Mereka Menangis

21.3K 208 1
                                    

"Apakah kau pemilik tempat ini?" Ben menoleh kaget.
Seorang pria tua dengan setelas jas rapih sedang merangkul wanitaku.
"Iya dan aku juga pemilik wanita itu semua wanita disini. Jadi kalau kau ingin..."
"Ya ya aku sudah tahu aku juga ingin menyewa dia untuk besok malam juga. Aku membayar setengahnya lalu besok aku akan membayar dua kali lipat. Aku besok akan memgambil dia dan pastikan dia memakai gaun yang seksi "
Aku terbelalak. Dan mendapati muka polos wanita itu di balik pelukan pria itu.
Pria tua itu memberikan uang dalam amplop coklat dan pergi keatas.
"Wanita jalang yang malang" Aku terkekeh. Duit mengalir dari tadi. Semua kamar pun  penuh.
Semua pengunjung telah pergi. Pagi pun mulai mengambil alih. Aku segera naik keatas untuk membangunkan wanita yang tadi malam telah dipakai.
"Cepat semuanya turun!!" Teriak aku sambil menggedor pintu setiap kamar. Dan aku kaget melihat wanita yang bekas Ekky tinggalkan semalam. Posisinya seperti disalib dan dia telanjang. Cairan lengket memenuhi tubuhnya dan air matanya mengering. Rambutnya sangat berantakan dan make upnya luntur. Tangannya terikat dan membuatnya menjadi merah.
"Sial!  Dia apakan wanita ku?" Aku memaki.
"Sakit" Rintih wanita itu.
Apakah Ekky menusuknya terlalu kasar dan dalam? Oh sial! Aku langsung menelpon body guard untuk mengantarkan dia kerumah. Aku pun segera menutupinya dengan selimut putih. Bahkan kasurpun masih rapih.
Seperti biasa mereka berjejer dihadapanku.
Wanita yang hanya memakai selimut putih semuanya menangis.
"Kenapa kau menangis,hah?"
"Aku...aku telanjang ketika bangun tadi dan disampingku ada uang"
"Mana uangnya? Sini!"
Mereka memberikannya dengan tangan gemetar.
"Bapak itu menindihku dan melepaskan bajuku"
"Aku pikir aku telah berbuat dosa"
Mereka menyahut satu sama lain.
Aku tersenyum jahat. Aku tidak suka merusak mereka tapi aku suka melihat mereka dirusak.
"Mereka pun tidak tahu kalau dirinya diperkosa" aku membatin.
"Tidak,sayang. Itu lah pekerjaan kalian. Memuaskan pelanggan dan itu bukan hal buruk. Dan uangnya pun untuk kalian semua" Kata aku dengan suara yang meyakinkan.
"Aku dapat kartu ini ketika menari"
Ah penari striptis yang handal.
Fotografer?
Maksudnya apa?
"Apakah aku akan memakai pakaian ini,tuan?" Tanya nya kembali.
"Tidak tapi nanti kau telanjang. Ku harap begitu"
"Tapi aku malu tuan. Orang orang memandangku seperti itu. Dan mereka meraba raba tubuhku"
"Apa kau bilang? Malu? Heh! Untuk wanita jalang seperti kau, buang rasa malumu! Kau akan dapat duit banyak. Ingat itu!"
Aku pun membentak.

I'm DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang