I'm Dead

No Respon

Sejak pemberian mawar kepada Ben, Veronica tidak mendapatkan kabar apa-apa lagi soal laki-laki itu. Yang dia tahu, laki-laki itu mengacuhkannya dan terlalu fokus pada kafe dan bisnis prostitusi nya.

Veronica gelisah memikirkan bagaimana ia bisa membunuh laki-laki itu. Kalaupun dia membalaskan dendam ayah nya, berarti dia siap mati di tangan Ben. Dia juga ahli dalam bertarung dan licik.

"Aku harus hati-hati" gumamnya.

Setelah merenungkan dan mencari data yang kuat bahwa Ben membunuh ayahnya, dia juga menjadi giat berlatih kendo di rumahnya. Sebentar lagi menjadi akhir bagi Ben dan bagi dirinya. Tidak ada yang tahu antara aku atau dia yang selanjutnya akan mati.

___
"Alfa! Saya punya misi untuk kamu" Kata Veronica dengan tegas.
"Saya akan melaksanakan misi anda. Apapun itu"
Alfa langsung membungkuk dan pergi dari ruangan bos nya.

"Mungkin tinggal sebentar lagi. Tunggu saja sayangku"

____

Disisi lain Ben hanya bersenang-senang tanpa memikirkan Veronica. Ben terlalu gelap mata untuk meremehkan seorang wanita. Yang ternyata sama licik nya dengan dirinya. Ben terlalu fokus pada bisnis nya dan para wanita-wanita nya yang ia jadikan pundi-pundi uang. Masih belum ada yang tahu apa yang dilakukan Ben, sebab jika saja ada yang melapor, orang itu akan mengakhiri hidupnya yang indah ini.
Dini hari itu seperti biasa Ben dan kedua temannya memantau kafe dan bisnisnya. Sesekali ada orang yang menyewa kamar di atas dan sisanya tergila-gila dengan wanita yang Ben sajikan.

"Ben gimana sama penyelidikan polisi?" Tanya Ricky yang masih belum tahu perkembangan kasus pembunuhan bajingan itu.

"Tenang....aman terkendali. Sekarang kita fokus aja ke bisnis ini. Oke? Kan hasilnya juga buat lu" Jawab Ben dengan santai. 

Didalamnya penuh dengan kenikmatan duniawi. Surga nya para lelaki yang berduit dan ingin terpuaskan. Ben merasa bangga telah mendirikan tempat ini.

Tanpa disadari, Ben sedang diawasi oleh sekelompok orang.