Setelah membayar Ken langsung keluar dan melesatkan mobilnya begitu kencang seakan dunianya akan hancur.
Air matanya menetes.
Ia berlari menuju keramaian. Kini rumahnya sudah sangat ramai oleh tetangga yang ingin mendoakan atau sekedar melihat wanita yang kini terbujur kaku.
Ken menatap setiap orang diselilingnya. Secepat kilatpun ia mendekap tubuh ibu-nya yang tlah terbujur kaku.
"ma" ucap Ken lirih, hanya itu yang sanggup Ken keluarkan. Lalu mencium kening wanita itu untuk terakhir kalinya.
Ken terdiam. Tak ada lagi kata yang keluar dari bibir Ken.
===chocolate===
Chocolate ❤ ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate
Teen Fiction"ini keputusan aku gak ada yang bisa merubah sedikitpun" - ------ -aroma tubuh dari jiwa yang rapuh melebihi rindu melampaui waktu. Berpelukan, untuk itulah kita dipertemukan-