===chocolate===
------------------
"lo ngapain sendirian disini? " tanya seseorang yang baru datang dengan buku digenggamannya.
" bukan urusan lo" jawabnya sok belagu.
"gue boleh ngombong? " tanyanya. Devano tidak memikirkan apa yang di tanyakannya karna tak ada yang ingin ia katakan." Tuh lo udah ngomong". Batinnya tapi dia mengurungkan
" hmm? " hanya itu yang keluar dari mulutnya." gue suka sama lo"
Deg.
Keduanya menoleh. Krek.tepat. Devano berhasil menatap hingga masuk ke dalam matanya.
Sedetik kemudian Niken mengalihkan pandangannya, tak ada jawaban. Hanya tingkah devano yang sedikit menggaruk tengkuknya tak gatal.
"lo gamau jawab? " tanyanya lagi. Kali ini devano kembali memberanikan diri untuk angkat bicara.
" itu pernyataan bukan pertanyaan, jadi buat apa gue jawab. " jawabnya. Devano terpana, mungkin itu kalimat terpanjang Niken yang pernah didengarnya.
" iya ya" jawabnya kikuk, "yaudah lo suka sama gue gak?" tanyanya lagi tanpa pikir panjang.
Niken hanya menoleh tanpa mengeluarkan sepatah kata. Bisa dikatakan keduanya gugup. Awkward moment.
"suka" jawabnya sedetik kemudian.
Devano memang berbeda dengan yang lain. sifatnya yang dingin, pendiam, dengan prestasi akademik yang menakjubkan dan mungkin ini pertama kali ia mengatakan perasaannya. sangat tidak mungkin ia menjatuhkan hatinya kepada gadis seperti niken.
Untuk Devano dengan kulit putih nya, mata coklat terangnya yang dilampisi kacamata, dan alis tebalnya ia bisa mendapatkan wanita cantik dengan rambut panjang dan sepadan dengannya.
Deg.
Keduanya kembali gugup. Devano tersenyum, tulus. Lain halnya dengan niken yang hanya memasang wajah datar meskipun sungguh jantungnya berhenti berdetak, dan ini 'pertama' baginya.
Sepasang anak adam yang duduk di atas rumput taman belakang sekolah ini hanya terdiam tanpa suara. Hening. Hanya derdengan gumaman Devano yang sedang membaca buku ntah apa itu. Dan sesekali gerakan Devano membalik-balik bukunya dengan sesekali menaikkan kacamatanya.
"lo mau kemana?" tanyanya setelah melihat gadis yang duduk disebelahnya tadi telah berdiri sempurna dibelakangnya.
"pulang". Jawabnya sabil terus berjalan.
"gue anter ya" jawabnya dan berhasil berdiri dan mengejar gadis didepannya."gue bawa mobil" katanya sambil terus berjalan ke parkiran.
"yaudah gue yang nebeng" singkatnya, lalu masuk dan duduk di jok mobil niken setelah niken membuka mobilnya.Tak ada jawaban niken melajukan mobilnya. menyusuri jalanan yang mulai ramai oleh pekerja kantoran kana ini sudah jam pulangnya. Macet.
Ditengah perjalanan, tak ada satupun yang bersuara.
"rumah lo dimana? " kali ini Niken ambil bicara, karena ia tidak mungkin membawa lelaki yang duduk disebelahnya ini dan memandanginya sedari tadi kerumahnya. Ya dia memandangi. Sedari tadi.
-------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate
Teen Fiction"ini keputusan aku gak ada yang bisa merubah sedikitpun" - ------ -aroma tubuh dari jiwa yang rapuh melebihi rindu melampaui waktu. Berpelukan, untuk itulah kita dipertemukan-