Stuck In a Rain

6.1K 302 18
                                    

Pairing : Gyuhao
Type : Fluff

--------------------------------------------

Hari ini hujan lebat sekali. Dan sialnya, ini adalah saatnya anak sekolah untuk pulang. Memang tak apa bagi mereka yang membawa payung, namun bagi yang tidak? Bagi yang nekat mereka harus menerobos hujan itu. Mereka terpaksa rela basah kuyup agar bisa pulang ke rumah.

"Ya ampun hujannya lebat sekali! Uhh, lebih baik aku berteduh saja disana!" Anak itu berlari menuju salah satu halte bus di dekatnya.

Seragamnya menunjukkan bahwa ia murid SMA, dan nametag nya bertuliskan nama Xiu Minghao.

"Yahh, bajuku jadi basah kuyup, deh... brrrr, dan aku juga jadi kedinginan karena kena hujan...!"

Ia duduk diam disana sambil menunggu hujan reda. Dari sisi ia berlari tadi, tiba2 datanglah seseorang yang mengenakan seragam yang sama dengannya. Orang itu pun pergi menuju tempat Minghao berteduh.

"Sial, bajuku jadi basah begini!" Ia pun menunjukkan wajahnya.

"Lho? Mingyu?!"
"Eh, Minghao? Kau juga kehujanan, ya? Sejak kapan kau disini?" Kata pemuda yang bernama Mingyu itu. Ia ternyata teman sekelas Minghao.
"Barusan, kok."
"Oh begitu..." Ia duduk di samping Minghao.

Mereka berdua pun akhirnya sama2 terjebak dalam hujan. Waktu menunjukkan jam 4 sore, namun hujan belum juga reda.

"Hm... apa ada yang bisa kupakai sementara tidak, ya?" Pikir Mingyu sambil membongkar isi tas basketnya.

"Oh, ada jaket! Syukurlah tidak basah! Hm?"

Tiba2 matanya menuju Minghao. Minghao sudah dari tadi kedinginan, ia menempelkan kedua tangannya seolah2 memeluk tubuhnya sendiri menahan dingin.

Mingyu yang mengetahui hal itu pun mengurungkan niatnya, dan langsung memasangkan jaketnya ke tubuh kecil Minghao.

"Mingyu, apa yang kau lakukan?!" Tanya Minghao terkejut.
"Tak apa, pakai saja jaketku. Kau pasti kedinginan kan?"
"Tapi, kau..."
"Jangan khawatir, aku baik2 saja kok!" Senyum Mingyu.

Minghao pun hanya pasrah menerimanya. Suasana hening kembali. Ia mengeratkan jaket yang dikenakannya.

Tiba2 secara spontan ia melihat Mingyu, yang ternyata juga sudah kedinginan. Ia pun langsung mengalungkan jaket itu ke tubuh Mingyu, sehingga mereka mengenakannya bersama2.

"Mi-Minghao?!"
"Mana mungkin aku membiarkanmu kedinginan. Lagipula jaket ini kebesaran di tubuhku. Ayo pakai!"
"....terserahlah..."

Mingyu hanya diam sambil menahan rasa canggungnya. Tiba2 Minghao tak sengaja menyandarkan kepalanya di bahu Mingyu. Mingyu sontak terkejut. Lalu ia langsung mengangkat kepalanya kembali.

"A-ah, maaf! Aku tidak sengaja! Maafkan aku!!" Panik Minghao.

Mingyu tak mendengarnya. Ia menarik kepala Minghao agar kembali ke posisi tadi, menyandarkan kepalanya di bahunya.

"A-apa yang kau---" Mingyu mengelus2 kepala Minghao, seakan2 ingin memberi isyarat.

"Tidurlah, kau pasti kelelahan..."

Ia terus mengelus2 kepalanya. Minghao tak mampu menjawab. Matanya perlahan2 mulai menutup. Elusan itu sangat ampuh dan mampu mengantarnya ke alam mimpi.

Tangannya kekar, tapi terasa lembut.

--------------------------------------------

Sudah 2 jam berlalu, sekarang sudah jam 6 sore. Hujan pun juga sudah reda. Hari sudah semakin gelap.

Namun apa daya. Kedua insan itu sudah tertidur pulas. Sungguh damai, sampai tak ada orang yang sanggup membangunkannya.

"Ngg.... hujannya sudah reda, ya...? Sekarang jam---"

"Jam 6 sore?!!" Minghao pun terbangun dari tidurnya. Ia terkejut mendapati hari yang sudah semakin gelap.

"Dan... a-aku masih dalam keadaan begini... bersama Mingyu?" Paniknya. Ia pun segera membangunkan Mingyu.

"Mingyu! Mingyu! Ayo bangun, hari sudah mau malam!" Katanya sambil menepuk2 bahu Mingyu.
"Ngghh... hah, hari sudah gelap?! Ya ampun, kita sudah tidur disini selama 2 jam!" Panik Mingyu.
"Ehm... kalau begitu aku pulang dulu, ya! Sampai jumpa besok!" Minghao mengemasi barangnya.

"Tunggu!" Ia menahan tangan Minghao.

"A-ada apa...?" Tanyanya gugup.
"Kau pulang ke arah mana?"
"Kesana..."
"Baguslah, aku juga ke arah sana. Aku akan sekalian mengantarmu pulang. Kau mau, kan?" Kata Mingyu.

Minghao awalnya bingung, namun akhirnya ia terima saja.

"Ini, pakai jaketku." Katanya sambil memasangkannya ke tubuh Minghao.

"Baiklah,

ayo kita pulang bersama."

-END-
.
.
.
.
.
.
yeeeee oneshoot pertama udh terbit hahahaxD
Maaf ya klo ceritanya absurd:"D habisnya gk tau harus bikin apa buat yg serial pertamanya(?):'vvv
Jgn lupa vomment nya yaaaa~:3

Sampai jumpa di oneshoot selanjutnya~^q^

Gyuhao - Oneshots CollectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang