Ben tiba-tiba saja langsung pergi. Veroniva terseyum licik "pasti dia tidak tahan melihat kecantikanku ini"
Kemudian Alfa menjemput untuk mengawal Veronica di restoran tempat tadi ia makan siang. Alfa yang menyetir mobil Veronica dan ia di kawal dengan satu mobil yang ditumpangi dua bodyguardnya, bawahan Alfa.
"aku harus bertindak cepat dan menemukan bukti kalau dia yang membunuh ayahku. Ya! pasti dia! Omong kosong apa tadi yang kita bahas!"Pikiran Veronica penuh dengan rencana-rencana yang akan dia lakukan untuk Ben jatuh kepada pelukannya dan langsung menghunuskan samurai ke leher Ben.
"Maaf nyonya saya menemukan sesuatu waktu mengikuti mobilnya Ben" Alfa memulai pembicaraan. Matanya melirik pada spion penumpang. Mengamati bos besarnya.
"Simpan untuk nanti. Sekarang antar saya ke toko bunga"
"Toko bunga?"
"Iya. Saat ini akan aku berikan bunga pertanda cinta. Lalu pada akhirnya aku akan memberikan ia karangan bunga pertanda duka"
"Baik!"---
Alfa lalu memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, membukakan pintu mobil untuk nyonya nya dan mengikuti masuk kedalam toko bunga. Bawahan Alfa tetap di dalam mobil untuk berjaga-jaga. Veronica lalu masuk ke dalam toko bunga yang bernama 'Floritska'
"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pegawai laki-laki dengan senyuman ramahnya.
"Saya ingin memesan mawar merah 20 untuk dirangkai"
"Maaf, bunganya untuk mba atau mau dikirim?"
"Saya ingin dikirim besok pagi"
Pegawai itu kemudian mengambil sticky notes dan pulpen "Maaf alamatnya mba?"
"Alfa!"
"Ah baik nyonya"
Alfa langsung bergergas apa yang di perlukan nyonya nya dan memberitahukan alamat kepada pegawai itu.
"Oke. Ada lagi yang bisa saya bantu?"
"Apakah ada kartu ucapan di bunganya?"
"Ah iya, maaf saya hampir lupa. Kartu ucapannya ada" Pegawai itu lalu mengambil secarik kartu persegi panjang dan memberikannya pada Veronica "Silahkan di tulis"
Lalu Veronica menulis "Let's kiss me-Veronica" dan langsung mengecup kartu ucapannya dengan lipstick yang masih merah merona.
"Saya ingin bunga itu dipastikan tiba besok pagi ke alamat pengirim"
"Baik. Kami tidak akan pernah mengecewakan pelanggan" Pegawai itu tersenyum pada Veronica.
"Bagus. Terima kasih banyak" Veronica segera berbalik badan dan keluar diikuti oleh Alfa.---
"Maaf nyonya, kenapa tiba-tiba mengirim bunga padanya?" Tanya Alfa yang ternyata masih penasaran."Dia tidak akan mempan jika cuma mengandalkan kecantikanku saja. Jadi aku memilih cara yang orang sebut sebagai pengorbanan"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Dead
RandomPembalasan tidak akan berarti jika aku mati dipembalasan lainnya.