Ok sekarang bakalan slow update banget soalnya udah sekolah. Jadi maaf banget ya tapi janji bakal update tiap 3 hari. Love you. Jangan lupa vomment yaa
===chocolate===
Butiran halus itu mulai keluar dari mata Ken. Tak ada lagi kata-kata yang keluar dari bibirnya. Dilihatnya lelaki itu kini berada disudut ruangan. Ia hanya terdiam.
"ini semua karna papa. Andai papa nemenin mama. Mama pasti sembuh! Lelaki tak bertanggung jawab! " kata-kata itu keluar sangat lantang dari bibir Ken kepada pria yang kini berada dihadapannya.
" tau apa kamu! " ia menampar kasar pipi Ken hingga menimbulkan tanda bekas memerah disana." ini semua karna kamu! Kamu sudah membunuh anak saya! Tak ada gunanya saya mengangkat kamu sebagai anak saya! " lelaki itu membalas dengan tajam.
Ken mencerna setiap kata-kata itu.
Aku bukan anaknya.
Ken terkesiap lalu memperhatikan orang-orang yang kini memperhatikan pertengkaran mereka.
===chocolate===
Tadi pagi setelah me - solatkan jenazah lalu mengkebumikannya.
Sudah tiga jam Ken duduk disana meratapi hal yang ditakutinya. Duduk disebelah tempat ibunya dikebumiman. Kenyataan pahit. Satu - satunya orang yang diharapkannya bahkan ia belum sempat meminta maaf dan membalas jasa ibunya.
Kalau mama sembuh nanti Ken janji bakalan bikin mama bangga.
Namun ada kenyataan yang lebih menyakitkan. Ken hanya anak angkat dalam keluarga ini. Tak ada harapan lagi untuk Ken. Lelaki itu pasti akan mengusirnya dari rumah.
Ken berjalan menuju rumah karena pemakaman yang berada yak jauh dari rumahnya.
Lalu Ken berjalan gontai menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
Ditatapnya lagit lagit kamarnya. Begitu menyedihkan hidupnya.
Apa semua merasakan keadilan? Dimana letak keadilan itu?
===chocolate===
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate
Teen Fiction"ini keputusan aku gak ada yang bisa merubah sedikitpun" - ------ -aroma tubuh dari jiwa yang rapuh melebihi rindu melampaui waktu. Berpelukan, untuk itulah kita dipertemukan-