A Painting and A Piece Of Love

1.7K 80 6
                                    

Pairing : Gyuhao
Type : Angst
Other cast : Wonwoo and Junhui
-----------------------------------------------------------

Mingyu pandai melukis. Ia bisa melukis apa saja yang ia sukai. Pemandangan, bangunan, manusia, atau bahkan karakter kartun yang ia sukai. Ia bisa langsung menuangkan idenya menjadi sebuah sketsa. Ia telah memenangi berbagai kompetisi sejak masih duduk di sekolah dasar. Ia sangat berbakat.

Namun karena suatu kejadian, ia berhenti melukis. Tidak ada objek menarik yang bisa ia lukis. Ia tidak pernah menemukan objek yang cocok untuknya. Untuk membuat sketsa gambar saja, tangannya terasa kaku. Semangatnya pun hilang. Saat SMA, ia pun akhirnya berhenti melukis.

Kini ia telah beranjak dewasa dan sudah tamat SMA. Ia ingin melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi dan berencana untuk kuliah di Seoul. Namun ia belum tahu ingin memilih jurusan yang mana. Ia tidak tertarik dalam matematika, hukum, jurnalis, ataupun yang lain. Tidak ada jurusan yang cocok untuknya selain seni. Tapi, ia merasa takut. Ia takut bila melukis lagi. Ia tak ingin membuat kesalahan kedua kalinya seperti dulu lagi.

Sekarang ini ia tinggal di rumah pamannya di Seoul. Tapi, sayangnya pada saat itu pamannya sedang dirawat di rumah sakit karena terkena DBD. Jadi, karena menganggur ia ditugaskan untuk menemani pamannya itu.

Tok, tok.

Terdengar bunyi ketukan dari balik pintu. Itu adalah Wonwoo, anak dari pamannya sekaligus sepupunya. Ia terlihat membawa sebungkus makanan dan beberapa air mineral yang baru ia beli dari supermarket. "Ayah, sudah minum obat?" Tanya Wonwoo. "Sudah, baru saja ayah minum obat." Wonwoo menghembuskan napasnya lega.

"Maaf ya Mingyu, kau jadi kerepotan karena harus merawat ayahku yang tak berdaya ini." Kata Wonwoo sambil meletakkan beberapa makanan di meja. "Hei, aku memang tak berdaya. Tapi lihat saja, setelah sembuh ayah akan mengerjaimu habis-habisan." Jawab sang ayah yang merasa tersinggung. Mingyu hanya tertawa melihat interaksi lucu dari sepupu dan pamannya itu. Ia jadi merindukan kedua orang tuanya di Annyang-Shi. Ia rindu dengan kehidupannya yang dulu. Ia rindu dengan bakat yang ia kubur dalam-dalam itu.

"Mingyu, kalau kau bosan kau bisa keluar. Biar Wonwoo yang menjaga paman disini." Pamannya berkata pelan pada Mingyu. "Hm... Baiklah, paman Jeon..." Jawabnya. "Hei, kau masih bisa melukis?" Pertanyaan Wonwoo membuat Mingyu bungkam. Ia tidak tahu harus menjawab apa bila ditanya soal melukis. Memegang kuas saja rasanya ia tak sanggup.

"Maaf sepertinya kau masih terpuruk dengan kejadian itu. Tapi aku hanya ingin menyarankan sesuatu. Di taman di sebelah rumah sakit ini pemandangannya bagus. Matahari memang terik tapi tidak terlalu panas. Bagaimana jika kau kesana? Mungkin kau bisa dapat inspirasi." Kata Wonwoo menyarankan. Mingyu terdiam sejenak. Ia lalu bangkit sambil sedikit tersenyum. "Akan kucoba."

-----------------------------------------------------------

Mingyu akhirnya pergi ke taman itu. Benar, pemandangannya cukup bagus. Pohon-pohon terlihat rindang. Bunga-bunga bermekaran. Wahana bermain yang dipenuhi anak-anak juga tampak memeriahkan taman itu. Lalu angin sepoi-sepoi yang berhembus pelan membuatnya merasa nyaman. Mingyu lalu duduk ke salah satu bangku di bawah pohon rindang. Ia menikmati angin yang berhembus dari bawah pohon itu.

Mingyu masih memikirkan perkataan Wonwoo tadi. Menggambar pohon. Sudah lama ia tak menggambar pohon sejak ia mengubur masa lalunya itu. Ia lalu mengambil buku dan pensil yang ada di dalam ranselnya. Ia berpikir sejenak, apakah ia masih bisa melakukannya. Karena sudah lama sekali ia tak menggambar apapun. Ia mencoba mencari objek pohon yang ia sukai. Dengan perlahan, ia menuliskan goresan pensilnya di buku itu.

"Wah, gambarmu bagus sekali."

Ia berhenti ketika tiba-tiba ia melihat seseorang berdiri di sampingnya sedari tadi. Orang itu memerhatikan gambar Mingyu yang belum selesai itu. "Tidak juga, aku hanya sedang mencoret-coret." Mingyu mengelak. "Mencoret-coret? Tapi ini sangat bagus! Aku bahkan tidak bisa membuatnya! Kau sedang menggambar pohon ya?" Kata Orang itu yang dibalas anggukan oleh Mingyu. Mingyu tertegun. Sudah lama ia tak mendengar orang yang memuji gambarnya seperti ini. "Ya begitulah."

Gyuhao - Oneshots CollectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang