Bagi Veronica, sebilah samurai menjadi senjata yang paling di banggakannya. Terlahir di keluarga kendoka, tak memungkinkan untuk dirinya tak belajar kendo. Dari kecil sudah diajarkan ayahnya. Sudah di kenalinya sebilah bambu yang kesakitannya akan membuat orang menjerit. Setelah itu baru di kenalinya dengan samurai. Sangat eksotis bagi dirinya untuk menggenggam samurai yang bisa menepas leher siapapun.
"Kalian tunggu sini, aku tidak ingin mencolok dengan beberapa body guard. Cukup satu" Katanya setelah sampai di parkiran gor.
Mobil sport berwarna merah yang baru terparkir tepat 3 meter didepannya mengalihkan pandangan Veronica.
"Cih! anak raja darimana?" Batinnya.
"Oh...tunggu. Ben?" Veronica melihat Ben keluar dari mobil bersama kedue temannya. Dia tersenyum jahat.
"Ayo kita masuk" Kata Veronica kepada bodyguardnya."Dapat! Mungkin sedikit perkenalan tidak langsung" Veronica segera melepaskan ikat rambutnya dan membiarkan rambut panjangnya tergurai dengan indah.
