I'm Dead

Tebasan 3

"Ah dia keluar"
Aku segera mengambil tongkat jalanku di ruangan pribadi. Itu adalah samurai yang telah di modifikasi menjadi tongkat jalan dengan hiasan tengkorak. Dan menyelipkan senjata dibalik rompi berwarna merah marun.
"Ah rasanya menyenangkan akan membunuh orang"
Satu kepulan asap rokok di keluarkan dan dimatikan di asbak.
Ben menyalakan mobil sedan hitamnya dan meluncur kemana mereka pergi.
"Bajingan kecil kau terlalu bodoh untukku jebak haha"
Mereka berbelok ke hotel bintang lima.
Aku mengikutinya dan berdiam di dalam mobil sampai wanita itu mengirim pesan.
"Du du du du~"
"Kamar 101" Pesan sudah tersampaikan.
"Oke Ben tenang. Saatnya beraksi"
Ben keluar dengan merapikan rompinya dan sarung tangan berwarna putih.
"Aku tidak akan menebas dan terkena darah menjijikan itu haha"
Kamar 101 berada di lantai tiga dan berada di sudut pojok. Dia telah menyuruh wanita itu untuk membuat bajingan kecil itu benar benar mabuk berat dan mengikat kedua tangan kakinya pada ranjang.
Mungkin ini saatnya.
Ben mengetuk pintu dan terbuka.
"Oh sayang"
Ben mengecup bibir wanitanya itu.
"Dia hanya baru sampai menelanjangimu kan?"
Dia mengangguk.
"Bagus. Karena aku tidak mengizinkan bajingan kecil itu mengeluarkan air maninya pada dirimu"
Aku mengecup di lehernya dan tanganku bermain di balik punggungnya yg halus itu.
"Sekarang pakai bajumu,kita pulang"
Ben langsung naik keatas ranjang dan menumpahkan air ke muka bajingan kecil itu agar sadar.
"Ben?"
"Halo bajingan kecil haha. Apa kau masih ingat aku? Oh atau orang tuaku? Kau membunuh mereka malam itu. Masih ingat?"
Kaito melotot.
"KAU!!"
Dia memberontak tapi tidak bisa lepas dari ikatan yang sudah kusuruh oleh wanitaku.
"Oke selamat bertemu orang tuaku di neraka"
Ben lalu mengeluarkan samurainya yang bersinar. Kaito menggeliat seperti ulat yang takut akan diinjak.
Dua tebasan di tubuhnya membentuk huruf X dan satu tusukan di jantungnya.
"Haha menyenangkan sekali"
Ben lalu mengelap darah yang ada di samurai itu dan melepaskan sarung tangannya.
"Ayo sayang kita pulang sebagai gantinya kita akan tidur bersama pagi ini"